Jika saja pengandaian itu boleh, maka pasti sudah banyak "andai saja" dalam hidup ini. Lebih dari pada seribu kemenangan itu sendiri. Tapi, tidak boleh ada kata itu. Sungguh tak boleh.
Ah, mungkin taruma psikologis itu jauh lebih meninggalkan sequele barang kali, yah? Hanya hal-hal kecil saja, lebih mudah membuat ia tersensititasi. Rawan. Trauma. Dan sangat tak ingin itu semua terulang. Oleh sebab itu, di banyak waktu mapun kesempatan, merasa gentar untuk maju dan melangkah, sebab ternyata ketakutan itu lebih mendominasi. Takut untuk kembali sakit. Takut untuk sekedar berharap. Takut menerbitkan mimpi. Takut untuk mengalami luka yang sama.
Sekali lagi, mungkin ini hanyalah satu fragmen dari episode hidup yang memang tak selalu manis. Tapi, mengapa masih takut untuk melangkah? Mengapa masih selalu menakar-nakar harga pantas? Mengapa masih sulit mengenyahkan sepotong masa silam? Entahlah. . . Bahkan si pemilik hati itu sendiri, juga tak mengerti, mengapa begini. . .
Ah tapi, satu hal yang harus diyakinui adalah. . .bagaimanapun itu kisahnya, Allah selalu punya skenario terindah untuk kita. Terindah bukan berarti sesuai dengan ingin-ingin kita saja. Sebab dia jauh lebih tahu apa yg terbaik. Jadi, bersemangatlah!
#catatan ini adalah karena Lagi melankolik sahaja... hehe...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked