Adeuuhh Bolggiee ehh Bloggiiee... udah lama pisan ndak posting nih yaa? Terakhir kapan yaa? Adeuuh, mesti liat dulu nih blog arsip, baru ingat. Huhu... Maaf yaa Bloggiee...
Seperti biasa, sebenarnya aku pengen nulisin sesuatu niih. Tapi, kadang keinginin tak bersua kesempatan. Artinya, ingin nulis, tapi nda sempat. Atau, kadang, kesempatan tak bersua keinginan. Artinya, kesempatan ada, tapi keinginan yg lagi menguap. Hehe... Walhasil tak jadi-jadilah hasilnya :D.
Ini (tulisan ini) adalah sisa-sisa kerak ide yang terperangkap dalam blog tapi belum tersentuh. Heheu....
Sedari dulu, semasa aku masih di sekolah dasar, aku salah mengartikan sbuah kata gagal. Gagal menurut pemikiran kecilku adalah : TIDAK MENDAPAT JUARA KELAS. Hehe, dangkal yaa?? Seiring berjalannya waktu, definisi gagal pun berubah. Nyatanya, menginjak bangku SMA, aku tidak lagi pernah berprediket juara kelas. Kemudian, defini gagal mengalami diferensiasi makna sebagaimana makna klasik yang sering digaungkan banyak orang, bahwasannya, gagal adalah ketika belum bisa bangkit dari keterpurukkan. Kenyataannya, definisi gagal yang begitu filosofis ini tidak semanis implementasinya dalam hidupku. Artinya, tidak selalu aku bisa mengatasi keterpurukkan dengan anggun. Ya, berarti aku gagal lagi dong? Hehehe... Tapi setidaknya, aku sudah mulai berdamai dengan berbagai macam kekalahan, baik dalam kompetisi nyata, maupun kompetisi dalam kehidupan.
Tapi, tampaknya sisa puing-puing semasa kecil, bahwasannya aku selalu berazzam "aku tidak boleh gagal," masih menunjukkan taringnya soal satu hal; memasak! Walau bagaimanapun, aku tidak ingin gagal dalam memasak untuk juri terbaikku. Seseorang yang akan selalu menjadi pengamat sekaligus penikmat terhadap apa yang aku masak (in syaa Allah juga pasukan-pasukan kecil nantinya... aamiiin ^_^). Laiknya sebuah perlombaan (bukan perlombaan dengan sesiapa, melainkan dengan diriku sendiri), aku tetap ingin menjadi "juara", memberikan hasil terbaik. Masakan yang membuat juri makan dengan lahap. Itu misiku yang (lagi-lagi) menisbikan kegagalan. Heheheuu...
Tapi (lagi-lagi) nyatanya aku berjumpa banyak sekali kegagalan. Harusnya aku menyadari, bahwa sebagai pemula, aku haruslah menempuh gagal dulu sebelum sukses. Tapi, walaupun sang juri dan juga ibuku (sebelum aku menikah) sering bilang "Tidak apa-apa. Kan belajar. Gak mungkin langsung sukses", tapi tetap saja sulit untuk berdamai dengan kegagalan yang satu ini. Yaa, meskipun aku juga tidak bisa menutup mata bahwa ada deretan panjang kegagalan yang pernah kulakukan. Hihihi....
Nah, ini salah satu kegagalan yang menurutku unik. Suatu ketika, niat hati hendak bikin gulai kurma... apatah daya jadinya gulai entah apa namanya :D
Serius, engga tau deh itu namanya apa. Padahal, pengen banget gulai kurmanya sukses. Hehe... Sebenarnya bahan2nya juga kurang lengkap. Tapi aku maksain banget harus sukses dengan bahan dan kemampuan serta pengalaman yang seadanya. Alhasil, ya tentu saja bisa dipastikan bukan gulai kurma hasil akhirnya. Ditambah lagi gulainya ketumpahan gula. Seumur2, jarang-jarang aku masak makanan gurih pakai gula. Heuu...
Aku udah pasrah aja, sembari ikhtiar gimana gulanya biar ga berasa. Secara, lidah Padang gitu loh, pasti kedeteksi ajah gulanya. Hehe....
Setelah icip-icip, sang juri bilang "Enak."
Waahh, rasanya melambung ke udara... Hihi... Semoga ga kehempas yaa :P
Tapi tetap saja gulai kurma itu bernilai : GAGAL... bukan berasa gulai kurma :P
Penampakan gulai kurma aku |
Kayanya enak nih.. pengen nyoba.. eh iya, salam kenal. Saya dapat informasi ini dari saudara ipar saya, Vivi Anggia..
ReplyDeleteKunjungan Perdana.. :D
Salam kenal kak Hari.... waahh saudara ipar Vivi yaa?
ReplyDeleteVivi adalah sahabat saya....
terima kasih kunjungannya.... :)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKemarin sempat ketemua sama Vivi, dan bilang kalo sekarang lagi di Saudi.. Mantab, saya dari dulu juga pengen banget kesana buat kuliah, tapi masih belum kesampaian..
ReplyDeleteEh iya, kalo sempat main-main juga ke blog saya :)
http://www.raaifa.com/
Iya Kak Hari... sy skrg lagi di Saudi, ikut suami. Smoga nanti bisa lanjut kuliah (s2 atau s3) di sini yaa kak..
ReplyDeleteSiipp sgra ke TKP kak... :)