Serumpun Rerumputan

rumput di tengah kolam
Suatu hari, setelah sekian lama tak ‘bersemedi’ (heuu…koq bersemedi yah?) di kolam tercinta, aku putuskan mengelilingi kolamku itu sambil menebarkan pellet (bukan santet loh yah. Syirik!). Pellet di sini maksudnya adalah makanan ikan. Hmm…aktifitas yang selalu saja menghadirkan semacam kesegaran dan kelegaan. Selalu saja ingin tersenyum melihat mereka (‘mereka’ is refers to ‘para ikan’) berebut makanan. Kalo sekedar melepaskan segala sesuatu yang menggelayuti pundak, yah lumayanlan. Me-refresh kembali hati dan pikiran.

Nah, ketika menyebar si pellet pada si ikan, pandanganku tertuju pada sesuatu. Sepertinya sebatang kayu, atau semacam apalah…yang terjebak, persis di tengah-tengah kolam. Dan masya Allah, di atasnya… tumbuhlah serumpun rerumputan yang biasa kutemui juga di daratan, di semak-semak dan semisalnya. Agaknya…di tengah-tengah kayu ataupun benda agak kehitaman itu, ada setumpuk tanah yang memungkinkan untuk ditumbuhi.

Lama aku tercenung memandanginya. Hingga, ada pelajaran berharga yang kupetik dari sang rumput. Bagi serumpun rumput, tumbuh di daratan dengan tanah yang kaya akan nutrisi tentu adalah hal yang lumrah dan niscaya. Justru, jika ia tak tumbuh di daratan yang subur, akan sangat mengherankan. Tapi, tumbuh di tengah kolam dengan tanah seadanya, tentu bukan perkara mudah! Ia besar, bukan pada sesuatu yang biasanya. Ia tumbuh, di tengah lingkungan yang begitu ekstrem. Jika sang rumput itu ‘memilih’ untuk meranggas saja di tengah kepungan kolam, kurasa takkan ada yang menyalahkannya. Sebab, lingkungan itu, medannya itu, cukup berat untuk ia tumbuhi. Tapi apa? Sang rumput memilih untuk ‘menaklukkan’ lingkungan itu, dan pada akhirnya ia berhasil! Ia berhasil! Ia tumbuh dengan segarnya, di tengah kepungan air.

Masya Allah…
Sungguh pelajaran yang begitu berharga…
Mari sejenak kita belajar dari serumpun rerumputan itu…

Hidup beserta sekelumit cerita bahagia dan cerita duka yang membersamainya. Sungguh, bukan selalu menyenangkan. Sering kali juga menyedihkan. Sering kali juga meninggalkan catatan duka. Tapi lihatlah, ketika kita memilih untuk menaklukkannya, sungguh kita MAMPU, dan kita BISA, insya Alloh… Seperti rerumputan yang lebih memilih untuk menaklukkan tantangan itu, dan mereka tetap menghijau, tetap berbunga, meski bukan di daratan. Pun begitu adanya kita, bahkan lebih dari pada itu, karena Alloh bekali kita dengan segenap kelebihan dari pada makhluk lainnya. Sepahit apapun itu, sesulit apapun itu, ketika azzam kita jauh lebih kokoh dari pada itu, sungguh kita AKAN SANGGUP MENAKLUKKANNYA…

Jadi, tunggu apa lagi. Buanglah segala putus asa. Tetaplah berjuang. Tetaplah bangkit! Dan tataplah jauh ke depan. Tentang perjalanan panjang dan sungguh sangat panjang yang akan kita lewati. Percayalah, suatu saat kita akan mengulas sebingkai senyum sumringah…untuk asa kita hari ini. Ya, ketika asa itu berbunga kesuksesan…
Maannajah!

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked