SEMANGKA!

Musim panas di Saudi selain identik dengan musim kurma, ternyata juga adalah musimnya semangka. Iya, semangka! Dan itu artinya, emak Aafiya biasanya request minta dibeliin semangka sama Abu Aafiya. Hehe... Maklum, buah favorit.. 😀


Betewe, sebelum melanjutkan cerita, aku mau berbagi tips membeli buah semangka. Semangka itu... Rada mirip manggis deh. Hah? Mirip dari mana coba? Kekeke... Maksudnya, mirip dari cara kita menentukan isinya. Kalo manggis bisa dilihat dengan menghitung dan memperhatikan bentuk di bagian bawahnya yang menggambarkan bagaimana isi di dalamnya (ma shaa Allah...). Lebih kurang begitu juga dengan semangka.

Berikut tips memilih semangka.
1. Pilihlah semangka yang jelas batasan garis yang berwarna hijau tua dengan yang berwarna hijau muda.

2. Garis semangka tersebut sampai ke ujungnya (tidak putus di tengah jalan alias patah hati... Kekekeke)
3. Pilihlah semangka yang warnanya lebih hijau.


Nah, jika ada semangka yang 'memenuhi syarat di atas', in shaa Allah semangkanya manis, dan buahnya besar (batasan pinggir semangka yang berwarna putih lebih tipis). Alhamdulillah kami sudah membuktikan tips ini beberapa kali dan menjumpai semangka yang "qois, miya miya" begitu kata orang sini. Perfect semangkanya. Ma shaa Allah...

Gimana? Ada yang ngiler ga liat semangka di atas? (abaikan keberantakannya 😝).


Begitulah. Semangka senantiasa membuat aku ngiler di musim panas ini. Dulu, aku pikir di gurun ini yang bertumbuh hanyalah pohon kurma. Tapi kemudian aku baru menyadari bahwa semangka pun salah satu buah yang tumbuh di sini. Dan yang lebih menakjubkan bagiku adalah... Semangka di sini, di negeri gurun ini hanya berbuah di musim panas. Bayangkan, gurun kerontang ini ternyata menghasilkan buah yang segar, penuh air, lagi manis... Ma shaa Allah... Ya, di saat dahaga, kering, panas menyengat, di saat itu pula semangka yang manis ini berbuah. Maha besar Allah dengan segenap ciptaan-Nya.


Bagaimana bisa, di gurun yang gersang, sukit dijumpai air, malah menghasilkan semangka yang ma shaa Allah manis, banyak ajrnya?? Ma shaa Allah... Sungguh Maha Besar Allah... Maha Besar Allah... Dia lah yang mengatur segala sesuatu di langit dan di bumi! 


Mari belajar dari semangka. 
Betapa beratnya lingkungan di sekitar semangka, kering, bahkan sulit dijumpai pepohonan yang mengandung air, atau sesuatu sebagai sumber fruktosa, tapiii tetap saja semangka membuahkan sesuatu yang manis, segar dan berair. Kita, manusia yang dibekali akal dan pikiran sering kali meranggas ketika 'kekeringan' menerpa kita. Gagal sedikit, menyerah. Lingkungan yang kurang kondusif, melemahkan semangat. Kita, lebih mudah menyerah dan takut melihat sesuatu yang kita kata absurb. "ah, mana mungkin aku bisa... Kemampuanku cuma segini...", "ahhh impossible lah aku bisa begitu... ", dan kata-kata pelemah semangat lainnya. Padahal, jika kita mau jika tekad menjulang, in shaa Allah banyak dari tantangan hidup ini yabg bisa kita lewati dengan kekuatan dari-Nya. Jadi kenapa harus menyerah?! Belajarlah dari semangka yang tetap tumbuh dan memberi menfaat, berair dan manis, meski di sekelilingnya gurun dan kekeringan membentang. 
Okeh, nasihat ini sebenarnya ditujukan untuk diri sendiri terutama. Ketika gagal dan menyerah, padahal hanya sekali dua kali mencoba. 


Jadi ingat plesetan kata "semangka!" yang suka diartikan "SEMANGat KAwan!!" hehe.. Pas banget yaah.. 
Yuk aahh SEMANGKA! Semangat berbenah! 

Related Posts:

  • Karena Lupa adalah Anugrah"Aduuuhhh lupaaa bawa tugas dosen X. Mana bapaknya galak lagi. Gaswaaattt..." yang menari-nari di benak adalah insiden kena marah di depan kelas dan m… Read More
  • Bolehkah Memajang Foto Bayi di Jejaring Maya?Pertanyaan yang agak lumrah aku dengar adalah, "Fathel, mana foto bayinya?" Ini biasanya berasal dari teman-teman saudari-saudari yang cukup dekat dan… Read More
  • Teta Bacem taste PadangSetiap makan di warteg, di warung makan lainnya dulu pas di Depok, tempe-tahu (selanjutnya disingkat teta ajah yaa) bacem adalah salah satu makanan ya… Read More
  • MasalahSambil menemani Aafiya yang ceria banget abis video call sama ayahnya (tentu saja aku seneng banget bisa video call sama Abu Aafiya. Dan jarak tentu s… Read More
  • Living in Riyadh part 12: LifestyleLagi di indonesia malah kepikiran pengen lanjutin cerita seri "living in riyadh" hihihi. Abisnya... 'separuh jiwa' masi di Riyadh... :) <3 To be ho… Read More

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked