Duhai diriku, apa yang kamu lakukan jika guru agamamu melakukan tes gerakan dan bacaan sholat, lalu member nilai atas praktek sholatmu itu?
Pasti kau akan menampilkan dengan penampilan sholat terbaik dan bacaan terfasih lagi khusyu’, bukan?
Dan, bukankah di kala itu, pikiranmu terfokus pada ujian itu, sehingga setiap gerakkan dan bacaannya kau lakukan dengan sebaik mungkin?
Dan bukankah yang kau harapkan adalah, gurumu memberikan nilai terbaik atas gerakan dan bacaan sholat yang kau peragakan, agar nilai yang tertera di ijazahmu tidak memalukan?
Bukankah demikian?
Duhai diriku,
Lalu bagaimana jika yang melakukan ‘tes’ itu adalah Rabbmu, yang hanya kepada-Nya lah ibadah itu dilaksanakan, yang langsung di hadapan-Nya? Yang mengetahui segalanya dengan sangat detil, jauh berkali lipat tak berhingga, dibandingkan pengawasan guru agamamu yang terbatas itu?
Adakah kau lakukan gerakkan paling sempurna dan bacaan paling fasih yang dilakukan dengan khusyu’?
Adakah kau lakukan yang terbaik?
Padahal, ini bukan lagi sekedar tes, namun, adalah yang sesungguhnya!
Wahai diri,
Adakah kau memberikan penampilan terbaik di hadapan Rabbmu?
Dan, adakah kau berusaha agar ‘nilai jazahmu’ di akhirat kelak bernilai baik dan tidak memalukan?
وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ...
...Berdirilah untuk Allah (dalam salatmu) dengan khusyu'
Qs. Albaqarah : 238
Wahai diri,
Ingatlah, ketika amalan manusia diperlihatkan Allah kepada manusia, maka manusia itu akan tenggelam dalam keringatnya karena malu. Malu, karena semua yang pernah disembunyikan terkuak sudah. Tenggelam dalam keringat sendiri. Semata kaki,selutut, sepinggang, sebahu, bahkan termegap-megap. Lalu, apakah kau akan tengelam dalam keringatmu sendiri wahai diri?
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked