Ramadhan telah berlalu. Smoga Allah terima amalan Ramadhan kita, dan Allah sampaikan kita ke Ramadhan berikutnya. Aamiin ya Rabb
Ada satu cerita yang tersisa dari Ramadhan. Ini sesuatu yang menarik untuk aku soroti. Maksudnya, menarik bagiku... (entah bagimu, hehehehe...).
Kita tau risalah islam ini diturunkan-Nya di negeri gurun ini. Ma shaa Allah. Tapi ada 3 hal yang jika di Indonesia sudah biasa untuk dilakukan tapi di sini bukanlah hal yang biasa. Aku tidak tau mengapa hal tersebut justru lebih biasa dilakukan di Indonesia dan aku tidak menyinggungnya dari sisi syariahnya karena aku bukanlah orang yang faqih dan kapabel dalam hal fiqh dan ilmu syar'i. Tapi karena ini sisi menarik saja buatku... :)
Kita tau risalah islam ini diturunkan-Nya di negeri gurun ini. Ma shaa Allah. Tapi ada 3 hal yang jika di Indonesia sudah biasa untuk dilakukan tapi di sini bukanlah hal yang biasa. Aku tidak tau mengapa hal tersebut justru lebih biasa dilakukan di Indonesia dan aku tidak menyinggungnya dari sisi syariahnya karena aku bukanlah orang yang faqih dan kapabel dalam hal fiqh dan ilmu syar'i. Tapi karena ini sisi menarik saja buatku... :)
Pertama, i'tiqaf.
Yang aku tau, di masjid-masjid di sini selain Al Haramain (masjidil haram dan masjid nabawi), tidak ada i'tiqaf di 10 malam terakhir Ramadhan. I'tiqaf dalam artian berdiam diri sampai semalaman di masjid. Di sini, ketika malam 10 terakhir ramadhan, imam akan shalat tarawih 4 rakaat saja dan kemudian tengah malam (jam 1-2) dilanjutkan 4 rakaat lagi dan witir 3 rakaat. Tapi, shalat tarawihnya di seluruh malam ramadhan bukan shalat yang kilat khusus. Bacaan imamnya pelan dan ayat yang dibaca panjang-panjang.
Yang aku tau, di masjid-masjid di sini selain Al Haramain (masjidil haram dan masjid nabawi), tidak ada i'tiqaf di 10 malam terakhir Ramadhan. I'tiqaf dalam artian berdiam diri sampai semalaman di masjid. Di sini, ketika malam 10 terakhir ramadhan, imam akan shalat tarawih 4 rakaat saja dan kemudian tengah malam (jam 1-2) dilanjutkan 4 rakaat lagi dan witir 3 rakaat. Tapi, shalat tarawihnya di seluruh malam ramadhan bukan shalat yang kilat khusus. Bacaan imamnya pelan dan ayat yang dibaca panjang-panjang.
Kedua, malam takbiran
Jangan berharap ada suara merdu mengumandangkan takbir hari raya di malam lebaran di sini. Takbiran di sini hanyalah sesaat sebelum shalat ied dimulai. Shalat ied dilaksanakan jam 5.30 pagi. Alhamdulillah, untuk para perantau yang tidak mudik, cukup mereduksi suasana lebaran ala kampung halaman. Kalo ada malam takbirannya, mungkin lebaran jadi sendu karena teringat kampung halaman. Apalagi jika suami masuk kerja pulak. Hehehe...
Jangan berharap ada suara merdu mengumandangkan takbir hari raya di malam lebaran di sini. Takbiran di sini hanyalah sesaat sebelum shalat ied dimulai. Shalat ied dilaksanakan jam 5.30 pagi. Alhamdulillah, untuk para perantau yang tidak mudik, cukup mereduksi suasana lebaran ala kampung halaman. Kalo ada malam takbirannya, mungkin lebaran jadi sendu karena teringat kampung halaman. Apalagi jika suami masuk kerja pulak. Hehehe...
Ketiga, shalat di lapangan
Tidak dijumpai juga orang-orang shalat ied di lapangan. Mostly dilaksanakan di masjid jami' (masjid tempat shalat jum'at). Kalo jamaahnya melimpah, baru deh turun ke halaman masjidnya. Kalau di Indonesia kebanyakan dilaksanakan di lapangan kan yaaa...
Tidak dijumpai juga orang-orang shalat ied di lapangan. Mostly dilaksanakan di masjid jami' (masjid tempat shalat jum'at). Kalo jamaahnya melimpah, baru deh turun ke halaman masjidnya. Kalau di Indonesia kebanyakan dilaksanakan di lapangan kan yaaa...
Yaa itulah 3 hal yang menarik buat aku ketika ber-ramadhan dan berlebaran di sini...
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked