Refleksi Angka 23

Waaaah…, masya Allah. Tak pernah terbayangkan olehku akan menggenapkan angka 23 di negeri orang. Hmm…sebenarnya siih bukan masalah tempat yaaah. Lebih tepatnya masalah momen.

Angka 23!
Bagiku angka ini lebih menarik ketimbang angka 17 (yang lazim orang2 sebut sebagai sweet seventeen itu). Heee, ini tak sdeang bermain2 dan berspekulasi soal angka hoki loh yaaah!

Angka 23, angka transformasi.
Jika ditelik lima tahun ke belakang, maka sungguh, aku merasa “malu” dengan semua target-target hidup yang pernah aku tuliskan lima tahun silam. Tepatnya ketika angka itu adalah angka 18.

Kenapa angka 23 begitu ajaib di mataku?
(hahaay, ini bukaan soal nomor BePe loh yaaah!).
Tapi, sesungguhnya ada rencana besar yang ingin kutuangkan dengan angka 23 ini.
Targetku, dari 5 tahun belakang!

Mungkin tak banyak capaian yang bisa kuraih pada angka 23 ini. Dan, telah banyak pula kelalaian2 yang telah kuperbuat selama ini. Jugah soal “target besar” itu.
Tapiiii, kembali, semuanya mengajarkanku bahwa “sebaik2 rencanaku, maka rencana Allah jauh lebih baik untuk diriku.” Bukan berarti aku tak boleh berencana.
Tapiiii, hanya sebuah keyakinan bahwa “penerimaan diri kita atas apa-apa dari rencana terbaik Allah terhadap diri kita.”

Maka, mungkin ini pulalah masanya bagiku untuk membangun kembali “al-bana” baru dalam hidupku. Sebuah perencanaan2 baru. Meski berharap rencana itu selaras dengan rencana-Nya, tapiii, tetap harus ada space untuk scenario-skenario lain yang ditetapkan-Nya. Agar kita tak menggugat keputusan-Nya, scenario-Nya, dan agar kita menyerahkan segala pengharapan itu hanya pada-Nya. Hanya untuk ituu…

Maka, marilah berencana…
Marilah menentukan visi dan misi hidup.
Meski air akan tetap mengalir, tapii, aku tak mau hidupku hanya sekedar air mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah. Sebab, pun air dapat mengalir, dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi, dengan energy! Maka amat naïf jika menyerah, seperti air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah saja. Karena semestinya, hidup itu ada end point nya!s

Semangaaat!

2 comments:

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked