Aku Merindukan Spirit Itu



Hummm…, mungkin ini sedikit cerita saja. Semoga kita semua bisa ambil hikmahnya.

Setelah meneruka perjalanan dengan atmosphiere yang berbezaa, akhirnya, aku menyadari betapa aku telah jatuh cinta pada jalan ini, pada ukhuwwah yang indah ini, pada semangat-semangat yang tak kenal lelah, pada wajah-wajah letih yang masih menyisakan spirit luar biasa, pada indahnya kebersamaan saling bergenggaman tangan menapaki langkah ini. Bersama.

Sungguh, aku merindukan spirit itu.
Sangat!

Humm…
Huufff…
Bukannya apa-apa, kesibukkan kuliah profesi sering kali membuatku tak bisa sekedar “menyempatkan diri”untuk lebih dalam menyelami dunia yang slama ini kulakoni. Sungguh! Aku merasa sangat menyesal dengan begitu banyaknya amanah yang terlalaikan.
Selama ini yang terbentuk di paradigm kami adalah, “kuliah profesi, kuliah dengan jadwal yang sangat sibuk, dan kuliah di mana telah melahirkan begitu banyak ke”futur”an. Dunia di mana secara morfologis, ada beberapa orang yang telah mengalami dilatasi.

Na’udzubillah…., semoga Allah tetapkan hati ini, hatiku, hatimu dan hati kita semua untuk terus meneruka jalan panjang ini. Allahumma amiin.

Begitulah…
Maka mungkin wajarlah paradigm itu ada ketika banyak proses reduksi (oleh enzim reduktase kali yaaah, hehe) dikarenakan atmosphiere kehidupan yang sekali lagi kukatakan, agak sikit berbeza. Bukan masalah akademisnya yg patut dipersalahkan, tapi, masalah imunitas diri kurasa.


Aku pernah eit beberapa kali siih dipertanyakan, or dipernyatakan, (hihihi, merusak EYD ajah diriku niih) “Kan udah apete, Thel, coba laah sikit begayaaa. Pake tas ‘burket’ itu looh. Pake spatu or sandal peminim. Masak macam mahasiswa S-1 ajah. Malah lebih mirip anak SMP.” Hehe…, (baiklah, kalo’ pun kayak anak SMP, tak masalah laaa. Kalo umur 22 mirip anak SMP, berarti umur 40-an daku mirip mahasiswa S-1 dong. Hahahahaha.)
Okeh, tak ada yang salah dari berubahnya property penampilan asalkan masih tetap syar’i. Toh, hanya soal tas dan sepatu koq. Bukan rok, kosmetik yang berniai tabarruj atau pakaian yang mulai menyempit, bukan?
Masalahnya, apa esensi dari kalimat ini yg bisa kita simpulkan dari sudut pandang yang berbeda dari pernyataan itu, bisa jadi kalimat itu adalah, “kuliah apete saatnya untuk lebih modish.” hohoho. Secara tak langsung, berkaitan dengan interaksi dunia luar yang hmm…gimanaa gituh yaaa, yg lebih ‘in’ di masyarakat laaah. (haddduuuuuuuh, sejujurnya agak sulit membahasakannya. Hanya tak ingin menyinggung beberapa pihak terkait. Hhohoho)

Tapi, intinya gituuu deeeh. Dengan semakin padatnya jadwal kuliah, lalu semakin berdiferensiasinya atmosfier stylish di ranah propesi, ditambah lagi, rapat2 smakin jarang, menurutku memanglah sangat wajar menjadi enzim reductase. Dulunya, kalo rapat2 ada yg ingatkan, ada poin yg mau dituju sehingga banyak kesibukan mengarah ke sana. Istilahnya, lagi ghiroh2nya laaah. Kalo lagi bosan kuliah, mending desain pamphlet buat acara ini besok (Oo..ouww.., yang terakhir jangan ditiru looh! Don’t try at home). Hehehe.

Tulisan ini kutulis dengan kesedihan yang cukup mendalam. Hmm…., begini, tadi pagi, aku diajakin teman2 untuk turun ke Pariaman, sedikit membendung arus pendangkalan dan pembelotan akidah di sana oleh para missionaries. Aku…sangat ingin ikut, tapi, ada jadwal kuliah dan ujian. Kemaren2 jugah, waktu iftor jama’i, dempet sama jadwal akademis. Rapat pagi jugah, mulainya persis bersamaan dengan jadwal kuliah propesi (yg sangat sulit utk ditinggalkan karena materinya aplikatif). Acara2 diskusi kepenulisanpun banyak yg akhirnya terlewatkan. Hummm…, ada banyak lagi. Sejujurnya, aku “iri” melihat teman2 yg masih eksis, sementara diriku memang nyaris null. Hohoho…hwaaaaa…..kyaaaaa…>_<

Aku…merindukan spirit itu. Ketika dulunya pagi rapat lanjut kuliah, siang patikum, sore rapat. Aku rindu. Rindu sama-sama masak bareng akhwat di satu wisma untu mempersiapkan makan siang peserta suatu acara, secaraa dahulunya dengan keterbatasan dana kami harus mengakomodir semuanya dengan segala sesuatu yg serba minimalis. Rindu rasanya begadang bikin desain kokarde, sertifikat, leaflet, pamphlet untuk acar ini dan itu. Rindu rasanya bersama-sama di satu wisma membuat spanduk dengan peralatan ala kadarnya. Rindu rasanya untuk sekedar mengkritisi satu karya di diskusi2 kepenulisan kami. Rindu rasanya kocar kacir sana-sini, mencari pemateri, nyiapin snek, lalu, tanpa lupa berphoto2 ria dan…lalu selesai acara pada tepar di kasur masing2, dengan membawa letih. Rindu rasanya “turun lagi ke jalan”, dari aksi hingga ke pawai2 kampanye penyambutan Romadhon misalnya. Aiihhh…, sungguh, yang aku rindukan adalah SPIRITNYA, SEMANGATNYA. Sungguh.

Eihh…,
Bukan maksudku untuk membuat nilai perjuangan dan da’wah itu terlalu sempit. Bukaaaan. Bukan Hanya sebatas jadi panitia ini itu, turun ke jalan ini dan itu, dan rapat ini dan itu. Bukan! Ada lahaaan yang sangaaaaaaaaaaaaat luas lagi yang tentunya bisa dilakukan di manapun, dalam atmosphiere kehidupan bagaimana pun. Hanya saja, sekali lagi, AKU MERINDUKAN SPIRIT nya, itu saja.

Mungkin, ini pula masanya bagiku dan teman2ku yang kini berangsur satu2 meninggalkan kampus, untuk mulai berintegrasi dengan kehidupan nyata. Bukan sebuah miniature lagi. Bahwa, inilah episode selanjutnya yang mesti dilakoni. Itu  yang mesti aku tanamkan barangkali, bahwa lahan itu masih terbentang luas. Ada banyak tools yang bisa digunakan. Dan, salah satunya adalah dengan berafiliasi kepada profesi ini. Kepada dunia profesi yang penuh dengan warna.

Semoga aku (juga kamu dan kita semua) tetap dijaga-Nya spirit itu di dalam dada kita. Agar tak semakin banyak enzim reduktase itu. Agar tak semakin banyak juga dilatasi morfologis fototrop itu (hehehe, ini istilahku saja, belum ada yang menggunakan istilah ini sebelumnya. Uhuyyy!! Mesti dipatenkan niiih. hihihi. Dilatasi = perubahan, pergeseran. Morfologis = tampilan. Fototrop = menyukai cahaya, menuju cahaya (matahari). Artinya pergeseran tampilan (jilbab) menuju ke atas/ ke arah matahari atau bagian atas/dalam kata lain ‘memendek’)

2 comments:

  1. persaan kenal dech ma org yang di foto ntu...

    ReplyDelete
  2. @ Uul-ku,,
    waaah..akhirnya dikau berkunjung jugah ke blog ku ul,,hehe..
    jangan2 bareng dhy laghi! hehe...

    orang di photo ituu..???
    hahaha..
    itu kan kaaaamuuuuuu!!!
    hihi

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked