Kebaikan dan Teman-Teman Baik

Ma shaa Allah tabaarakallaah, suhu di Riyadh mencapai 5° C. Sebenarnya hampir sama dengan tahun sebelum-sebelumnya. Bahkan dulu sudah pernah merasakan hingga reel feel 0° C. Satu atau dua derjat celcius juga pernah. Tapi, musim dingin kali ini terasa sangat dingin bagiku. Bisa jadi karena di puncak musim dingin ini, dibarengi covid yang qadarullaah "mampir" di kami sekeluarga. Salah satu efeknya; chills, merasa dingin. Dan sepertinya kami juga merasakan ini. Rasanya tangan dan kaki seperti es. Air yang mengalir seperti air es. Tahun sebelumnya, rasanya aku tidak membutuhkan heater. Tapi tahun ini rasanya pengen selimutan aja di depan heater. Hehe.

Di puncak musim dingin ini, aku ingin menceritakan tentang kebaikan dan orang-orang baik. Ma shaa Allah tabaarakallaah. Jadi, sebenernya kami tidak ingin share tentang kondisi covid yang kami alami ke teman-teman hanya dengan 1 alasan; kami tidak ingin merepotkan. Jadi, kami mengupayakan agar jangan sampai ada yang direpotkan. Kalau semisal ada pada titik di mana kami butuh bantuan, kami pasti akan meminta bantuan kepada teman-teman sesama Indonesia di sini. Tapi, alhamdulillaaah so far kami masih bisa mengupayakan sendiri, atas pertolongan-Nya.

Pagi tanggal 4 januari kemarin, salah satu teman kami mba Lia menelpon, mengkonfirmasi berita yang diterima kalau kami terkena covid. Aku membenarkan dan mengatakan alhamdulillaah kami semua baik-baik saja. Agak sedikit sesak tapi ga mengganggu alhamdulillaah. Mba Lia yang juga adalah seorang dokter, menanyakan apakah punya oxymeter. Aku mengatakan bahwa kami sedang memesannya. Malamnya mba Lia datang men-drop makanan 5 bungkus bakso yang enak banget ma shaa Allah, herbal PH7 ustadz Adi Hidayat, Black Garlic, Custus Hindi root, dan juga cup cake buat anak-anak. Mba Lia juga meminjamkan oxymeter sambil menunggu oxymeter kami datang. Ma shaa Allah tabaarakallaaah. Kami jadi terharu.

Banyak teman-teman yang menanyakan, "butuh apa, mau dibawain apa?, butuh dibantu belanja logistik ga?", selain mendo'akan. Ma shaa Allah. Terasa bangeet care nya teman-teman. Bantuan yang Allah kirimkan lewat mereka. Barakallaahu fiihim. Aku sebenarnya dido'akan saja sudah lebih dari cukup. Tapi, mereka memberikan lebih. Ma shaa Allah.
Tanggal 5 pagi, mba Linda mendrop satu dus besar makanan. Lontong sayur, bubur ayam 6 pcs, tahu, tempe, bayam, minyak goreng. Ma shaa Allah tabaarakallaaah. Pagi-pagi, diantarkan dari Nuzha. Bukan jarak yang dekat antara Nuzha dan Nahda dan mba Linda memiliki bayi. Tapi masih mengantarkan kepada kami support. Ma shaa Allah tabaarakallaah. Terharu ...

Hari Jum'at, tanggal 6 sore, mba Yaya yang mengantarkan kami satu keranjang besar jeruk dan jagung rebus. Ma shaa Allah tabaarakallaaah. Aku yang kebetulan lagi pengen jagung rebus, ternyata Allah berikan melalui mba Yaya. Ma shaa Allah tabaarakallaah. Jarak dari Batha ke Nahda sangat jauh untuk ukuran kami. Sekitar 23-25 km dan melewati jalur yang rawan macet juga. Pasti butuh effort untuk sampai ke rumah kami. Yaa Rabb... lagi-lagi terharu rasanya.
Trus hari Ahad, 9 Januari, mba Tyas nge-WA, nganterin makanan berupa Ikan Tilapia (ikan mujair kalau di kita) paket lengkap dan Jeruk digantung di depan pintu gerbang rumah kami, ma shaa Allah tabaarakallaah ...
Ma shaa Allah ikannya enaak banget, endeeuuss ma shaa Allah. Bahkan Aafiya suka banget sama ikan dan sambelnya. Kalo emaknya yang bikinin sering ga dihabisin. Huhuhu
Jeruknya juga fresh from the trees. Jadi jeruk yang dibawain mba Tyas adalah jeruk yang memang dipetik dari batangnya, dari Hariq (di 200 km selatan Riyadh), dekat Howtat Bani Tamim.
Mereka teman-temanku, orang-orang baik, dengan segenap kebaikan mereka. Allahu yubarik fii him. Tak ada yang dapat aku ucapkan melainkan do'a kebaikan untuk mereka semua, semoga Allah membalas segenap kebaikan-kebaikan mereka tersebut di dunia dan di yaumil akhir kelak. Semoga Allah balas kebaikan itu dengan sesuatu yang jauh lebih baik dan kebaikan tersebut menjadi pemberat timbangan kebajikan di yaumil mizan. Aamiin yaa Rabb.

Note to my self: selalulah berbuat kebaikan. Sekecil apapun itu. Sebagaimana engkau senang diberikan kebaikan wahai diriku, maka lakukan hal yang sama pula untuk orang lain, sahabat, teman-teman dan tetanggamu. Sungguh, engkau tak pernah tau, kebaikan apa yang akan memberatkan timbangan amalmu yang sebelah kanan. Jadi, tetaplah berbuat kebaikan, meski hanya hal kecil sekalipun.

Note to my self: Jangan pula engkau anggap remeh keburukan yang engkau lakukan, pada sesama manusia, meskipun itu menurutmu hal yang sepele dan kecil. Maka, berpikir-pikirlah, sebelum engkau berkata atau melakukan tindakan apapun. Bisa jadi hal yang engkau anggap kecil dan sepele, ternyata itu telah melukai dan dzalim kepada orang lain. Berhati-hatilah. Karena kedzalimanmu, sekecil apapun itu akan ada timbangannya kelak di hari akhir, dan engkau akan memberikan hak orang yang engkau dzalimi di pengadilan-Nya.

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked