Sehalus-halus kehinaan di sisi-Nya adalah mulai tercerabutnya kedekatan dengan-Nya. Tak lagi libatkan Dia di setiap jenak hidupmu! Ya, itulah sehalus-halusnya kehinaan. Sesuatu yang mungkin saja tanpa sadar. Tanpa terasa, tiba-tiba sudah berada di titik kulminatif. Halus. Sungguh begitu halus!
Dan bukankah syetan itu jadikan indah setiap keburukan, kemaksiatan dan kejahatan yang kau lakukan?!
Astaghfirullaah... Astaghfirullaah... Wa atuubu ilaik...
Okeh,
Kelalaian, Lo gue end!
Keterlenaan, Lo gue end!
Karena aku tak pernah tau, kapan akan berakhirnya?
Kapan kereta kehidupanku akan berhenti di stasiunnya?
Lalu, bekal apa yang harus kubawa jika aku hanya bertemankan kelalaian dan keterlenaan?
Bekal apaaa?!
Ah, segala yang menyeret pada kelalaian yang istimror --> Lo gue end!!
Hayoo, benahi hidup! Benahi segera!
Karena boleh jadi, kau tak lagi memiliki hari esok, Fathel!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked