Rindu Kita Sama!

Apakah dirimu masih ingat majalah Annida keluaran jaman tempoe doeloe? Kisaran tahun 2003 atau 2004-an lah! Jika ia, maka kita memiliki kerinduan yang sama. Hehe. Bukannya ingin mengecilkan arti pandangan orang-orang yang sama sekali tidak menyukai fiksi dan berpendapat bahwa fiksi memiliki nilai da’wah yang kecil dan memiliki tendensi hanya kepada hayalan semata! Bukannya apa-apa. Fiksi islami sesungguhnya telah begitu banyak menjadi mediator terbukanya pintu hidayah itu bagi banyak orang. Masya Allah. Apakah kamu pernah membaca cerpen Mba Helvy Tiana Rosa yang berjudul “Ketika Mas Gagah Pergi”? Sungguh, cerpen itulah yang pertama kali membuatku menangis, dan cerpen itu pula yang pertama kali mengubah persepsi sempitku mengenai cerita islami. Dan, subhanallaah, ternyata lewat cerpen itu pula, lebih dari seratus orang remaja muslimah mengenakan jilbab di mana kala itu jilbab bukan kewajiban untuk anak sekolah! Luar biasa! ‘Investasi’ pahala yang terus mengalir!

Nah, sore ini, aku kembali membongkar tempat buku-buku SMA-ku. Di sana, semua buku-buku pelajaran, catatan2, sampai majalah2 dan berkas2 kepengurusan Asrama, Mahkamah Asrama, Kesekretariatan KPU Presiden dan deputi asrama dan berkas FSI SMAN 1 Padangpanjang (ternyata aku masih menyimpan semua berkas-berkas itu…ck..ck..ck). Eh,aku menemukan tumpukkan majalah Annida keluaran tahun 2003 hingga 2004. Uhm…ingatanku jadi melayang ke masa-masa itu. Dulu, aku pelanggan Annida. Yang distributornya adalah teman2ku sendiri di FSI SMANSA Papa. Jadi kepingin membaca kisi-kisi dan kisah-kisah inspiratif dalam majalah tersebut lagi.

Nah, ketika aku membuka satu majalah, dan ketika aku sampai pada kolom “Remaja dan Aktivitas”, aku tercenung lama. Tercantumlah di sana, salah satu agenda kegiatan kami dulunya. Daurah FSI SMANSA PAPA. Waaah, masya Allah… Ingatanku seperti diputar ke masa itu. Masa-masa ketika geliat FSI di sekolah sedang marak-maraknya. Masa-masa yang sungguh-sungguh sangat kurindu.
Aku tahu, beberapa teman-teman yang fotonya nampang di kolom ini, juga merasakan kerinduan yang sama. Aku sangat yakin! Hanya saja, aku tidak yakin, semua yang fotonya ‘nampang’ di sini, membaca tulisan ini. Hee….

Ini R&A kegiatan kita...:)
Geliat kerinduan yang sama! Meski tidak ada satu kendaraan pun yang dapat mengantarkan ke masa lalu, tapi, aku yakin, semua menginginkan geliat semangat ini terus ada, terus bergema, terus menggetarkan Kampus Biru Bumi Hijau! Sampai kapanpun. Kerinduan ini insya Allah, akan senantiasa berbuah manis, dengan lahirnya banyak generasi-generasi Ar-Ruhul Jadiid dari Kampus Biru Bumi Hijau.
Kampus Biru Bumi Hijau, SMA N 1 Padangpanjang!
Bahkan kokardenya masih kusimpan....

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked