Direct Selling Experience
Hee…, tentu saja diriku takkan bercerita mengenai bagaimana trik-trik DS yang baik. Karena, sesungguhnya DS itu sendiri sebenarnya adalah perpaduan antara seni berinteraksi dengan the power of motivation plus ruhiy. (ng…benar tak yaaah hipotesanya?? Hhihi…). Aiih, whatever lah yaaah.
Aku hanya sedikit ingin bercerita soal pengalaman DS yang setiap kalinya tak pernah sama. Selalu aja ada hal-hal baru, gaya baru dan model manusia baru. (haaa? Model manusia baru?? Ada-ada ajah!).
Hmm… suatu kali, ada seorang bapak-bapak yang rumahnya kami kunjungi. Lalu, setelah proses opening dan promosi (cie ileeeeh, gayaa!) selesai, si bapaknya nyeletuk, “Dek, sampai sore2 begini masih giat? Banyak borongannya yaaah? Dibayar berapa siiiih?”
Diriku, eehh..kami langsung nyengir sambil bilang, “Hoo…free dong, Pak!”
Ng…lalu perbincangan pun berlanjut. Tak penting laah yaah perbincangan itu karena esensi yang pengen kusampaikan ini bukan soal diaog dengan si bapak. Ng…begini. Mari kita garis bawah pertanyaan si Bapak. “Berapa siih dibayar??”
Kesimpulannya apa?? Betapa sesungguhnya yang tertanam di pikiran masyarakat ituu, yang namanya politik, pastilah ada “uang-uangnya”. (heeh, ya iya laaah! Kalo tak ada uang, masa bisa bergerak tho???!). Tapi, benar loh yang ada di benak masyarakat adalah, bahwasannya kerja-kerja “mesin penggerak itu” adalah hanya dengan “uang!” saja… Ini kesimpulan mikronya. Konklusi makronya adalah, “untuk mencapai sebuah kekuasaan, maka modal dasarnya adalah uang. Dan, ketika kekuasaan itu didapat, adalah waktunya untuk mengumpulkan uang.”
Ini sepertinya telah menjadi paradigm berpikir masyarakat.
Maka, sesungguhnya adalah penting untuk secara mutawatir merubah paradigm itu. Memang lah tak pernah mudah untuk bisa merubahnya sedemikian cepat. Pastilah ada marhalah-marhalahnya. Dan, adalah penting pula, menunjukkan pada dunia bahwa tidak semua bisa di pukul rata. Ya iyalah, mana bisa pukul rata karena kecepatan dan kekuatan pukul setiap orang gak bisa sama. Halaaaaah, gak nyambung!! Hee… maksudnya, gak semuanya lah macam tuuu. Insya Allah masih ada para elit-elit yang orientasinya adalah untuk menyejahterakan kita, para rakyat jelataaaaaa.
Kepada sesama rakyat jelata, mari kita lebih membuka mata. Pilihlah yang lebih berpihak kepada kitaaa. Jika memang begini adalah salah satu wasilahnya, kenapa pula tak kita pilih jalan ini? Mudah2an keberkahan-Nya senantiasa menyertai kita. Amiiiiin.
(howalaaaaa…., ini tulisan kacaww banget yaaaah. Heee… Harap dimaklumi yaaah. Telah terjadi disintegrasi sepertinyaa! Apaan sih???? >,<)
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked