Seperti Lampu Cepidi

"Lampunya harus nyala empat, baru bisa konek." begitu kata sang operator Cepidi (baca : spe*dy) dahulunya, ketika pertama kali langganan internet via cepidi ini. Tapi akhir-akhir ini, sepertinya koneksinya kurang bagus. Perlu menunggu berjam-jam hingga lampu cepidinya bisa menyala keempat-empatnya. Huuff...membosankan! Ketika lampu cepidinya menyala dua saja, lampu ketiga timbul tenggelam. Mati... Nyala... Mati lagi...Nyala lagi... Dan ini adalah fase paling tidak menyenangkan dalam dunia per-cepidi-an (bagiku tentu saja. hee...).

Uhm... sebenarnya bukan lampu cepidi yang ingin kubahas lebih lanjut di sini. Tapi tentang semangatku yang tak ubahnya seperti lampu cepidi yang timbul tenggelam. Kadang-kadang muncul. Lalu tenggelam. Lalu muncul lagi. Lalu tenggelam lagi. Aahh, ini benar-benar fase paling tidak menyenangkan dari sebuah siklus kehidupan, kurasa.

Sejenak membongkar-bangkir brankas lama. Menelusuri satu demi satu tulisan-tulisan yang pernah kutulis. Ada yang kembali me-reminders, ada juga yang kembali menyisakan luka-luka lalu. Untuk yang terakhir, tentu saja segera dihapuskan, sebagaimana betapa inginnya aku menghapuskannya dari jejak ingatan. Heuu... Tapi satu hal saja dari sekian banyak kenyataan yang semakin berdilatasi itu adalah bahwa semangat menulisku kian memudar. Setidaknya untuk 3 bulan belakangan. Mengapa tiba-tiba segalanya menjadi terasa sulit bagiku? Mengapa begitu sulit untuk menuliskannya?

Ahh....tiada yang lebih menyiksa dari sesuatu yang tak menjumpai kanalnya. Sama seperti air yang tak berjumpa muaranya. Semangatku itu benar-benar hilang timbul seperti halnya lampu cepidi... Padahal, menuliskan cerita hati sering kali menajdi sebuah kanal menuju muaranya, bagiku. Agaknya, ini yang telah berdilatasi jauh.. Begitu jauh...

Ah, apapun itu...seharusnya tetap bersemangatlah, Fathel!
katakan saja, "SEMANGAT!" pada dirimu sendiri, berulang kali...
Sebab, kata yang berulang insya Allah suatu saat akan mendekami alam bawah sadarmu...

#Maaf, hanya cerita galau saja....

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked