Stop to be KEPOers

Pakar psikologi bilang, ada orang yang bersifat extrovert, introvert dan ada pula yang ambivert. Pengertiannnya, sila gugling sendiri yoo... Ehehehe... Aku tentu tidak ngomong dengan latar psikologi secara aku kan bukan psikolog. Cuma orang bilang, aku inii... ehmm... extrovert. (Orang yang manaah yang bilang ituuuh Fatheel???) Xixixixi...

Nah... perjalanan hidup (ciee ileeehh) mengajarkanku pada satu hal. Bahwasannya tidak setiap jengkal kehidupan kita mesti diketahui oleh orang lain. Ada hal yang layak untuk dibagi. Ada hal yang cukup disimpan di laci. #ehhh...
Di simpan hanya untuk kalangan sendiri maksudnya.
Aku yang extrovert kadang terlalu mudah untuk cap cuss sana sini... Lupa memikirkan sebelum mengeluarkan apakah kata-kata maupun cerita yang go public itu bermanfaat bagiku dan bagi sekitar atay tidak...
Sekali lagi, tidak semua harus jadi konsumsi publik. Lagian, aku juga bukan artis, bukan selebritis... jadi ga perlu eksis juga kaliii.. qiqiqiqiqiqi....

Perjalanan hidup (cie ileeehh lagii.. uhuuk...) juga mengajarkanku bahwasannya tidak setiap orang dapat kita penuhi kemauannya. Ada kalanya orang "kepo" dengan diri kita (ke GR an akuut :P). Mungkin itu adalah sebentuk wujud rasa kedekatan dan perhatian. Tapi tidak semua keingintahuan orang bisa kita layani. Iya gak?
Hal ini juga berlaku hukum sebaliknya (apalagi untuk aku yang kepo'ers tingkat tinggi wkwkwkwk) bahwasannya tidak setiap urusan orang lain wajib aku ketahui. Sebagaimana kita punya privacy, begitu pula orang lain. Jadiii... stop to be KEPOers...

#PostinganGEJE :D

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked