1. Homemade Tent
Kemarin pagi ceritanya Aafiya request dibikinin rumah-rumahan. Emaknya akhirnya memberikan tawaran "gimana kalo kita bikin tenda?"
"Tenda? Mau... mau... mauu... yook bindiii* bikin tendaaa..." anak ini excited bangeeettt meskipun dia belum tau apa itu tenda 😂. Tapi intinya bisa mereplace rumah-rumahan yang dia pengen.
)* bindiii adalah panggilan 'bunda' kalau anaknya lagi easy going. Ekekekeke... Suka suka dia aja. Kadang mama, kadang ummi... Tapi emaknya teteep pengennya dipanggil bunda ajaaa... 🤗
Yeiy, kita menumpulkan bahan-bahannya. Semuanya menggunakan bahan bekas. Tiangnya adalah bekas karton keras gulungan aluminium foil. Lumayan banyak sih. Butuhnya 12 pcs. Tapi yang available cuma 9 pcs. Yaudah, kekurangannya ditutupi dengan tangkai sapu yang sapunya udah patah. 😂😅. Kain tendanya dari bekas bedong bayi yang sudah tak dipakai lagi.
Pertama, kita desain dulu tendanya. Lalu, ukur untuk 1 sisi. Sisi yang lain tinggal jiplak ukuran master aja. Maklum aku kan memang males ngukur-ngukur. Kalau masih ada yang bisa dicontek ya contek aja ukurannya. Kalo ga ada yaa pakek kirologi lagi (haha sudah berulang kali aku bilang kan yaa) 😁.
Kita sambungkan karton gulungan aluminium foilnya. Alhamdulillah, Aafiya semangaaatt dongs. Dia yang memplesternya pakek selotip. Emaknya kebagian megangin doang... Good job, girl 😍
Trus kain bedong yang tadi sudah dipotong dan dipola dijahit. Ngejahitnya pas Aasiya lagi bobo. Aafiya juga asyik beraktifitas sama mesin obras emaknya. 😂😂😂... Pretending lagi jahit juga dia... Ya salaam settingan mesin obras emaknya udah ga beraturan lagi 😣
Abis maghrib proses menjahit selesai. Ga sabaran pengen assembly tendanya. Hihihi... Daan begitu jadi, Aafiya alhamdulillah senaaang banget... She said, "my little house". 😄
Jadi nyebutnya bukan tenda tapi rumah kecil...
My little princess and her "little house" |
Musim dingin berkemahnya dalam rumah aja yaaa Aafiya 😁 |
2. Winter coat
Ini emang emaknya sih yang sudah ga tahan liat selimut bayi nganggur. Heuheu... Dari pada nganggur dan ga terpakai, lebih baik digunakan menjadi sesuatu yang bermanfaat kan yaa... Pakek ngukur kirologi lagiii (buahahaha.. entah berapa kali diksi kirologi muncul di postingan ini 😂) dan nyontek ukuran sebelumnya. Sayang selimutnya agak kecil jadi susaaah ngepasin jadi ukuran yang dikehendaki...
Alhamdulillaah jadii nih winter coatnyaa... Lumayaaan buat dipakek di rumah kan yaaa... 😉
Winter coat from fleece blanket... Pas banget di selimutnya ada motif dipojokan bisa dijadiin motif buat coat nya jugaaa... |
Ini sebelum dimodif jadi bentuk yang lebih simple seperti yang di foto di atas. Mayaan kaaaaannn dari pada cuma jadi tumpukan kain hehehe... |
3. Trouser
Ini sebenarnya adalah percobaan pertama emak Aafiya bikin celana. Dulu aku pikir jait celana itu susaaah. Ternyata ga juga yaaa.. alhamdulillaah...
Celananya berasal dari bekas kain bedong jugaa... Satu kain bedong passs banget untuk ukuran 1 celana Aafiya. Kalo ukuran agak gede dikit kainnya, bisa dibuat 2 celana buat Aasiya.
Yaa itulah sekelumit kisah mengutilisasi preloved item to be a useful things. Ma shaa Allah senang banget rasanya bisa memanfaatkan sesuatu yang sebelumnya hanya tergeletak begitu saja.
Aku juga pengen mengajarkan kepada anak-anak bahwasannya ga semua harus kita beli. Jika kita bisa membuatnya sendiri misal mainan kenapa kita tak buat sendiri saja? Tenda anak-anak harganya mungkin tak mahal jika dibanding harga kain bedong. Tapi, ini menyoal bagaimana kita memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang lebih berguna. Ini menyoal bagaimana kita "create", be a producer not only consumer. Mungkin hari ini dia baru bisa liat doang belum bisa membuat sendiri. Harapanku kelak, semoga anak-anak bisa menjadi pribadi shalihah dan berdaya guna, produktif dan kreatif. Bermanfaat bagi agamanya, lingkungannya... in shaa Allah... Aamiin...
That's what my parents did many years ago. I just take the lesson: 'ga semua harus kita beli. Kita bisa bikin sendiri koq, in shaa Allah... Ayah membuatkan kami tas. Dan bahkan tas yang dijahitkan ayah jauh lebih kokoh dari pada yang dibeli di pasaran. Aku memakainya dari kelas 3 SD sampai kelas 2 SMP. Ibu menjahitkan kami boneka. Ini benar-benar inspirasi buat aku. Semoga kemanfaatan dan ilmu yang ayah tinggalkan menjadi amal jariyah bagi beliau. Aamiin yaa Rabb...
Justru seharusnya kita lebih 'bangga' memakai bikinan sendiri ketimbang memakai produk bermerek.. hehehe... IMHO aja sih...
😊😊😊
Let's create something.. 😉
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked