Terkadang, diriku heran sangat dengan “atas dasar apa pilihan itu jatuh!”. Sungguh. Seorang calon pemimpin yang : akhlaknya na’udzubillaah. Illegal loging dilegalkan. Narkoba diaminkan. Tetap saja ada yang memilih. Seorang calon pemimpin yang bahkan untuk menopang dirinya saja tak sanggup, hanya berbaring ditempat tidur saja dan bolak- balik harus ke RS, tetap saja ada pemilih. Sesorang yang selalu saja menyebarkan fitnah dan menjelek-jelekkan orang lain agar ia bisa naik, tetap saja ada pemilih. Padahal, secara fitrahnya, manusia pasti menginginkan kebaikan! Pasti menginginkan yang lebih baik.
Hmm…
Hmm…
Hmm…
Hmm…lalu kemudian aku jadi mengerti, bahwasannya, seseorang adalah tergantung kepada “orientasi apa yang mendominasi dirinya, pikiran dan hatinya.”
Jadiii, sebenarnyaaa, adalah perkara bagaimana merubah orientasi itu. Dan, semuanya insya Allah akan lebih mudah, jika kebijakkan itu dibuat oleh orang-orang yang berorientasi kepada kebaikkan.
Tapi, satu hal saja :
وَمَكَرُوا مَكْرا ً وَمَكَرْنَا مَكْرا ً وَهُمْ لاَ يَشْعُرُونَ
Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari
(Qs. An-Naml : 50)
Insya Allah, ISLAM PASTI AKAN MENANG!
betul uni! subhanallah... seakan tulisan uni ini menjadi jawaban atas tulisan ang "dimanakah seorang pemimpin" yah.. hee
ReplyDeleteHeeee...
ReplyDeleteAng,
langsung connect niih arahnya kemana Ang...
Kan Ta'liful Quluub yaah Ang yaaah??
^__~