Mengisi Bahan Bakar Energi

mencoba menggapai mimpi
Jika mengenang kebodohan di masa lalu, sungguh aku ingin tertawa. Iya. Menertawakan banyak dari kebodohan-kebodohanku itu. Tapi, itu semua cukup berarti untuk dijadikan pelajaran. Sebab, dengan salah lah kita belajar untuk benar… Iya, tho?! Ya, belajar membenarkan dari sebuah kesalahan. Ini bukan pembenaran atas sebuah kesalahan, tapi bagaimana membenarkan sesuatu yang salah…

Fiiuufftt…(menghela nafas panjang)…
Ini bukan sebuah helaan nafas disebabkan keluhan dan “mang-honde-honde” insya Alloh…
Ini hanya sebuah tarikkan nafas panjang yang mengaliri setiap rongga hatiku dengan sebuah energy baru…

Kali ini, aku sungguh ingin belajar memenej segala ke-fluktuatif-an ini… tentang arti belajar bersabar dalam kebahagiaan dan bersabar dalam kesedihan itu… Sungguh, semakin berasa sudah…aku ini masih sangat jauuuuuuuuuuuuuuhh, juga dengan ilmu yang masiiiiiiiiiiiiih sangat sedikit. Masih sangat banyak yang perlu dipelajari. Bukan semata dari textbook, tapi juga dari kehidupan. Bukan juga semata ilmu farmasi, tapii segala hikmah. Sebab, hikmah itu adalah milik umat Islam yang tercecer. Bagi sesiapapun yang menemukannya, berhak untuk memungutnya, di mana pun ia berjumpa…

Juga, tentang mimpi yang memberikan nafas bagi perjalanan menujunya. Bahwa, ia juga menghendaki bahan bakar bernama ‘asa’ dan ‘harapan’. Tapi, tidak sepenuhnya dilabuhkan pada manusia-manusia yang ber-integrasi di dalamnya. Labuhan tertinggi, cukuplah pada Rabb saja. Sehingga, tak pernah ada kata kecewa ketika harap tak berjumpa realita… Sebab, Alloh punya cara sendiri untuk memberikan apa yang kita butuhkan, lebih dari sekedar apa yang kita inginkan.

Hehe…
Ini hanya memuarakan apa yang terasa di hati…
Mungkin tak sekuens. (Memang tak sekuens dari awal paragrafnya malah! Hee…) Tapi biarlah… aku bahagia saja bisa memuarakannya…tak peduli apakah ada yang tertarik untuk membacanya…

Hup!
Yak, kembali mengisi bahan bakar energy.
Untuk melaju…dan terus melajuu…menggapai mimpi…mimpi tentang kemanfaatan apa yang bisa kita beri bagi ummat ini, mimpi tentang peradaban yang dibangun oleh batu bata kokoh…mimpi tentang hadirnya generasi-generasi Robbani…dan mimpi yang melintasi kesejenakkan dunia ini…
Pada asa yang berjumpa dengan rencana-Nya…
Sungguh, akan sangat manis terasa…

SEMANGAT!!

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked