~KENANGAN~
.
Ini adalah sebotol jus yang mengingatkan pada kenangan hampir 7 tahun silam. Ketika pertama kali Allah memberikan aku kesempatan untuk mengunjungi kota terbaik di dunia; kota Makkah. Kala itu--ketika masih berdua saja, belum ada anak anak--kami berangkat naik hamla Arab. Dengan biaya sekitar 125 SAR (kalau tidak salah) atau sekitar 300-400rb rupiah kala itu, sudah mendapat fasilitas bus pulang pergi plus penginapan yang bagus (kamar hotel yang cukup lengkap fasilitasnya setara bintang 1 atau 2 yang lokasinya juga tidak begitu jauh dari al Haram dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Tapi bukan di depan al Haram banget tentunya. Masuk agak ke gang kecil dan sedikit mendaki bukit hehe). Ketika kembali ke Riyadh, bus berhenti di rest area dan kami hanya membeli jus ini dan beberapa camilan. Tidak ikut makan seperti penumpang lainnya karena lidah yang belum bersahabat dengan masakan timur tengah. Sudah berlalu hitungan tahun setelah masa itu, tapi kenangan itu masih lekang di ingatan.
.
.
Sejatinya ... segala sesuatu akan menjadi kenangan pada akhirnya. Detik yang berlalu yang tak akan mungkin dijemput kembali. Akan tetapi, ternyata kenangan ini tak hanya berakhir dengan "final exit" nya kita dari dunia ini. Kenangan itu ternyata akan terus kita bawa hingga hari ketika ditegakkannya balasan. Kala itu, orang-orang yang meninggalkan kenangan buruk yang tak selesai ketika di dunia, akan menuntut haknya dan berkata "Ya Rabb, si fulan dulu telah mencelaku, si fulan dulu telah memfintahku, membully ku" dan sebagainya sehingga ketika segenap urusan itu tak selesai di dunia, akan berakhir dengan berpindahlah amal baik kepada yang terdzalimi atas keadilan Allah. Jika tak cukup untuk menebusnya, maka dosanyalah yang dipindahkan kepada pelaku. Sebaliknya, kenangan baik juga akan menjadi ingatan di kala itu. Ketika tak dilihatnya sahabat sepengajian, sahabat seperjuangan bersama-sama berada di surga, ia juga akan berkata "Wahai Rabb-ku,dahulu fulan adalah temanku di pengajian. Wahai Allah, si fulan adalah orang yang dulu sama-sama berjuang di jalan-Mu bersamaku. Si fulan telah banyak berbuat baik kepadaku ketika di dunia. Ijinkan aku menjemputnya jika ia berada di neraka."
.
.
Duhai teman. Tentang diriku yang tempatnya salah, alpa dan dosa; semoga engkau berkenan memanggilku kelak, jika tak engkau temukan aku di surga. Semoga, kenangan itu menjadi ingatanmu kelak, ketika tak lagi berlaku mata uang untuk menebus segala salah. Mohon maafkan jika ada di antara engkau yang pernah tersakiti olehku. Semoga Dia senantiasa tunjukkan kita jalan yang lurus yang menuntun kita "pulang" ke tempat sebaik-baik penghidupan.
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked