Aku menyukai anak-anak. Aku juga menyukai
segala sesuatu yang berkaitan dengan psikologi anak (walau aku juga tak
memiliki ilmu tentang itu dan tidak memiliki latar belakang disiplin ilmu di
bidang itu). Aku mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan itu (meskipun
belum banyak. Hee…).
Tapi, pelajaran realita mengajariku bahwa segalanya tak semudah teori di atas kertas atau di dalam e-book saja. hee… Pelajaran realita berbeda jauh dengan pelajaran idealita. Dan, kenyataan itulah yang aku jumpai… Meski aku sering bermain dengan anak-anak, tapiii menyampaikan sebuah cerita hikmah saja, ternyata sudah sulit yaah? Hehe… *kenak deh saia!
Tapi, pelajaran realita mengajariku bahwa segalanya tak semudah teori di atas kertas atau di dalam e-book saja. hee… Pelajaran realita berbeda jauh dengan pelajaran idealita. Dan, kenyataan itulah yang aku jumpai… Meski aku sering bermain dengan anak-anak, tapiii menyampaikan sebuah cerita hikmah saja, ternyata sudah sulit yaah? Hehe… *kenak deh saia!
Pada mereka, anak-anak di umur emas mereka,
sejatinya tugas kitalah membentuk lingkungan mereka menjadi baik, dan semestinya
kita mengiring mereka pada iklim yang baik. Sebab masa emas ini adalah
masa dengan daya serap yang sangat tinggi. Ketika segalanya akan mereka catat
dalam simpul saraf mereka. Ketika setiap apa yang kita lakukan akan jadi tiruan
bagi mereka. Mereka menduplikasi setiap kebaikan dan keburukan yang kita
hadirkan di depan mata mereka. Itu semua teorinya. Tapii, kenyataan berkata,
bahwa itu tidak mudah. Ya, itu tidak mudah. Akan tetapi, mempelajarinya kemudian
hasilnya tidak seoptimal yang kita harapkan tetap lebih baik dari pada tak mau
mempelajarinya sama sekali dan hasilnya sama-sama tak optimal, bukan?
Miris sekali melihat anak-anak di usia emas
mereka yang berdendang tembang dewasa tanpa mereka mengerti maksudnya, ketika
lingkungan yang membentuknya demikian. Miris sekali ketika melihat anak-anak
yang tak mengerti apa-apa itu, lalu dengan mudahnya berteriak carut marut sebab
lingkungannya yang membentuknya demikian. Miris dan sungguh amat miris…
Sekali lagi, pelajaran idealita dan teori
itu sungguh berbeda dengan pelajaran realita. Akan tetapi, meng-intergrasikan
antara pelajaran idealita dan teori dengan pelajaran realita—learning by
doing—adalah pilihan paling baik yang kita pilih. Sebab bagi orang tua, mereka
adalah amanah!
Hehe, maaf yaah, postingan kali ini GJ ajah
niih. Sudah lama ndak nulis. Jadinya, koq yah agak kaku gitu terasa. Heuu…
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked