Menulis=Mengingatkanku
Firman Allah dalam Qs. Ash-Shaff ayat 2 benar-benar menggetarkan hatiku, bahwa Allah telah memanggil orang2 yang beriman. Dan kata Allah, “Sangat besar kebencian di sisi-Nya, ketika kamu mengatakan apa yang tidak kamu lakukan.” Di sini Allah tak memanggil dengan sebutan “Wahai Manusia” melainkan “Wahai orang yang beriman”. Intinya, para pelakunya juga adalah dari golongan orang-orang yang beriman.
Aku mempunyai seorang sahabat, yang dahulu saaaangat mengecam music. Gitar, katanya adalah music yang haram. Tapi sekarang, dia malah senang mendengarkan musik2 yang mengandung seruling, dan gitar. Aku jadi begitu terheran.
Lalu, kemudian, aku menyadari, astaghfirullah…astaghfirullaah… Betapa sering aku ingatkan orang lain dengan tulisanku, tapi, suatu ketika akupun pernah melanggarnya. Astaghfirullaah. Astaghfirullaah…
Namun, dengan demikian apakah aku berhenti menulis hanya karena khawatir bahwa aku tidak melaksanakannya? Ah, tidak! Tidak! Tidak! Ada sesuatu rasa yang amat sangat di hatiku jika aku menuliskan sesuatu yang aku sendiri belum sanggup untuk lakukan. Maka, aku takkan menuliskan di hadapan public mengenai apa yang aku sendiri belum dan tidak sanggup untuk lakukan. Bagiku, menuliskan semuanya yang ada di pikiranku, adalah berarti BAHWA AKU SEDANG MEGINGATKAN DIRIKU SENDIRI. Bahwa aku tengah berupaya untuk mendeklarasikan bahwa aku harus melakukan ini dan harus meninggalkan itu. Jika ada orang lain yangikut membacanya, maka aku berharap juga ikut menginspirasi. Begitu…
Semoga, aku selalu menjadi tokoh utama di setiap apa yang aku tuliskan (deklarasikan). Dan juga, aku takkkan menuliskannya untuk siapa-siapa. Hanya untuk diriku saja. Karena ini rumahku, maka terserah diriku akan berekspresi seperti apa. Karena ini adalah pilihan
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked