Living in Riyadh [Part 14]: Ketika Mendengar Kata "Final Exit"

colorful [pict by umm Aafiya]

Salah satu perbedaan tinggal di sini dengan ketika di Indonesia ini adalah harus siap-siap untuk sering mendengar kata "final exit". Banyak yang datang tapi banyak pula yang pergi. Apalagi jika orang-orang itu adalah orang-orang yang dekat dengan kita, sahabat kita misalnya, maka sedikit banyaknya akan terasa sedih dan kehilangan.

"Udah tau belum, mba X mau final exit lho..."
"Hah??? Seriuuus??"


Sepertinya percakapan di atas sering sekali terdengar dan sangat familiar di telinga. Final exit berarti exit untuk seterusnya dari Saudi. Jika exit re-entry berarti cuma buat liburan saja dan akan kembali lagi ke Saudi setelah beberapa saat.

Belakangan ini banyak sekali yang final exit. Meski tidak selalu bertemu (bahkan bertemu pun biasanya di acara dan agenda tertentu saja yang artinya tidak setiap hari berinteraksi), tapi setiap ada yang akan final exit, apalagi orang yang cukup dekat, tetap ada rasa sedih menghampiri. "Koq exit ajah siiih...?" hehe...

Ya begitulah suka duka tinggal di negeri orang. Tidak seperti di Indonesia, yang probabilitas orang-orang untuk datang dan pergi dengan turn over tinggi lebih jarang terjadi, dan umumnya kita menjumpai orang-orang yang memang menetap di sekeliling kita. Tak seperti tinggal di negeri orang yang hanya sementara saja. Makanya tidak heran, jika dalam setahun, banyak sekali yang final exit. Boleh jadi karena studi yang sudah selesai, atau masa kerja yang sudah berakhir.

Begitulah.
Karena, akan ada masa nya in shaa Allah, kami yang memegang lembaran final exit itu...


Kata-kata favorit kita saat ini adalah, "It's part of life, life is so dynamic". Sebagaimana banyaknya warna, begitulah kehidupan... ^__^
Dan lagi, di mana pun buminya, tetap saja dunia adalah persinggahan sementara. Akan ada masa yang pasti akan terjadi di mana kita akan meninggalkan segenap kesementaraan dunia ini. Semoga kita final exit dari dunia ini dengan sebaik-baik pengakhiran. aamiin.