Beberapa pertanyaan yang sering terlontar oleh orang-orang ketika aku bilang bahwa aku berdomisili di Saudi adalah,
"Sudah berangkat haji belum?"
"Enak yaaa, berangkat haji dari sana bisa tiap tahun yaa?"
"Kalau haji dari Saudi, ga perlu bayar yaa?"
Menurutku, semua pertanyaan itu wajar adanya mengingat sudah di Saudi sekalian. Mestinya hajiannya gampang. Nda kayak dari Indonesia, yang hajiannya ngantri bisa sampai 10 tahun lagi. Ya, alhamdulillaah memang nda sesulit dari Indonesia, tapi juga tidak semudah yang orang-orang pikirkan.
"Sudah berangkat haji belum?"
Ada yang sudah bertahun-tahun di sini, tapi belum haji, tapi ada juga yang belum setahun di sini sudah dapat kesempatan untuk hajian. Even orang Saudi asli pun, ternyata banyak yang belum hajian juga meskipun sudah usia 30-an.
Jika pertanyaannya diajukan kepadaku;
Maka jawaban aku adalah belum.
Tahun pertama di Saudi, aku sedang hamil besar (sudah mendekati due date), dan nyatanya Aafiya lahir beberapa hari setelah prosesi hajian. Dan lagi, suami juga belum dapat ijin dari kantor untuk hajian.
Tahun kedua, (lagi) suami sebagai mahrom belum dapat hajj permit dari kantor, berhubung suami bekerja di bidang telco yang memang lagi padat-padatnya jadwal kerja pas Hajj Sesion (nda seperti yang bekerja di bidang lainnya yang justru pas Hajj Session dapat libur panjaaang).
Tahun ketiga, finally kita memutuskan untuk hajian di tahun ketiga ini. Semua sudah direncanakan dengan matang. Tapi qadarullah, Allah berkehendak lain. In shaa Allah akan aku ceritakan di next posting yaa... ;)
"Enak yaaa, berangkat haji dari sana bisa tiap tahun yaa?"
Nope. Meskipun berdomisili di Saudi dan bahkan orang Saudi asli sekalipun, jatah hajian hanya diperbolehkan sekali 5 tahun kecuali jika ada case menemani mahrom. Maka, in shaa Allah akan keluar ijin hajj nya. Karena salah stau syarat wajib haji adalah adanya mahram yang menemani. Bahkan ada kabar juga (need to confirm), jika hajian tanpa mahram, didenda 50.000 SR (senilai 175juta rupiah).
Dahulu, sebelum ada pembangunan besar-besaran di masjidil haram dan adanya pendaftaran haji secara online bagi pemegang resident permit Saudi, orang-orang bisa aja haji tiap tahun. Pemeriksaannya tidak ketat. Tapi, semenjak tahun 2012, untuk menghindari overflow orang-orang di tanah haram, pemerintah menerapkan sistem yang sangat ketat soal hajian. Hanya yang mempunyai tasreeh/hajj permit saja yang diijinkan masuk ke tanah haram Makkah Al Mukarramah. Jika kedapatan haji secara ilegal (tidak memiliki hajj permit/tasreeh), resikonya sangat sangat besaaar. Bagi oarng saudi asli, tidak akan diijinkan memasuki tanah haram sampai beberapa tahun ke depan. Dan bagi ekspatriat, akan dideportasi dan tidak diijinkan travel ke Saudi dengan alasan apapun sampai 10 tahun ke depan. Jadiii, kalo mau haji secara 'ilegal' alias datang ke Makkah tanpa hajj permit selama prosesi hajian, siap-siap dengan resiko yang sangat besar.
"Kalau haji dari Saudi, ga perlu bayar yaa?"
Nope. Hajj dari Saudi sama seperti hajj dari negara lain, harus bayar juga. Biayanya tergantung reservation packages yang kita pilih ketika kita mendaftar hajian secara online. Bisa juga kita mendaftar via Hajj and Umra Travel Agent, tapi secara harga lebih mahal dari range yang ditetapkan oleh pemerintah. Biaya hajian tahun 2016 ini range nya adalah dari SR 3000-SR 11000 lebih (sekitar 10 jutaan lebih sampai 37 juta-an). Tergantung fasilitasnya yang akan kita peroleh, jarak dengan jamarat (tempat melontar jumrah), fasilitas kereta dari mina (fasilitas kereta ini biasanya hanya dimiliki oleh orang-orang yang berangkat haji dari Saudi dan sekitarnya dan itupun tidak semua, tergantung packages juga).
Kebanyakan orang Indonesia di sini, tidak mendaftar haji secara langsung melainkan mendaftar via Hamla (Travel agent untuk haji dan umrah). Semua diurus oleh Hamla, jadi kita tidak perlu repot mendaftar online atau memilih syarikah penyelenggara hajj). Malaysia juga punya hamla (Sebagian orang Indonesia ada yang mendaftar hajj via hamla Malaysia). Teman-teman Pakistan (dapat info dari grup sekolahku, Daar Adh Dhikr, juga punya hamla khusus hajian). Biaya hajian jika kita ikut hamla Indonesia tahun ini (2016) berkisar mulai dari harga 21juta-an hingga 23jt an. Dan hamla malaysia sekitar 30-an juta lebih.
In shaa Allah bersambung ke cerita berikutnya ^_^
"Sudah berangkat haji belum?"
"Enak yaaa, berangkat haji dari sana bisa tiap tahun yaa?"
"Kalau haji dari Saudi, ga perlu bayar yaa?"
Menurutku, semua pertanyaan itu wajar adanya mengingat sudah di Saudi sekalian. Mestinya hajiannya gampang. Nda kayak dari Indonesia, yang hajiannya ngantri bisa sampai 10 tahun lagi. Ya, alhamdulillaah memang nda sesulit dari Indonesia, tapi juga tidak semudah yang orang-orang pikirkan.
"Sudah berangkat haji belum?"
Ada yang sudah bertahun-tahun di sini, tapi belum haji, tapi ada juga yang belum setahun di sini sudah dapat kesempatan untuk hajian. Even orang Saudi asli pun, ternyata banyak yang belum hajian juga meskipun sudah usia 30-an.
Jika pertanyaannya diajukan kepadaku;
Maka jawaban aku adalah belum.
Tahun pertama di Saudi, aku sedang hamil besar (sudah mendekati due date), dan nyatanya Aafiya lahir beberapa hari setelah prosesi hajian. Dan lagi, suami juga belum dapat ijin dari kantor untuk hajian.
Tahun kedua, (lagi) suami sebagai mahrom belum dapat hajj permit dari kantor, berhubung suami bekerja di bidang telco yang memang lagi padat-padatnya jadwal kerja pas Hajj Sesion (nda seperti yang bekerja di bidang lainnya yang justru pas Hajj Session dapat libur panjaaang).
Tahun ketiga, finally kita memutuskan untuk hajian di tahun ketiga ini. Semua sudah direncanakan dengan matang. Tapi qadarullah, Allah berkehendak lain. In shaa Allah akan aku ceritakan di next posting yaa... ;)
"Enak yaaa, berangkat haji dari sana bisa tiap tahun yaa?"
Nope. Meskipun berdomisili di Saudi dan bahkan orang Saudi asli sekalipun, jatah hajian hanya diperbolehkan sekali 5 tahun kecuali jika ada case menemani mahrom. Maka, in shaa Allah akan keluar ijin hajj nya. Karena salah stau syarat wajib haji adalah adanya mahram yang menemani. Bahkan ada kabar juga (need to confirm), jika hajian tanpa mahram, didenda 50.000 SR (senilai 175juta rupiah).
Dahulu, sebelum ada pembangunan besar-besaran di masjidil haram dan adanya pendaftaran haji secara online bagi pemegang resident permit Saudi, orang-orang bisa aja haji tiap tahun. Pemeriksaannya tidak ketat. Tapi, semenjak tahun 2012, untuk menghindari overflow orang-orang di tanah haram, pemerintah menerapkan sistem yang sangat ketat soal hajian. Hanya yang mempunyai tasreeh/hajj permit saja yang diijinkan masuk ke tanah haram Makkah Al Mukarramah. Jika kedapatan haji secara ilegal (tidak memiliki hajj permit/tasreeh), resikonya sangat sangat besaaar. Bagi oarng saudi asli, tidak akan diijinkan memasuki tanah haram sampai beberapa tahun ke depan. Dan bagi ekspatriat, akan dideportasi dan tidak diijinkan travel ke Saudi dengan alasan apapun sampai 10 tahun ke depan. Jadiii, kalo mau haji secara 'ilegal' alias datang ke Makkah tanpa hajj permit selama prosesi hajian, siap-siap dengan resiko yang sangat besar.
"Kalau haji dari Saudi, ga perlu bayar yaa?"
Nope. Hajj dari Saudi sama seperti hajj dari negara lain, harus bayar juga. Biayanya tergantung reservation packages yang kita pilih ketika kita mendaftar hajian secara online. Bisa juga kita mendaftar via Hajj and Umra Travel Agent, tapi secara harga lebih mahal dari range yang ditetapkan oleh pemerintah. Biaya hajian tahun 2016 ini range nya adalah dari SR 3000-SR 11000 lebih (sekitar 10 jutaan lebih sampai 37 juta-an). Tergantung fasilitasnya yang akan kita peroleh, jarak dengan jamarat (tempat melontar jumrah), fasilitas kereta dari mina (fasilitas kereta ini biasanya hanya dimiliki oleh orang-orang yang berangkat haji dari Saudi dan sekitarnya dan itupun tidak semua, tergantung packages juga).
Kebanyakan orang Indonesia di sini, tidak mendaftar haji secara langsung melainkan mendaftar via Hamla (Travel agent untuk haji dan umrah). Semua diurus oleh Hamla, jadi kita tidak perlu repot mendaftar online atau memilih syarikah penyelenggara hajj). Malaysia juga punya hamla (Sebagian orang Indonesia ada yang mendaftar hajj via hamla Malaysia). Teman-teman Pakistan (dapat info dari grup sekolahku, Daar Adh Dhikr, juga punya hamla khusus hajian). Biaya hajian jika kita ikut hamla Indonesia tahun ini (2016) berkisar mulai dari harga 21juta-an hingga 23jt an. Dan hamla malaysia sekitar 30-an juta lebih.
In shaa Allah bersambung ke cerita berikutnya ^_^