Maka Ni’mat Tuhan Mana Lagi yang Kau Dustakan?

Sunrise di Solsel, Januari 2011

Subhanallaah…
Maka Ni’mat Tuhan mana lagi yang kau dustakan? (Qs. 55 : 55)

Tentang anugrah nafas-nafas kehidupan yang Allah percayakan. Tentang seoptimal-optimal upaya untuk menjalankan amanah itu. Tentang warna dan liku hidup yang penuh tanjakan, lalu tikungan, pun kemudian berjumpa dengan jalan yang mulus. Tak jarang berbatu, tapi juga bukan tak sering penuh wewangi bunga.

----------

Maka, nikmat Tuhanmu yang mana lagikah yang kau dustakan?
Bahkan kau tak memiliki angka kesanggupan untuk sekedar mengitungnya, Fathel…
Tapi, hanya berapa jenak waktukah yang kau habiskan dengan segenap kesyukuran?
Atau, kau hanya menganggapnya sebagai suatu ke-lumrah-an, yangmemangseharusnyabegitu?
Ah, tidak…tidak!
Nikmat Tuhan mana lagikah yang kau dustakan?

-----------

Tersimpuh di bawah remang-remang realita…
Bahwa sesungguhnya sudah begitu banyak….sudah tak terhitung…
Tapi, juga banyak yang luput dari kesyukuran

-----------

Wahai diri….
Bahwa kau bahkan tak lebih dari setitik debu…
Lemah
Hina

Lalu, alasan apa yang kau punya, untuk dapat sekedar mendongakkan kepala, he?
Alasan apa?!
Sungguh, tidak ada!

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked