Waahh dah lama bgt nda posting di blog. Soksok sibuk.. hihihi...
Mau cerita nih tentang... memulai sesuatu.
Ceritanya, ada acara "Semarak Muharam" yang diadakan oleh PKS DD Riyadh. Acara utamanya ya bazaar bagi ibu-ibu. Naah, si emak Aafiya ceritanya mau belajar untuk berdagang. Hihihi...
Selama ini, jika ada bazaar aku paling seneeeeng bgt... Tinggal dateng sana dateng sini, liat2 makanan indo, dan suka laper mata. Borong banyak-banyak. Astaghfirullah. Sekaraaang, mencoba untuk menjadi bagian dari orang yang berdiri di balik meja Bazar. :)
Kebayang nda siih, seorang Fathel yang sama sekali ga punya passion bisnis dan juga memasak; lalu mencoba untuk melakoni keduanya sekaligus??? Hihi...
Memasaaak? Kemampuan memasakku masi standar-standar sahaja. Berani berexplorasi hanya untuk kalangan terbatas (buat keluarga sahajaa...). Yaa, memang sih keterbatasan di Riyadh membuatku mau ga mau mesti masak apapun yang dipengen. Hikmahnya, yang dulu ga kebayang bikin roti boy sendiri sekarang bisa bikin... alhamdulillaah...
Memasaaak? Kemampuan memasakku masi standar-standar sahaja. Berani berexplorasi hanya untuk kalangan terbatas (buat keluarga sahajaa...). Yaa, memang sih keterbatasan di Riyadh membuatku mau ga mau mesti masak apapun yang dipengen. Hikmahnya, yang dulu ga kebayang bikin roti boy sendiri sekarang bisa bikin... alhamdulillaah...
Nah, dengan bekal kemampuan memasak yang standar2 itu, aku mencoba untuk "menjual" ke-standar-an itu... Bahasa apaah iniih? Wkwkwkwk...
Ga tanggung-tanggung, baru pertama kali ngisi di bazaar, ngisi langsung banyakan.
Pertama; Rendang Padang (pack)
Kedua; Nasi Padang (2 protein, 1 sayur, 1 sambel, dan tentu saja nasinyaaa... :P)
Ketiga; Sambalado Mudo (pack)
Keempat; Mukenah Bukittinggi
Ga tanggung-tanggung, baru pertama kali ngisi di bazaar, ngisi langsung banyakan.
Pertama; Rendang Padang (pack)
Kedua; Nasi Padang (2 protein, 1 sayur, 1 sambel, dan tentu saja nasinyaaa... :P)
Ketiga; Sambalado Mudo (pack)
Keempat; Mukenah Bukittinggi
Widiiihh.. ma syaa Allah, ga nyangka aku berani ngisi menu sebanyak itu. Nekat juga kalo dipikir-pikir. Mbok yaa sedikit-sedikit dulu kali yaaa... Daaaan ternyataaa itu emang gempooorrr bangeeeettt cuuy... Dapur sudah kayak kapal pecah dan merembet ke ruangan lain. Aafiya seharian full deeh fathers day... Main sama ayah hingga cape dan tertidur di strollernya.
Ga ada yang sempurna tentunya. Apalagi untuk newbie kayak aku. Pengennya penampilan pertama sebaik mungkin. Tapii... out of expectation. Sedih pas tau gulai kalio yang dimasak dengan penuh penghayatan (tenaga, waktu dan pikiran)ternyata pas udah dipackaging rada basi gegara dipack pas panas. Yaa, ada harga lah untuk sebuah pelajaran dan pengalaman berharga. Alhamdulillaah, almost all culinary were sold out ;)
'Ala kulli hal, Alhamdulillaah...
Alhamdulillaah bini'matiHi...
Alhamdulillaah bini'matiHi...
We celebrate our bravery to begin a new experience and a trial...
The most important thing is bravery to start, right?
The most important thing is bravery to start, right?
Malam ini, meski capeeek seharian bazaar, dan capeenya bener-bener capeee bgt, subhanallaah..., kita menyempatkan diri untuk merayakannya dengan menikmati 4 cup ice cream baskin robbins. Bukan merayakan bahwa kita untung besar di bazar ini (memang ga untung besar koq), tapi merayakan keberanian kita untuk memulai. Ya, memulai sesuatu yang terasa sulit bagi kita sebelumnya.
What a nice celebration with my little family, simple but meaningful... Alhamdulillah tsumma alhamdulillaah...
^_^
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked