Traveling yang Aman Bersama Bayi

Judulnya so serius yaal. Hihihi... Baiklah....mari kita bicara dengan bahasa yang santai. Sebagaimana kebanyakan isi blog ini curcol semata tanpa mengejar target ranking alexa :p wkwkwkwk...

Traveling bersama bayi bagi yang punya bayi tentulah hal yang lumrah untuk dilakukan. Apalagi di Riyadh sini di mana ketika emak yang punya bayi pergi ke mana-mana, pasti selalu membawa bayi-bayi. Hehe...
Trus, gimana sih traveling yang aman terutama perjalanan dengan menumpangi kendaraan? Nah itu diaaa... gemana sih... gemana sih?

Dulu... seperti yang pernah aku ceritakan sebelumnya, aku tidak mengenal apa itu child traveling safety seat atau yang lazim disebut car seat.
*kampungan banget akuuh xixixixi*.
Hingga sampai di Riyadh sinilah aku baru tau apa itu carseat. Oo ternyata kalau membawa bayi ketika menempuh perjalanan dengan mobil itu butuh carseat tho? Hihihi...

Seberapa Penting sih si carseat?
Jika pertanyaannya seberapa penting, maka jawabannya adalah : sangat penting!
Kenapa? Dalam berkendara--na'udzubillaah--mungkin ada crash. Bagi orang dewasa mungkin tidak begitu masalah. Meski demikian, tetap butuh untuk memakai seatbelt demi keamanan. Apalagi bayi yang masih baru menapaki dunia tidaklah sekuat orang dewasa. Nge-rem mendadak dari kecepatan 100 km/jam bisa jadi masalah buat bayi dengan struktur tulang belulang yang belum terlalu kuat. Itulah sebabnya, carseat merupakan sesuatu yang sangat penting yang kesadaran penggunaannya masi rendah di negara kita.

Nah soal pentingnya carseat ini sudah pernah aku cuat-cuitkan di tulisan sebelumnya. Plus jenis-jenis carseat yang beredar di pasaran. Sila search sendiri :P (keGRan ada yang nge search wkwkwkwk). Sekarang aku pengen cerita gimana kenyamanan carseat dan gimana membiasakan bayi atau toddler duduk di carseat.

Manakah yang Lebih Nyaman; carseat atau bed dadakan?
Alhamdulillaah Allah berikan kesempatan untuk menunaikan umrah di bulan Februari lalu. Jarak tempuh Mecca-Riyadh adalah sekitar 900 km. Bukan jarak yang singkat tentunya jika ditempuh dengan jalur darat. Ketika itu kami (aku dan abu Aafiya) memikirkan gimana biar Aafiya nyaman selama di perjalanan.

Akhirnya kami memutuskan untuk membawa dua perangkat. Pertama carseat kedua bed alias kasur crib Aafiya. Kita pengen 'menyulap' bangku belakang menjadi bed dadakan. Jadi seolah Aafiya tidur di crib selama di perjalanan. Awal mulanya kami berpikir, dengan mendudukan di carseat, Aafiya ga bakalan nyaman dan lebih pegel. Apalagi kami belum membiasakan Aafiya ditaruh dicarseat ketika bepergian dalam kota Riyadh. Jadi kami menempatkan aafiya di kasur dan tiduran seperti biasanya di crib. Sementara, carseatnya ditaruh di bagasi.

Ternyata kasur yang awalnya kita pikir akan membuat Aafiya nyaman, ternyata tak sesuai espektasi. Aafiya relatif lebih rewel dan baru tidur ketika kami mencapai daerah sebelum Thaif. Mungkin karena Aafiya kecapean, akhirnya jadi tidur.

Ketika pulang, kami akhirnya memutuskan untuk menempatkan Aafiya di carseatnya dan gantian kasurnya yang ditaruh di bagasi. Kami memutuskan demikian karena pengalamanan perjalanan berangkat dan juga logisnya carseat didesain dengan senyaman mungkin untuk bayi dan juga pasti sudah dilakukan penelitian sebelum desainnya jadi. Daaaan, do you know what happen?? Aafiya ternyata sangaaat nyamaaan dan sama sekali ga rewel selama di jalan. Alhamdulillaah tsumma alhamdulillaah.

So, carseat is more comvortable, rite?

Lalu, Bagaimana Membiasakan Bayi/Toddler Duduk di Carseatnya?
Naaahh ini point penting sebenarnya. Poin penting tersebut adalah biasakan sejak dari lahir!
Yaa biasakan bayi ditempatkan di carseat sejak ia lahir. Jika bayi sudah bisa exprorasi apalagi toddler, mereka akan lebih senang wari wiri sana sini di dalam mobil. Jadi, butuh upaya yang lebih lebih extra untuk membiasakannya. Tapi, ga ada kata terlambat. Asalkan orang tua tidak gampang mentoleransi, mendisiplinkan anak duduk di carseat in syaa Allah bukan perkara besar, biidznillah.

Jadi, Carseat menjamin keamanan bayi dalam berkendara?
In syaa Allah, biidznillaah, selama kita memperhatikan dan membaca dengan benar-benar bagaimana instalasinya. Instalasi yang salah alih-alih menyelamatkan, justru menimbulkan masalah bagi bayi. Jadi, jangaaan lupaaa untuk membaca buku petunjuknya. Dan juga di jaman yang segala informasi mudah diakses ini, berbagai video proses instalasi pun berserakan di internet. Tinggal kita meluangkan waktu sedikit saja untuk mengobrak-abriknya. Hehe...

Carseat rata-rata mahal, may we use second hand?
Sebaiknya jangan gunakan carseat seken (second hand) alias used carseat. Carseat yang telah lama digunakan mengalami perubahan, apalagi jika pernah crash sebelumnya. Carseat juga memiliki batas expire date. Sooo, jangan gunakan carseat yang sudah expire. Walaupun agak mahal, tidak ada salahnya kita menabung untuk membelinya, misal ketika hamil. Atau belilah ketika lagi diskon.. xixixixix... (ketauan akuuh suka monitoring harga diskon wkwkwkwk).Karena keselamatan anak kita jauh lebih penting dan lebih mahal harganya.
Siiip???

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked