Hamil Aafiya, ngidam steak.
Hamil Aasiya, tiap bulan ngacir beli steak.
Jadi, sebenere emk Aafiya ini kenal steak dari mana siiiihh???? Emang di Solok Selatan ada restoran steak?! Percayalah sodara-sodara, di kampungku yang di pelosok sumatera barat itu takkan engkau jumpai restoran steak. Hihi...
Sebenarnya, aku juga tak mengerti kenapa aku suka makanan seperti steak, burger dan pizza. Serius, aku ini orang kampung. Sedari kecil juga tak pernah makan begituan. Hehe... Sepertinya ada tiga kesimpulan mengapa aku menyukai menu ala western ini.. Pertama, selera makan itu bukanlah warisan dan juga bukan sesuatu yang perlu dilatih sedari kecil. Kedua, sepertinya aku berbakat jadi orang western, wkwkwk. Ketiga, aku masih cinta Indonesia koq! (jangan serius amat baca kesimpulannya yaa... ;P). Selain itu, menu oriental aku juga suka banget koq. Menu timur tengah khususnya fahm dan berbagai jenis nasi (nasi bukhory, nasi peshawar, nasi mandhi) dan juga broasted dengan citarasa khasnya arab banget juga suka. Menu jepang juga sukaa banget kayak beef teriyaki dan sushi. Menu china jugaak kayak mie canton gituh, beef schezuan juga. Ya salaaam... ini apa namanya sih Fatheeeel?!!!! Ngomongin perut meluluuu... Panteees ajah naik dua digit inih timbangan. *tutup muka*.
Pertama-tama diperkenalkan dengan steak adalah ketika aku diajak makan steak di warung steak dan kemudian ditraktir teman yang nikahan. Pertama kali ke restoran pizza ketika ditraktir teman yang milad. Pertama kali nyobain burger ala american ketika ditraktir (lagi) sama temen yang milad juga. Dan itu semua terjadi saat aku sekolah lanjutan di Depok. Jadiiiii??? Ternyata traktiran-traktiran ini tho yang menyebabkan aku suka makanan ala western ini?? Waaah, hati-hati yaa teman-teman kalo ditraktir! Ternyata ada efek candu nyaa... LoL. Ga dink. Becanda. Mereka ini hanyalah inisiasi aja kali. Atau reaksi katalisasi? <-- bahasa afaaa iniih?
YA begitulah. Akhirnya, aku si anak kampung ini, yang ga mengenal makanan bule dan kemudian jadi
sedikit suka makanan ala-ala bule ini. Dan setelah hijrah ke Riyadh, makanan ala-ala western ini sangat mudah dijumpai, ma shaa Allah. Harganya juga hampir setara jajanan Indonesia dan bahkan ada yang lebih murah. Maklum, harga jajanan dan makanan Indonesia di sini memang terbilang mahal. Apalagi akses ke makanan Indonesia cukup jauh. Sementara, makanan ala western ini ada di mana-mana di dekat rumah. Pengen nge-snack, belinya kalo ga burger, donat atau pizza. Soal steak. Kalau di luar negara Saudi (even di negara sendiri sekalipun), memang ada keraguan dengan kehalalannya. Tapi, mumpung di Saudi (yang negara menjamin kehalalal makanan dan aku tsiqoh sama pemerintah sini), makanya juga nyoba berbagai macam steak. Mulai dari yang menu ala mamarika seperti TGI Friday, Applebees, Steak House, hingga steak ala Perancis dan Italian seperti Forchetta, SizzlerHouse, PAUL, Piattos. Tapi, masi enakan rendang minang koq! Hihihi...
Nah, karena jajanan kita inilah yang sebenarnya dikategorikan part of junk food, makanya jadi termotivasi untuk bikin homemade. Ya, sebenarnya itu inti tulisan aku sekarang. Lebih tepatnya memotivasi diri sendiri untuk membuat jajanan sehat buat keluarga. Aku menyadari, jika terus berlanjut, jajanan yang aku sebutkan di atas bukanlah sepenuhnya jajanan sehat. Sesekali sih in shaa Allah ma fi musykilaa. Ga masalah, in shaa Allah. Tapi, bagaimana jika seterusnya?? Bagaimana jika kemudian anak-anak jadi ter-influence dengan pola jajan seperti ini? Na'udzubillah... Memang, alhamdulillaah di sini anak-anak tidak terbiasa ke warung sendiri dan juga tidak minta jajan melulu. Tapi, bagaimana jika anak "dibiasakan" untuk jajan makanan junk food?! Dan inilah motivasi terbesar aku sebenarnya mengapa aku ingin sekali membuat makanan sehat di rumah. Mau ala apaa ajaa, western kek, oriental kek, minangense kek, tapi yang terpenting point utamanya MOSTLY HOMEMADE!
Nah, karena judulnya adalah STEAK, maka aku mau nge share tentang homemade steak. Dulu, ga kebayang bakalan kepikiran bikin steak ini. Dalam pikiranku steak ini susaaah banget bikinnya. Tapi, setelah dicoba, alhamdulillah ga jugaa...Hehehe... Dan tasty nya bisa disesuaikan dengan lidah sendiri. Hihi...
Pertama bikin steak kampung dulu. Lebih tepatnya sih daging bakar kayaknya.... :D Karena spice nya benar-benar spice minang...Hihihi... Sayurnya acar timun wortel dan sausnya dari saus tiram.
|
steak kampung. |
Nah, yang kedua emang seriusan bikin steak nya. Agak rerempong karena berbagai menu steak di gugel, ga ada yang sama cara bikinnya. AKu jadi bingung, ngikutin yang manaa... HIhi... Akhirnya, setelah milih resep yang paling mudah dan paling sesuai dengan bahan-bahan yang tersedia plus dengan modifikasi seperlunya (modifikasi sebanyaknya kali yaaa hahahaha...), akhirnya steak yang seriusan pun jadi jugaaaa... Plus mash potato nya yang kurang creamy dan sayur rebusnya. Sekaligus saus mushroom nya. Terinspirasi dari saus jamur punya steak nya Forchetta. Tapi bikinnya ga pakek resep di gugel. Ngarang sendiri.... Hihihi.... Jadiii, jangan tanya resepnya sama aku yaaa. Bukan karena ga mau berbagi resep, tapi karena aku juga lupaaa... :P
|
steak yang seriusan |
Excited karena aku akhirnya bikin steak sendiri... Alhamdulillaah... Senang banget rasanya si steak itu ada di depan mata. Senang banget rasanya moto-motonya juga (lho?) wkwkwk. Ya, senang akhirnya bisa menaklukkan challange yang satu ini.
Kesimpulannya, sebenarnya jika mau, kita bisa bikin homemade menu apa aja. Catet, JIKA MAU! Sayang, kita (aku terutama) kadang terkalahkan dengan ketidakmauan dan juga keingin-cepat dan instan-an. Ya, butuh energy lebih dan semangat lebih niih. Apalagi, aku memang sebenarnya tidak begitu hobi memasak. Hehe...
"Ya, tidak mengapa tak hobi memasak, asalkan makanan keluarga sehat. Tidak perlu masakan kita disukai oleh semua orang, yang terpenting keluarga kita suka. Hingga, anak-anak kita tidak menjadikan restoran ini, ampera itu, rumah makan tertentu sebagai tempat makan favorit. Melainkan, mereka menjadikan masaka bundanya sebagai makanan favorit". Ini quote dari Abu Aafiya lhooo... Jika ingin mengutip, tolong cantumkan authornya! Hak cipta dilindungi undang-undang. Kekekeke...
So, lets be healthy, let's make homemade food...
Selamat berkarya, teman.
SEMANGAT!!!
Mulai dari diri sendiri. Sedikit demi sedikit. Step by step, in shaa Allah... 😍