Seperti cerita-cerita sakit yang sering kita ceritakan pada pertemuan kita…
Ah, aku tahu seberapa sakitnya, kawan!
Sakitmu jauh lebih sakit dari sakitku.
Sakitmu jauh lebih berdarah dari darahku…
Sakitmu, karena dilukai sangat dalam…
Dan sakitku hanyalah sakit yang disebabkan oleh diriku…bukan siapa-siapa. Bukan pula dia.
Sudahlah kawan…
Kepada kita diberi pilihan untuk tetap bersakit-sakit…
Atau mencoba membaluti luka sakit itu…
Tentu saja kita memilih mengobatinya, bukan?
Memaafkan adalah lebih baik—siapapun tahu.
Memaafkan dia, olehmu.
Dan memaafkan diriku sendiri, olehku.
Ini bukanlah akhir…
Ini hanyalah kesedihan kecil…
Hari-hari depan kita, HARUS LEBIH BAIK…
Tak boleh lagi ada sakit-sakit baru…
Sebab, ingin kita adalah… bersama ingin-Nya.
Kalau lah sudah ingin-Nya di atas ingin-ingin kita,
Maka takkan pernah ada lagi sakit baru…
Sebab, apapun itu, aku sangat percaya : ITULAH YANG TERBAIK!
[lagi-lagi, catatan Labil]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked