Kesulitan dan Kemudahan

Desember.
Dingin mulai terasa di kota Riyadh. Suhu berkisar antara 8-9° C di pagi hari. Tapi musim dingin kali ini sebenarnya sudah cukup "hangat" dibanding musim-musim dingin tahun sebelumnya. Dulu, di 2 Desember (kalau tidak salah tahun 2017 atau 2018) suhunya 2° C. Sekarang masih di 8-9 an.
Desember ini adalah Desember yang sangat berkesan bagi kami. Tentang kesulitan dan kemudahan. Di Desember ini adalah bulan pengeluaran yang bertubi-tubi. Hehe. Mulai dari renewal sewa rumah, bayar pajak dependent fee hingga uang sekolah (tuition fee) anak-anak. Tapi yang paling menjadi highlight itu adalah tentang perpanjangan resident permit/iqoma.
Pada tahun-tahun sebelumnya, renewal untuk resident permit sudah bisa dilakukan sebulan sebelum expire date. Tapi, tahun ini ada kesulitan di mana agency suami di hold sama pemerintah. Alasannya adalah agency tersebut statusnya merah. Jadi, di sini agency atau suatu perusahaan akan diberikan nilai green, yellow dan red. Red jika citizen yang nasionality nya adalah negara ini (KSA) alias penduduk lokal lebih sedikit yang menjadi karyawan di perusahaan tersebut dibanding expatriate. Yellow untuk citizen dan expatriate yang sebanding. Dan green untuk citizen yang lebih banyak dari pada expatriate yang tercatat sebagai karyawan perusahaan tersebut. Kebetulan agency suami statusnya kemarin itu red jadi untuk resident permit renewal akhirnya di-hold.

Ini cukup membuat kami resah. Karena hingga iqoma/resident permit kami melewati tanggal expire, belum ada tanda-tanda renewal. Bahkan belum disarankan untuk membayar dependent fee (yang jumlahnya juga ga sedikit yaitu sekitar 400 SAR per kepala per bulan dan diakumulasi selama setahun. Dan 1 SAR nya sekitar Rp3,8K). Sementara cuti tahun ini yang tersisa 2 minggu rasanya sayang sekali untuk dilewatkan jika hanya di Riyadh saja. Sebab kami agak sedikit khawatir melakukan vacation di kondisi resident permit yang sudah expire. Selain itu, kami sudah plan sejak 2 bulan yang lalu akan vacation ke Haramain in shaa Allah.

Hanya kepada Allah segala urusan ini kami serahkan. Ma shaa Allah tabaarakallaaah. Sungguh Allah MAHA BAIK. Jika DIA berkehendak memudahkan, maka tak ada satu pun yang sulit. Dan sungguh, Dia-lah yang telah memudahkan untuk kami segala kesulitan-kesulitan ini.

Setelah kesulitan-kesulitan itu, lalu datang bertubi-tubi kemudahan. Ma shaa Allah. Alhamdulillaah binni'matiHi tatimmushalihaat. Ibarat kesulitan itu hanya 1 lalu Allah datangkan 10 kemudahan. Sungguh beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sungguh...

Kemarin tanggal 15 Desember, alhamdulillaah kami dapat notifikasi dari Ministry of Interior bahwasannya resident permit/iqoma kami sudah diperbarui. Alhamdulillaaaah tsumma alhamdulillaah. Ini adalah satu dari sekiaaaaaaan banyaak kemudahan yang Allah berikan. Allahu akbar.

Pelajaran berharga:
Sungguh tentang apapun itu, senantiasalah minta pertolongan kepada-Nya. Meski hal yang kita pandang kecil. Jangan pernah merasa bahwa capaian-capaian yang kita peroleh adalah oleh sebab kemampuan diri kita. Sungguh, itu semua adalah pertolongan... sekali lagi pertolongan dari Allah. Dulu para sahabat dan tabi'in, hanya untuk perkara yang remeh seperti tali sendal yang putus, mereka meminta pertolongan kepada Allah, mengangkat tangannya dan berdo'a. Lalu, kita? Yang tiada seujung kuku pun dibanding generasi hebat tersebut, beranikah menyandarkan pada kemampuan diri yang amat sangat lemah dan tiada berdaya ini?!

Salah satu do'a yang diajarkan Rasulullaah pada dzikir pagi dan petang (semoga Allah mudahkan aku mengamalkannya dan diselamatkan dari kelalaian yang persistent):


يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

Ya hayyu yaa qoyyumu birohmatika astaghiitsu, ashlih lii sya'nii kullahu walaa takilnii ilaa nafsii thorfata 'ain.

Artinya : “Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Maha Tegak, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan-Mu, perbaikilah segala urusanku dan jangan Engkau limpahkan aku kepada diriku walau sekejap mata.” (1)


Catatan Kaki
(1) HR. An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.575, al-Hakim dalam Mustadrak(1/545), dan dishahihkan oleh Al-Albani, lihat Shahih At-Targhib wa Tarhib no.661

Kandungannya :
(Wahai Tuhan Yang Maha Hidup), yaitu Allah kehidupannya azali dan abadi, berbeda dengan makhluk yang kehidupannya diawali dengan ketiadaan, atau sebagian makhluk (seperti penghuni surga dan neraka) mereka hidup kekal abadi akan tetapi keabadian mereka tidak dengan sendirinya melainkan karena diabadikan oleh Allah dengan kekuasaanNya.
(wahai Tuhan Yang Maha Tegak) yaitu Allah Maha Tegak berdiri sendiri dan tidak membutuhkan sama sekali kepada makhluknya, dan sekaligus Allah menegakkan yang lainnya. Yaitu makhluk hanya bisa tegak berdiri apabila ditegakkan oleh Allah, dan mereka tidak bisa berdiri sendiri.
Dua nama ini Al-Hayyu al-Qoyyuum merupakan ismullah al-a’dzom (nama Allah yang termulia). Karena nama Al-Hayyu mencakup seluruh sifat-sifat sempurna Allah, karena seluruh sifat-sifat sempurna Allah merupakan konsekuensi dari sifat Maha Hidup.  Tidak ada kelemahan pada suatu dzat kecuali karena lemahnya dan tidak sempurnanya sifat hayat (hidup)nya. Adapun Al-Qoyyum maka ini mengandung kesempurnaan sifat Maha Kaya Allah, Maha tidak perlunya Allah kepada yang lain, dan menunjukan Maha Kuasa nya Allah, karena tidak ada makhluk yang bisa berdiri kecuali jika ditegakkan/diberdirikan oleh Allah (Lihat Badaai’ul Fawaaid 2/184)
(dengan rahmat-Mu) yang meliputi segala sesuatu (aku minta pertolongan-Mu)
(perbaikilah segala urusanku) yaitu umum mencakup urusan dunia maupun akhirat. (jangan Engkau limpahkan aku kepada diriku walau sekejap mata) karena (1) diriku lemah tidak mampu untuk memenuhi kebutuhanku, (2) bahkan jiwaku terkadang menjadi musuh terbesar dibandingkan musuh-musuhku yang lain, dan (3) diriku tidak mengetahui apa yang baik bagiku dan apa yang buruk. Bisa jadi aku menerjang suatu perkara yang aku sangka baik ternyata justru mendatangkan kemudorotan. (Mirqootul Mafaatiih 4/1697)
(Dikutip dari applikasi Bekal Islam, Dzikir Pagi dan Petang UFA)

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked