Seberapa penting kah sebuah benda yang bernama charger? Ketika batrai tetiba drop, serta merta tangan meraih si charger dan tidak sampai dalam hitungan menit, terhubunglah ia ke arus listrik. Butuh. Iya, sangat butuh untuk terus mengisi sumber daya itu.
Seberapa pentingkah charger dan sumber listrik?
Jawablah ketika listrik padam berhari-hari. Tidak ada sumber dari mana pun.
Aahh, sesungguhnya ada yang lebih butuh untuk di-charger. Ia lah hati. Yang sumberdayanya pun sangat bisa meredup bahkan padam oleh banyaknya maksiat dan ghaflah. Astaghfirullaah... Astaghfirullah.
Adalah hati, yang jauh lebih butuh charger, renewal sumber daya dari Rabb penerima taubat, memohon pengampunan atas segenap catatan-catatan dosa yang berlimpah dan kelalaian yang mencuri banyaknya waktu...
Adalah hati... iya.. hati lebih butuh untuk di-charger...
Ramadhan sebentar lagi. Ahh alangkah ruginya diri ini, jika Ramadhan pergi tanpa ampunan dari-Nya... Alangkah ruginya...
Ya Rabb... ampunkan kamii...
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked