Menyetir Hidup

Heuu...belajar nyetir. Serruu jugaah yah? Serasa membawa Bum-bum Car. Hihi. Terakhir belajar nyetir dulunya pas tahun dua kuliah. Tapiii, sebentar doang! Nah..nah..., kmarin blajar lagii. Horraay....horraaay..... Tapiii, tentu saja masih kelas TK, atau masih kelas playgroup malah. Hihi. Masih belum ngapa-ngapa. Aku kalah jauh dari si adek yang masih SMA, yang udah bisa sampai gigi 4. Bisa bawa ke mana-mana. Si adek siy, udah bisa sejak jaman dia SMP dulu.

Uhm.... memasuki sebuah kondisi baru adalah hal yang cukup berat bagiku. Baik itu di dunia skolah, kampus, maupun kerja. Baru kusadari, bahwa aku memang membutuhkan proteksi psikologis lebih untuk hal-hal baru. Aku yang in-secure, selalu merasa ‘tidak aman’ untuk hal-hal baru penuh tantangan. Meskipun sesungguhnya aku tak begitu sulit untuk membaur pada suatu suasana secara lahiriahnya, tapi, secara psikologi, sebenarnya....agak sulit!

Tapi, blajar nyetir ini memberikan sebuah plajaran bagiku. Bahwa, segala hal baru, siapapun, memang mengalami asimilasi secara psikologis terlebih dahulu. Apalagi kemudian dia harus menjadi pemimpin di suatu tempat yang mana personel yang dipimpinnya lebih tua darinya, lebih berpengalaman. Tapi endingnya, sukses atau tidak, tergantung bagaimana sikap kita menyikapi sebuah tantangan. Apakah akan hanyut bersama tantangan, atau memilih untuk menaklukkannya. Yah, ini tentang bagaimana mengubah tantangan jadi peluang!

Yeaah!
Aku akan memilih untuk menaklukkan tantangan ini! Aku yakin, insya Allah aku BISA ketika aku mau! Hehe....*menyemangatidiri mode : ON

Setiap kejadian, baik maupun buruk, sesungguhnya adalah pembelajaran. Mungkin kita banyak kehilangan kesempatan, tapi, jangan sampai kehilangan pembelajaran!

Hayuuk....Semangat!
Tetap semangat!
H.A.M.A.S.A.H!!
K.E.E.P M.O.V.I.N.G F.O.R.W.A.R.D!

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked