Tatsqif : HUBBULLAHU LI ABDIHI



Alhamdulillah…, meski hujan mengguyur dengan begitu lebatnya, petir menyambar-nyambar, dan bahkan ada issue gempa dengan runtuhnya atap gedung G (hehe), ternyata antusias dan animo masyarakat mhs Unand untuk menghadiri tatsqif memang luwar biyasaa. Alhamdulillah, MNI (yg lagi direnovasi) pun penuh, bahkan melimpah hingga ke teras. Subhanallah. Bukan hanya mahasiswa, tapi juga adek2 di SMA 9 Padang, antusias mengikutinya. Maka, menurutku, merugilah orang2 yg memiliki kesempatan untuk datang tapi melewati momen majlis ilmu yang luwar biyasa ini. Apa karena materinya dari Ust. Irsyad Syafar LC yah? Banyak yang rela dan lebih senang ikut tatsqif dari pada kuliah. (wah…wah…, paham yang salah dong! Hiihi)


Baiklah…,
Kudokumentasikan lagih nihh, tatsqif kali ini. Semoga bermanfaat bagi yg sempat membacanya.
Kalau boleh jujur, inilah tatqif paling top cer yg pernah kuikuti. Mungkin, karena pematerinya menyampaikan Birruuuh, dan aku juga kondisi hatinya lagi butuh2 banget siraman. Jadi, nyambung deeh. Hatiku mendapatkan apa yg dibutuhkannya. Dan, subhanallah…luar biasanya, penyampaian yg singkat dan dipaparkan dengan sederhana oleh ustadz ini telah merubah banyak hal dalam hidupku. Menyentilku di berbagai hal. Aku benar2 kena! KENAAAA sangat! Mengena! Cesss…, persis di lokasi yang tepat. Adek yg duduk disebelahku malah sampai sangat heran melihatku nangis. Yaph! Tepat sekali sodara-sodara. Aku sampai nangis sesegukkan (eihh..ga segitunya kali), mendengar penjelasan dari ustadz kali ini. Mungkin, lebih kurang sebagai sarana muhasabah deeh, buatku. Karena, apa yg disampaikan, benar2 adalah apa yg terluput olehku. Apa yg terlupa olehku.


Dari pada panjang2 mukaddimah, baiknya langsung saja yaah.
(eihhh…, mungkin akan banyak catatan kaki oleh daku sendiri di materi ini. Harap dimakumin. Okeh?)


Materinya : akhlaq
Topic Pembahasannya  : HUBBULLAHU LI ABDIHI
(cintanya Allah terhadap hamba-Nya)








Kalo selama ini kan dibahas tuh : Ma’rifatullah, trus, cara qta mencintai Allah. Sekarang, dibalik. Cintanya Allah terhadap hamba-Nya.


Jikalah kita tahu, betapa cintanya Allah kepada kita maka kita tak punya pilihan lain selain mencintai-Nya, membalas cinta-Nya.


Ada seoarng da’I di Mesir yg dia bukanlah orang yg sangat ahli dalam syari’at, (paham tap bukan ahli, lebih kurang begitu), nama beliau Abul Khalid, di mana ketika beliau menyampaikan ceramahnya, orang2 kaya, selebriti, dan anak muda sangat rajin mendengarkan beliau, sehingga sangat banyak yang berubah dan mendapat hidayah melalui perantaraan lisan beliau. Dan, salah satu hal yg bliau sampaikan yg mengena itu adalah tentang : Hubbullahu li abdihi.


Pertama, ilustrasikannlah seorang yg biasa-biasa saja, dalam segala hal, lebih kurang standar lahhh, lalu kemudian mencintai kita. Maka, respon kita juga biasanya akan cinta juga.
Nah, jika yg cinta kepada kita itu adalah orang yg kereen, pintar, pokoknya topcer disgala bidang, tentu responnya pasti akan lebih lagi.
(ini itung2 dunia nih)
Apalagi yg cinta kepada kita itu adalah : Dzat yg jiwa kita ada dalam genggaman-Nya, segala nasib kita ada di tangan-Nya, yang Maha Keren, Maha Luar Biasa, maka, masihkah ada pilihan lain selain membalas cinta-Nya dan mencintai-Nya???



Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi saw., beliau bersabda : “Apabila Allah mencintai seseorang maka Allah memanggil jibril seraya berfirman : “Seseungguhnya Allah ta’ala mencintai fulan, maka cintailah ia.” Kemudian Jibril mencintai orang itu dan berkata kepada penghuni langit : “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia.” Kemudian penghuni langit mencintai orang itu. Setelah itu kecintaan itu diteruskan kepada penghuni bumi. (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam riwayat Muslim dikatakan : “Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya bila Allah ta’ala mencintai seseorang maka Allah memanggil Jibril dan berfirman : “Seseungguhnya Aku mencintai fulan, maka cintailah ia.” Kemudian Jibril mencintai orang itu dan berkata kepada penghuni langit : “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia.” Kemudian penghuni langit mencintai orang itu. Setelah itu kecintaan itu diteruskan kepada penghuni bumi.
Dan apabila Allah ta’ala membenci seseorang maka Allah memanggil Jibril dan berfirman : “Seseungguhnya Aku membenci fulan, maka bencilah ia.” Kemudian Jibril membenci orang itu dan berkata kepada penghuni langit : “Sesungguhnya Allah membenci fulan, maka bencilah ia.” Kemudian penghuni langit membenci orang itu. Setelah itu kebencian itu diteruskan kepada penghuni bumi.”




Sungguh, jika semua orang sudah cinta, sudah diterima, pasti qta akan memperoleh ketenangan kan?
Sebaliknya, kalo udah Allah yang benci (na’udzubillah), maka hendak kemana lagi kita? Hendak kemanakah? Mau mencari bumi dimana?
Ingat, kisah Ka’ab bin Malik yg di’iqob sama Rasulullah, yg dicuekin oleh semua sahabat. Waaa, sungguh luwar biyasa tersiksanya batinnya. Apalagi, kalo Allah yg benci. Na’udzubillah…


Kedua, kembali ke logika dunia. Jika kita hidup di dunia ini, biyasanya kaan, “pendatang” atau yg poisisinya dibawah yg menyesuiakan diri kepada yg posisinya yang lebih tinggi. Dari bawahan ke atasan. Jadi, banyak bawahan yg pedekate, dan berusaha mengambil hati atasannya. Nah, adakah atasan yg berusaha mengambil hati bawahannya?
Tapi, Allah, Dzat yang Maha Segala-galanya, malah menawarkan cinta dan menawarkan ampunan, mendekati hamba-Nya. Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, dan Allah membentangkan pintu taubat seluas-luasnya. Jika hamba-Nya meminta, akan Allah beri.


Sungguh, sungguh…betapa besarnya cinta Allah kepada kita.
Maka, MERUGILAH DAN SEHARUSNYA MENANGISLAH ORANG2 YANG MELEWATKAN SEPERTIGA MALAM TERAKHIR DI MANA ALLAH MENAWARKAN CINTA-NYA UNTUK KITA.


Sungguh, dipengadilan Allah, tak seorang pun yg takkan bicara dengan Allah.
Dan sungguh, TAK SEORANG PUN YANG BERANI MENGANGKAT WAJAHNYA DIHADAPAN ALLAH.
Maka, generasi salafusshalih senantiasa berdo’a : “Ya Allah, tutuplah aku di kala semua perkara dibuka.”


[ini membuatku tersentak. Sungguh. Sungguh, segala rahasia akan terbongkar. Rekaman segala apa yg dilakukan di dunia ini, akan kembali dipertontonkan, tanpa sedetikpun luput!!!! TANPA ADA YG TERLEWATKAN!!! Aku tersentak. Sungguh. Tiba-tiba, aku menjadi merasa sangat bersalah pada banyak orang! Dan, aku merasa sangat takut dengan hari di mana segala rahasia dibuka itu. Aku merasa sangat takut! Maka, hal ini mendorongku untuk ‘menyelesaikan’ urusan2 yg melibatkan orang lain, yg aku tersalah terhadapnya, selagi masih di dunia ini. Aku takut, jika kesempatan itu telah berakhir dan aku belum sempat minta maaf atas kejahilanku, atas kesalahanku pada mereka. Sehingga, aku mebuat keputusan itu dengan segera. Aku tak peduli, apapun penilaian manusia terhadapku, yg jelas, aku hanya ingin urusan ini terselesaikan di dunia. Itu saja!]


Trus, ketiga. Amalan yg mendekatkan qta kepada Allah, dan membuat qta dicintai Allah itu adalah : AMALAN WAJIB!



Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda : bahwasanya Allah ta’ala berfirman : “Barang siapa yang memusuhi kekasih-Ku maka aku menyatakan perang kepadanya. Sesuatu yang paling Kusukai dari apa yang dikerjakan oleh hamba-Ku untuk mendekatkan diri kepada-Ku yaitu bila ia mengerjakan apa yang telah Kuwajibkan kepadanya. Seseorang itu akan selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan mengerjakan kesunahan-kesunahan sehingga Aku mencintainya. Apabila Aku mencintai-Nya maka aku merupakan pendengaran yang ia pergunakan untuk mendengarnya. Aku merupakan penglihatan yang ia pergunakan untuk melihatnya, Aku merupakan tangan yang ia pergunakan untuk menyerangnya dan Aku merupakan kaki yang ia pergunakan untuk berjalan. Seandainya ia bermohon kepada-Ku pasti Aku akan mengabulkannya dan seandainya ia berlindung diri kepada-Ku pasti Aku akan melindunginya. (HR. Bukhori)




Kita perlu rasakan kebersamaan Allah bersama kita. Segala sesuatunya, kaitkanlah dengan kecintaan Allah.


Diskusi & Tanya Jawab :
1.      Bagaimana sikap kita terhadap cinta lawan jenis yg mana, kadang cinta kepadanya lebih mendominasi cinta kepada-Nya?
>> Sebelumnya, kita harus bedakan dulu, mana yg cinta dan mana yang nafsu.
Contoh, jika seseorang tertarik dengan perempuan cantik yg lewat di depannya, tapi setelah mengetahui kalo perempuan itu punya hutang 100 juta, jadi ilang selera, berarti itu nafsu!
Karena, cinta itu adalah pengorbanan, loyalitas, dan ‘penghambaan’. Makanya, thalaq yg sebenar2nya itu adalah thalaq yg dilontarkan ketika istri dalam keadaan suci dan belum pernah digauli.
Jadi, hal yg pertama dilakuin itu, bedakan antara cinta dan nafsu.


Dan, yang di luar syariat Allah itu, adalah nafsu! Kecintaan yang benar adalah, kecintaan yg masih dalam koridor-Nya.


Maka, jika belum menikah, sibukkanlah diri dengan kesibukan yg bermanfaat. Jika kita tidak disibukkan dengan kebaikan, maka kita akan disibukkan dengan keburukkan.
Orang2 sibuk, waktu untuk keburukkannya semakin sedikit juga.


2.      Mohon penjelasan lagi ustad, ttg hadits yg mendekatkan qta kepada Allah itu adalah amalan2 wajib, padahal selama ini digambarkan rasulullah qiyamullail sampai kaki beliau bengkak.


Allah tidak pernah memuji amalan sunnah rasulullah.
Amalan wajib, jika ditinggalkan akan mendatangkan kemurkaan Allah. Kalau amalan sunnat sih tidak. Salah besar jika orang2 terlambat subuh gara2 qiyamullail, atau ngejar shalat sunah rawatib ketika iqomat sudah dikumandangkan.


3.      Bagaimana cara kita menyadari cinta Allah itu, ustad?
>> segala sesuatu itu, kaitkanlah dengan Allah…, apapun itu.
Missal, kita nyaris tertabrak, tapi gak jadi ketabrak, maka itu adalah bagian dari cintanya Allah. Pokoknya kejadian2 kecil itu, kaitkan dengan cinta Allah.


4.      Bagaimana jika kita merasa di benci oleh Allah karena dosa-dosa kita? Apakah kita su’udzon kepada Allah.
>> Allah sesuai prasangkaan hamba-Nya. Maka, jangan sekali-kali berprasangka bahwa Allah membenci kita.
Ujian yang Allah berikan itu, berarti pertanda cintanya Allah. Justru, heranlah dan cemaslah ketika Allah tidak menguji kita.


Dan, orang mukmin itu, apa pun keadaannya, ia adalah baik!!
Makanya menjelang sakaratul maut, hendaklah diingatkan kepada amalan2 yg dilakukan, karena iblis akan berusaha membuat kita merasa takut dan berprasangka bahwa amalan kita tidak diterima Allah.


5.      Merasa bangga ketika dipuji, bolehkah ustadz?
>> merasa bangga ketika dipuji adalah hal yg fitrah sebagaimana merasa sedih kalo di caci maki dan dihina.
Tapi Allah mencela orang2 yg senang dipuji, mencari2 pujian, apalagi yang senang dipuji dengan perkara yang tidak dia lakukan.


6.      Sholat isya’ jam 4 apakah sah sholatnya?
>> di segi waktu sah-sah saja. Tapi, kalau disengaja bisa terkena ayat, “Fawailullil mushollin.” Orang2 yang melalaikan sholat.


7.      Bagaimana menyeimbangkan cinta kepada ortu dan kepada Allah?
>> cinta kepada ortu adalah bagian dari cinta kepada Allah. Jadi, ia selaras. Kecuali jika perintah orang tua bertentangan dengan syari’at  Allah, maka lebih didahulukan perintah Allah. Jika masih dalam koridor-Nya, maka cinta orang tua berarti bagian dari cinta kepada Allah karena Allah perintahkan untuk itu.


Wallahu’alam bishowab












0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked