Candit-Candit

Duluu semasa masih belum ke Riyadh, dalam pikiranku, candit-candit (memoto orang lain tanpa sepengetahuan dan ijin yang bersangkutan) adalah hal yang biasa. Toh, juga tidak ada undang-undang yang mengatur akan hal itu.

Nah sekitar 4 bulan di Riyadh, suatu ketika aku candit pemandangan menarik di depanku. Beberapa wanita merokok di toilet (sepertinya bukan warga asli) dan aku candit mereka. Pas kuceritakan kejadian itu ke suami, suamiku bilang "Waah jangaaan! Bahaya!"
"Memangnya kenapa, Yang?"
"Di sini candit termasuk tindakan kriminal jika ketahuan yang bersangkutan. Apabila yang bersangkutan tidak merelakan untuk difoto, kota bisa dilaporkan dan kita bisa diseret ke penjara."
"Hiyyy... syereeem..."

Sejak itu aku tak berani lagi candit-candit siapapun. Mereka, sangat melindungi para wanita arab (meski pun mengenakan cadar) untuk tidak difoto. Suatu ketika kami di taman, berniat semacam foto keluarga. Kemudian didatangi security dan mereka melarang kami berfoto keluarga lantaran khawatir malah memoto wanita-wanita di taman. Hehe.. Dengan sedikit permohonan dan meyakinkan bahwa hanya foto keluarga, akhirnya diijinkan juga berfoto. Hihihi..

Hari ini ada kejadian unik. Di sebuah mall di kota Riyadh, kami sedang menunggu pesanan es krim. Karena agak lama, akhirnya aku dan Aafiya duduk di bangku yang disediakan di sana yang jaraknya sekitar 10 meter dari outlet es krim. Ternyata suami lagi candit-candit kami. Tetiba, security menegur Abu Aafiya dan berkata, "Dilarang memfoto wanita arab." Pakek bahasa arab tentunya. "Dia istri saya." Jawab suami. Aku kaget juga kenapa security menegur Abu Aafiya. Pas si bapak security melihat ke arahku, aku juga spontan bilang "Dia suamiku." Setelah mengetahui kami adalah satu keluarga, si bapak pun mempersilahkan untuk melanjutkan candit-canditnya. Hihi...
Aku dikira wanita arab utk pertama kalinya. Biasanya suka dikira pembantu. Xixixixixi... LOL
Daan aku jg baru tau kalo ada seseorang yang lagi candit setelah mendengar teguran si bapak security. Sayang belum liat potonya. Hehe...

Naaah, pas di food court ada seorang anak yang kayaknya interest sama Aafiya. Dia lantas meminta ijin untuk memfoto Aafiya tapi Abu Aafiya tidak mengijinkan. Heuheu... Ya, begitulah.. kalau mau memfoto seseorang HARUS ATAS IJIN yang bersangkutan jika tidak ingin diperkarakan.

Setidaknya aku jadi belajar banyak. Untuk tidak meng-candit-candit orang sembarangan. :)

*Udah lama nda nuliis...
*Yuk nge blog lagii
*Semangaaattt

Related Posts:

  • Rasional Ber-antibiotikBaiklah, sebelum menuliskan sesuatu ini, aku mau pajang foto yang menarik ini dulu aahh... Gunakan Antibiotik secara TEPAT! Ya, ini adalah salah sa… Read More
  • Sirop FatamorganaCoba perhatikan ceret di bawah ini : Teko ambo di kosan :) Aku hendak bertanya, menurutmu, apakah isi ceret itu? Hemm... mungkin kau mengira itu ad… Read More
  • Rihlah ke KuburanAhad kemarin setelah agenda makan-makan (agenda makan-makan selalu menyengkan yah? heuu...) di Resto Bobara khas Manado [Resto Muslim dan halal insya … Read More
  • Kadang Kita Perlu Bersyukur, Saat Harus Berbalik ArahWah, kangen juga nih sama si Bloggie. Hehe... Maaf yah Blog, beberapa hari ini agak tercuekin. Hihi :D Aku sebenernya dari kemarin itu pengen nulisin.… Read More
  • Tumis Entah Apa Namanya :DPagi yang cerah, ba'da subuh, aku sudah stay di depan netbuk. Mulai mengetikkan huruf demi huruf yang memuat persenyawaan multimedia (animasi) dan far… Read More

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked