Inspirasi Bolu Sepotong Bolu

Bolu Tapai Katan Itam ala Fathel ;)
Hehe, ini adalah sebuah kisah unik yang setidaknya menginspirasi diriku sendiri. Tentang kisah perjalanan si tapai katan hitam (tape ketan item). Suatu ketika, demi melihat ada setengah kilogram beras ketan hitam di lemari bahan makanan, terbitlah keinginan untuk membuat tape ketan hitam. Pasalnya, aku tidak tahu caranya. Akhirnya dengan "mengarang-ngarang sendiri", si ketan hitam aku taburi ragi. Keesokan harinya, ternyata tidak ada perubahan wujud si ketan hitam. "Lho, koq ga jadi tape ketan item?" aku membatin.

Akhirnya, aku memutuskan untuk search dan berselancar di internet. OOOOOooooohh, ternyata bikin tape ketan hitam tidak sesederhana karanganku. Mestilah di rendam semalaman. Sehabis itu dikukus. Sehabis itu ditaburi ragi, barulah kemudian didiamkan 3 HARI!!! At totally, setidaknya butuh 4 hari untuk bikin tape ketan item.



Pelajaran pertama : kita semestinya tidak ngasal dalam melakukan sesuatu. Segala sesuatu ada panduannya. Ada petunjuknya. Selama kita masih mengikuti petunjuk yang benar, maka in syaa Allah hasilnya pun benar.

Setelah ngikutin instruksi pembuatan tape ketan item yang baik dan benar sesuai SOP nya, akhirnya penantian panjang di hari keempat pun membuahkan hasil. Jadilah tape ketan hitam yang manis...

Pelajaran kedua : betapa berharganya petunjuk atau hidayah itu. Petunjuk atau hidayahlah yang mengantarkan kita kepada kebenaran dan keberasilan dalam hidup. Semoga Allah senantiasa mencurahkan hidayah-Nya buat diri kita... Aamiin yaa Allah...

Nah, setelah tapai ketan hitamnya jadi, aku bingung, ini tapai ketan item mau dijadiin apa yaa? hehe... Kalau makan begitu saja, koq kayanya ga seru gituh yaa... :D

Pelajaran ketiga : Sebelum kita membuat atau melakukan sesuatu, kita semestinya tau, apa tujuan kita membuat/melakukannya. Jika kita tidak punya tujuan yang jelas, maka, kita pasti akan dihadapkan pada kebingungan yang nyata. Sementara, waktu terus berlari...

Setelah hari kelima, tapai ketan itemnya masih nyaris utuh. Paling aku comot dikit-dikit, menjadi semacam cemilan... :D. Tapi aku harus membuat sesuatu! Kalo tidak, ini semua bisa mubadzir sangat! *itulah salah satu contoh, aku membuat tape tanpa tujuan yang jelas, akhirnya aku dihadapkan pada kebingungan, mau diapakan tape ini?
Setelah search lagi di internet (based on pengalaman sebelumnya :D), akhirnya available resep cake tapai ketan itam. Tapi, sayang amat disayangkan, tidak semua bahan2 available, dan aku juga belum punya timbangan untuk menakar bahannya yang tersedia.

Akhirnya, aku putuskan untuk membuat cake tape ketan itam ala aku... Cara membuatnya? benar-benar trial an error. Gak ada resepnya! Bahan-bahannya? Apa ajah yang lazim dimasukin di cake, aku masukin! Takarannya? Tuang-tuang doang! Kira-kira udah oke, udah agak kental, tinggal aku panggang doang. Benar-benar tanpa resep dan tanpa takaran. Aku masukan, telur, mentega carir, susu cair, tepung terigu self-raising, dan tape ketan itamnya, aduk jadi satu. Semuanya maen tuang menuang doang. Lalu panggang!
Menunggu hasilnya, membuat aku cukup deg-degan. Pasalnya, ini adalah kue "terhancur" yang pernah aku bikin. Hehe... Mana, bentuknya tidak karu-karuan pulak. Huks...

Sepulang suami kerja, demi meliat ada sesuatu dalam loyang di balik aluminium foil, suamiku tertarik untuk membuka. Ketika tahu isinya ada cake yang warnanya agak keungu-unguan, suami mengambil pisau dan memotong cake nya. Aku deg-degan juga, entar kalo ga enak gimana? Wong takarannya dan bahannya acakadut begitu?

"Enak, Yang." Kata suamiku. Ya, meski masih jauuh laah yaaa dari cake yang sesungguhnyaa :P

Hah?? Apa iya enak?? Heheheuu... *Serasa melambung ke udara*.

Pelajaran keempat : kadang, kita boleh saja berkreasi sekreatif mungkin selama itu masih di koridor yang benar. Aku masih memasukkan bahan-bahan yang lazim untuk cake aku semisal mentega, susu, telur, dan tepung, meskipun takarannya sesukaku. Akan menjadi berbeda hasilnya, jika cake nya aku masukin sambel cabe rawit, atau iga sapi. Hehehehe. Naah, kita masih bole berkreasi, selama masih dalam koridor kebenaran...

Allahu'alam bish-showab...

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked