Di satu sisi, ini sangat baik! Setidaknya, memotivasi kita agar belajar lebih banyak. Selain itu, apa yang disampaikan dengan bahasa yang begitu diplomatis dan dengan diksi yang benar2 bagus itu, cukup menjelaskan bahwa si penulisnya memang cerdas, berwawasan, dan berkualitas. Dan apa yang disampaikan itu, gak sekedar cuap-cuap doang! Hmm…sebagai media pencerdasan, bolehlah! Tapiii, sayangnya, tulisan seperti ini hanya bisa “dinikmati” oleh kalangan tertentu. Hanya orang2 intelektual sahaajaaa. (atau memang maksud penulis membidik kalangan ini sahajaaa?).
Tapi aku, sebenarnya lebih menyukai bahasa-bahasa sederhana. (apa karena otakku juga sederhana sehingga hanya bisa menyerap hal-hal sederhana?? Hee…). Tapii, begitulah… Terkadang menyederhanakan itu perlu (*Clingak-clinguk kiri kanan. Ada FLP’ers gak yaaah? Bisa-bisa kena kartu merah daku niiiih. Sering kali kena disini. Heee….).
Aihh, barangkali semua akan menjelaskan betapa sederhananya pikiranku. Mungkin memang tak seberapa, bahkan masih sangat sedkit. Tapu, tak apalah... Bukankah dengan demikian kita akan menjadi lebih banyak belajar?
*Ya iyalaah, harus banyak belajar, tho?
Ada kata-kata yang cukup berkesan bagiku,
"Tidak apa-apa tak banyak tahu. Dengan demikian kita semakin tak merasa bersalah untuk bertanya."
Hmm...tapii, apapun gaya penyampaianmu, meski sederhana ataupun high, tetaplah sampaikan...(*aku percaya bahwa setiap orang menulis dengan gayanya sendiri dan menyampaikan dengan gaya nya sendiri. Ada style tersendiri yang membuatnya berbeda)
Setidaknya, ketika kita menyampaikan dan menuliskannya, sebagian besarnya, kita sedang menuliskan untuk diri kita sendiri...dan semoga juga bisa berbagi hikmah...Meskipun itu, adalah hal yang sangat sederhana sekalipun...
Semangat!
kyaknya itu pengaruh tipe kak...sebagian orang ada yg suka baca non fiksi en ada yg suka fiksi. bagi yg suka fiksi kyaknya agak susah membaca buku yg "make bahsa tinggi"......like this....
ReplyDeletekayaknya tergantung tipe orangnya kak...kalo orang fiksi emang agak susah untuk baca buku yg make "bahsa Tinggi". beda ma orang yg suka baca non fiksi...like this
ReplyDeleteHee....
ReplyDeletebenar jugah c nurul....
:-D