Hurt

Hurt....
Mencipta luka itu tak sesulit mengobatinya. Dalam sekejap saja, kita bisa torehkan luka yang dalam. Namun, akan butuh waktu yang sangat lama untuk bisa memulihkannya. Seperti luka kakiku saat ini. Dalam sekejap saja, dalam sejenak saja rasanya kejadian itu terjadi. Tapi pulihnya? Masya Alloh. Sangat lama. Butuh waktu. Benarlah sudah, mencipta luka itu jauh lebih mudah dari pada memulihkannya. Bahkan tak jarang, ia meninggalkan squele yang tak lagi dapat dihilangkan seumur hidup. Dan hukum ini ternyata berlaku bukan hanya untuk luka fisik, tapi juga luka hati.

Sebagaimana aku tahu bagaimana sakitnya terluka, sungguh tak ingin mencipta sebuah luka baru. Untuk sesiapapun itu. Maka, setelah ini, semoga tak lagi ada labuhan harap pada manusia. Jangan lagi ada penggantungan seluruh harapan pada manusia yang juga sama dhaifnya, apalagi sampai mendahului Alloh atas takdir-takdir itu. Sebab, tak selalu berujung manis seperti ingin-ingin kita saja. Ada rahasia-Nya yang tak mampu kita jamah. Cukuplah serahkan saja kepada-Nya, Dzat yang ditangan-Nya segala keputusan.

Dalam segenap episode hidup, ada banyak penyikapan yang orang lakukan ketika harapan besar—apapun itu—yang ia rajut dalam hatinya, tiba-tiba kandas. Mulai dari yang mencoba tetap bertahan di gigir ketegaran, hingga yang paling tragis dan menggenaskan—mati di tali gantungan atau dengan seteguk cairan pembasmi serangga.

Tentang luka-luka yang pernah ada—apakah ia meninggalkan squele atau tidak, biarlah jadi pelajaran besar untuk diri kita, yang akan mengeluarkan kita dari belenggu pengharapan total pada manusia. Ya, mengeluarkan kita dari itu semua. Sekali lagi, cukuplah pada Alloh saja. Cukuplah pada Dia saja. Tiada yang lainnya.

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked