Aku Ingin Jadi Guru

Berikut ini hanyalah cerita-cerita tak penting saja. Idenya tiba-tiba ajah, waktu ngebahas silogisme dan angka berseri. Jadiii, refreshing bentar, nulis iniih. Hehe. Mungkin critanya yah Cuma ecek-ecek doang! Menyangkut soal guru nih!

Eh, ngomong-ngomong soal guru (heuu…bertepatan dengan hari guru niih yaah. Walaupun udah lewat dua hari…), sesungguhnya aku baru nyadar kalau aku benar-benar sangat suka menjadi guru! Menjadi guru itu menyenangkan! Kepuasannya bukan ketika mendapat gaji, melainkan ketika orang yang kita terangkan mengerti dengan apa yang kita terangkan itu. Plajaran pertama : kepuasan seorang guru adalah ketika ia berhasil membuat muridnya mengerti!

Dahulu ketika SMP kelas 1, 2 dan 3, aku telah menjadi guru icak-icak, hehe. Ketika itu, ada system tutorial yang dibentuk di asrama, ditunjuklah 2 orang menjadi guru bagi teman-temannya untuk setiap mata pelajaran. Dan aku kebagian jatah, menjadi guru matematika. Aku menikmati peran itu. Aku bahagia, ketika harus belajar lebih keras agar orang lain mengerti dengan apa yang aku ajarkan. Aku belajar, untuk mengajarkan. Dan, dampak positifnya, selain kepuasan batin, jugak membantu sekali dalam menghadapi ujian. Sehingga, sebelum ujian matematika, aku bisa tidur dengan enak. Hahah. Abisnya, semuanya sudah diajarkan sih! Maka, benarlah sudah jika kita mengajarkan, ilmu kita malah nambah!

Di waktu SMA, kalau tidak salah, juga pernah ada system tutorial begitu. Tapi, gak dibentuk secara resmi di asrama. Hanya kesepakatan antar teman2 saja. Kali ini, aku tidak menjadi guru! Heuu… tentu saja tidak menjadi guru! Karena, banyak para master matematika lainnya. Dan aku bukan termasuk golongan itu. (jadiiiii, kesimpulan silogismenya?? Hahay…kebawa2 soal2 tes cpns pulak!).

Di bangku S-1, tak ada matematika, kecuali matematika yang berkaitan dengan farmasi (yah statistic bwt penelitian lah, yah gros-gros-an itu lah, yah menghitung waktu daluarsa obat lah, menghitung partikel backterilah yang rumusnya sudah tertentu..heuu…). Tentu saja aku tidak menjadi guru matematika lagi! Hehehe. Nah, untuk menjadi guru pelajaran farmasi? Heuu….tidak ada system tutorial kali ini. Bahkan, aku tidak pernah menjadi asisten dosen maupun asisten lab (walau hanya asisten lab mikro sekalipun….heuu…). Aku pernah jadi guru, tapi bukan guru farmasi ataupun matematika, melainkan guru photoshop (baca: sotoysop, hihi). Hahahay. Tapi, untuk sotoyshop yang sederhananya saja. Kalo yang mahirnya mah, banyak yang lebih jago! Bahkan aku saja belum bisa digolongkan mahir! Murid sotoyshopnya Cuma satu yaitu Wewen (heuu…peace ewe-ku…). Dan, membahagiakannya, ternyata Wewen sekarang jauh lebih mahir sotoyshop ketimbang akuuuh.
Plajaran kedua : adalah kepuasan guru juga ketika muridnya lebih pintar dari dirinya!

Ah iya, aku jugak pernah jadi guru semasa S-1 ini. Guru matematika dasar, bwt anak-anak yg baru tamat kelas 3 SMA yang lagi bimbel yang kebetulan berdomisili di wisma. Angkatan 2008, 2009 dan 2010. Itu pun tak banyak siiiih. Heuu… Nyang kali ini, tentu saja dengan embel2 “hanya yang kakak tau ajah yah De’. Hihi.”

