Alhamdulillaah, itu semua hanyalah masa lalu…
Yah, bersyukurlah…karena itu semua hanyalah masa lalu…
Mengapa harus terpaku dengan masa lalu?
Bersyukurlah bahwa segalanya telah berlalu…
Bersyukurlah, bahwa takdir-Nya pasti lah selalu sebaik-baik ketetapan untuk dirimu, Fathel…sepahit apapun rasa yang pernah kau rasakan…
Bersyukurlah, bahwa kemudian kau temukan hikmah yang luar biasa tentang mengapa Allah tak memberikan segala yang kau inginkan…. Karena Dia lebih jauh lebih tau tentang dirimu, melebihi dirimu sendiri…
Maka, bersyukurlah….sebab itu semua telah berlalu…
Masa lalu, takkan pernah menjadi masa depan…
Orang-orang dari masa lalu pun, juga bukan pula menjadi orang-orang masa depan…
Jika pun di kemudian hari, berjumpa dengan orang-orang masa lalu, maka itu bukan berarti dia adalah orang-orang masa lalu… Mereka adalah orang yang masa depan, dengan sesuatu yang tak lagi sama dengan masa lalu…
Jadi, lupakan masa lalu!
Cukuplah masa lalu menjadi spion yang besarnya tak sebesar lapangan pandang ke depan…
Spion berarti hanya sebuah terowong untuk sejenak melihat ke belakang, agar menjadi pelajaran, untuk tak terulang di depan kemudian…
Dalam mengendara, adalah sesuatu yang absurb jika kau hanyalah melihat spion, bukan? Bahkan, hanyalah kecelakaan yang kau dapati jika kau HANYA melihat spion semata…
Dalam mengendara, bukankah yang lebih banyak kau lihat adalah jalan menuju ke depan. Dan spion hanyalah kau lirik sesekali saja, bukan?
Begitulah semestinya kau jalani hidup…
Masa lalu itu cukuplah sebesar spion yang perlu kau ambil pelajarannya… Tapi lebih banyaklah kau tatap ke depan. Jauh ke depan. Jauh melintasi dunia yang sejenak ini…
Alhamdulillaah, itu semua hanya masa lalu…
Sedalam apapun masa lalu merasuki amigdalamu, tetap saja semuanya hanyalah masa lalu…
Jadi, beranjaklah…
Cukuplah, itu semua menjadi masa lalu saja…
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked