Sendal selimut homemade |
Musim dingin dan selimut bayi tentu punya relasi kata dan hubungan sebab akibat. Oleh sebab musim dingin, makanya bayi butuh selimut. Hihi... Ini semua orang juga tau kaliii 😂.
Suhu pagi ini (hingga jam 7.30 masi 4° C tapi realfeelnya 1° C. Air serasa air es) |
Selimt yang ready untuk digunting. |
Sebelumnya aku pikir mesin jaitnya ga bisa jahit bahan selimut. Tapi ternyata setelah dilakukan fit and proper test (kayak milih pejabat negara ajah.. wkwkwk) ternyata luluuuss alhamdulillah.
Memfotonya penuh perjuangan.. kekekeke... |
Untuk pola celana, aku nyontek pola celana lama anak-anak saja. Makluuum aku paling maleess yang namanya ngukur njelimeettt... Lebih seru pakek kirologi. Ehehehe... Untuk pola sepatu/sendal semuanya pakek kirologi alias ilmu kira-kira dan polanya hasil ngarang dan juga kira-kira ajaa. Sekali lagi, aku ga begitu suka ngukur-ngukur yang presisi. Hihi...
Celana imut-imut dari selimut (susaha ambil fotonya. Anaknya gerak-gerak.. hehe) |
Daan alhamdulillah jadiii deeh selimutnya dikonversi menjadi celana dan sepatu/sendal imut. Buat Uni dan Dedeknya. Selimut dijadikan celana alhamdulillah menghangatkan pemakainya. Yaa, lumayan buat dipakek di rumah. Hehe... Begitu jadi, ga sabaran pengen liat mereka pakek. Kebetulan kakinya udah pada dingiinnn...
Sendal dari bahan selimut |
Sendal uni sayangnya sedikit salah settingan karena polanya ngarang. Hihihi... Pas bikin punya dedek udah lebih baik karena belajar dari kegagalan sebelumnya. Kegagalan memang dibutuhkan dalam pembelajaran yaa... Orang yang tak pernah gagal, berarti tak pernah belajar (dari kegagalan). Tapii lumayan buat dipakek di rumah doang ma fi musykila. Yang penting fungsinya dapat dimanfaatkan yaitu menghangatkan kaki. Hihi
Alhamdulillaah bini'mah...
Adanya mesin jahit alhamdulillah bikin emak Aafiya Aasiya bisa berkreasi dan memanfaatkan sesuatu yang sebelumnya hanya tersimpan dalam lemari. Dari pada berdebu, alhangkah lebih baiknya jika dapat diutilisasi. Lagi "kampanye" memanfaatkan barang sisa menjadi sesuatu yang bernilai niih. Apakah menjadi mainan atau menjadi barang yang bisa dimanfaatkan. Pengennya ga ada lagi barang yang menumpuk. Yang tersisa, harus memberi nilai manfaat. Jika tidak dapat diutilisasi, dan tak digunakan lagi, bisa dijual atau dihibahkan. Kalau masi bermanfaat, ya digunakan. Karena barang-barang ini kelak akan ada hisabnya.. Astaghfirullah #NtMS
Sukses terus ya kak, boleh dong kak mampir juga ke situs kami fitinline disini Anda bisa belanja bahan kain untuk pembuatan selimut, dengan kualitas baik dan harga yang murah. Regards, fitinline
ReplyDeleteTerima kasih 🤗🤗
Delete