Setelah tamat apoteker, aku pun kembali menjadi guru matematika. Bukan hanya guru matematika saja bahkan! Tapi, juga guru fisika! Guru matematika untuk anak SMP dan guru matematika dan fisika untuk anak SMA. Muridnya adalah anak kelas X.1 SMAN 1 Solsel, Kelas VII anak MTsN Pastal, dan SMP 19 Solsel. Tentu saja tidak semua muridnya tho! Wong sekolahnya sekolah rumahan. Dan muridnya jugak hanyalah anak-anak tetangga. Hihihi. Kalo dalam bahasa silogismenya adalah kalimat mayor; Semua Murid X.1 adalah murid SMA 1 solsel. Kalimat minor ; Sementara Murid X.1 SMA 1 solsel adalah murid saya. Lalu, kesimpulan silogismenya adalah….Sementara murid X.1 adalah murid saya. Hahahay! Wedeeeeh! Satu hal yang menakjubkan adalah, kenapa tiba-tiba aku menjadi sangat suka fisika setelah tamat apoteker? Heuu…anything wrong?
Plajaran ketiga : sesuatu itu akan lebih mudah dipahami ketika kita sangat enjoy untuk memahaminya tanpa ada tekanan sedikitpun!

Dahulu kala, sbelum pengembalian formulir SPMB di tahun 2005 itu, aku mengisikan Pendidikan Matematika UNP di pilihan ke-dua. Itu artinya, jika aku lulus di pilihan ini, mungkin aku akan menjadi guru matematika! Heuu….betapa menyenangkannya! Hehe. Tapiii, tiba-tiba ajah, sesampainya di FK Unand (ketika itu pengembalian formulir panlok alias panitia local 15 dilaksanakan di kampus FK Unand), aku menghapus lembar abo itu, dan mengganti kode pilihan-2 nya menjadi 152462. Jadinya, formasinya yah farmasi! Nah, di tanggal 6 Agustus 2005, Koran Singgalang menuliskan bahwa No peserta 305-15-00751 ada di formasi 152462. (heuu….saking berkesannya masi inget sama angka iniiih)

Nah, kembali ke silogisme (kayaknya ba’da ngebahas soal tes cpns, aku demen banget ama nyang satu ini niiih! Hihihi). Mari kita buat sebuah silogisme :

       Jika Fathel mengambil Pend. Matematika, maka ia akan menjadi guru matematika.
      Sementara Fathel mengambil jurusan farmasi.
      Kesimpulannya : Sementara Fathel mungkin akan menjadi guru farmasi.

Hehehe….

Berkaitan dengan kesimpulan itu…, do’aku adalah…semoga Allah berkenan mengabulkannya…
Karena aku sangat suka menjadi guru! Heuu….

6 comments:

  1. assalamu'alaikum
    suka sekali sama tulisan-tulisannya k fathel

    jadi dosen aja kak....

    ReplyDelete
  2. wa'alaykumussalaam warohmatullaah

    aihh Titaaaa....syukraan...

    amiiiin...
    heuu...nunggu panggilan nih Tita...
    do'akan ajah yaaah...:)

    ReplyDelete
  3. aku jurusan pendidikan biologi,, sekarang udah ssem 13, tapi mengerjakan skripsi gak ada semangat... gimana ya??? trus aku juga gak suka jadi guru.... aku merasa enjoy kala berniaga or dagang...
    aku iseng2 aja search bagaimana caara orang mencintai profesi guru...
    messkipun jurusanku adalah ( inssyaallah ) juga ke pendidikan,..

    please, help me... bagaimana cara mencintai menjadi guru..


    nuwun, wasssalam... pamuji

    ReplyDelete
  4. Mas Pamuji :
    hehe...sulit yah Mas, klo sdh tidak cintaa...

    kalo saya saran nih mas...mending kerjakan sj apa2 yang mas sukai..akan lebih optimal hasilnya...
    kuliah toh bukan (hanya) untuk cari kerja..tapi membentuk pola pikir..hehe^^

    Allahu'alam

    ReplyDelete
  5. Assalamu'alaikum wr. wb. salam kenal. Iya, jd dosen aja. btw, aku jg suka sekali jd guru.

    ReplyDelete
  6. Wa'alaykumussalaam wr wb...salam kenal Juga Mba maria..^^ Hee, berarti kita punya kesukaan yang sama yah Mbak? mauuuu banget jadi dosen Mba..tp harus S2 dulu mbak... jadi terpaksa harus S2..hehehe

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked