Pernah baca serial Malory Towers?? Hmm…, buku lama siiih. Terbitan tahun 1984. Heee… Jadi beginiii, sepulang dari PKP aku lagi piyuzing2nyaah. Bawaannya pengen refreshing gituh. Ke Jam gadang?? Lagi males. Baca buku berat?? Oohh…, sepertinya bukan saat yang tepat. Aku hanya pengin membaca sesuatu yang “ringan-ringan” saja. Tapi sayang, aku tak membawa banyak buku ke Bukittinggi. Apalagi novel2an atau cerpen-cerpenan.
Akhirnya, aku mematung berdiri di depan rak buku milik ibu kos. Hehe. Kubilang sama si uni, anaknya bu kos, kalo aku mau pinjam buku2nya. Akhirnya kupilih majalah Kartini terbitan ’97, daan…hehe…serial Malory Towers.
Pertama soal majalah Kartini dulu deeh yang terbitan ’97 dimana Pak Suharto waktu itu masih menjadi presiden (halaaaah, semua orang jugah tau. Hehe. Udah aah dari tadi mukaddimahnya panjang bangeeeeeeeet!). Dari majalah itu aku mendapat pelajaran bahwa…eng ing eng….pertama: Ibu Kita Kartini, Harum namanyaa…, berarti nama beliau Harum dong? Panggilanya?? Har, Rum, atau Um?? Hahaha, sotoy banget!! ga’ ding! Becanda! Becandaaaa… Bukan ini. tapiii, sebelumnyaaa, mari kita menghitung dulu, dari tahun 2010 higga ke 1997 itu hanya 13 tahun! Tapii…, tapi…, sungguh..sungguh…betapa cepatnya waktu itu bergulir, dan betapa dahsyatnya perubahan dan pergantian zaman itu. Hanya 13 tahun saja. dan aku juga berkesimpulan, betapa derasnya arus ghazwul fikry itu.
Kenapa aku berkesimpulan seperti ini? Salah satu contohnya adalah, soal fasion. Di tahun itu, ditampilkan fashion yang alhamdulillaah masih terbilang cukup sopan. Baju yang longgar. Rok yang longgar dan panjang. Bahkan tinggal menambahkan jilbab saja. Tapi sekarang?? Lihatlah, model2 fashion yang ada? Wah…wah…, na’uzdubillaah. Kebanyakan mengumbar aurat.
Juga dari segi fikroh. Aku melihat dari fiksinya ajah yaah, karena ini sisi yang cukup menarik bagiku dari sebuah majalah. Hehe. Isi yang disampaikan di fiksinya jugah bagus. Tentang bakti anak kepada orang tua,tentang bagaimana memaafkan de es be. Hmmm… Dahsyat jugah yaah arus ghozwul fikry itu. Hanya 13 tahun saja.
Tapi, semestinya dibalik semua itu, kita bersyukur jugah yaaah, bahwa sekarang jilbab telah menjadi sesuatu yang bukan aneh lagi. Ga kaya dulu. Udah membumi deeh. Kalo dulu2 ibu2 pergi acara kondangan pake sanggul dan kebaya, sekarang udah pake jilbab kan yaah?? Dan media2 islam pun jugah bermunculan untuk mengimbangi propaganda yang dilancarkan oleh2 media2 ghozwul fikry. (makanya, nge-blog doong, biar kita juga jadi salah satu yang melawan arus ituu. Hehe.)
Kedua kita masuk ke Malory Towers karangan Enid Blyton. Hmm…, sebenarnya, aku ga terlalu suka baca novel terjemahan. Tapii, setidaknya, aku bisa refreshing. Hehe. Malory Towers mengisahkan tentang anak-anak umur 12-15 tahun yang tinggal di sekolah berasrama bernama Malory Towers. Hmm…, kisah-kisah jahil anak-anak yang tinggal di asrama itu jadi mengingatkanku pada asrmaku dulunyaa. Hehehe
Inti dari novelnya itu adalah bagaimana kita mesti berkepribadian baik, bagaimana kita menghadapi masalah, bagaimana kita berteman, bagaimana kita bersosialiasai, mengendalikan emosi, mengambil plajaran dari setiap tindakan yang kita lakukan, memahami orang lain, memaafkan, berjiwa besar dan sikap-sikap positif lainnya.
Sang novelis cukup bijak dan rasional mengolah peran masing2 tokoh. Ga sama kaya sinetron2 jaman sekarang yang sangat2 tidak realistis. Tokoh protagonisnya bener2 baiiiiiiiiiiiiiiiiiikkk bangeeeeeeeeeet sehingga nyaris ga ada cacat yang dia punya. Sebaliknya, tokoh antagonis, bener2 jahaaaaaaat abiss seolah-olah dia gak punya sedikitpun kebaikan. Ini kan aneeeh. Ya ga?? Nah, kalo di novel ini, bagus siih. Manusiawi. Darrell si tokoh utama yang cerdas, bijaksana, dan jujur tapi gampang marah. Lalu, Alicia yang sangat pintar, bisa menankap plajaran dengan cepat, selalu menjadi pusat perhatian, slenge’an tetapi jahil banget dan “bermulut tajam”. Ada Sally yang bagus, berjiwa pemimpin, tapi gak terlalu pinter. Ada Mary-Lou yang sangat penakut tapi dia memiliki loyalitas yang tinggi terhadap sahabat serta suka berbagi. Juga ada Gwendoline si tokoh antagonis yang bener2 menyebalkan karena selalu membanggakan kekayaan tetapi dia juga memiliki kesadaran. Ada juga Irene yang jenius banget tapi sangat pelupa terhadap hal-hal kecil.
Lalu, apa pelajaran yang dapat diambil? Hmm…, banyak siih. Ternyata, sikap-sikap baik itu adalah “suara hati” setiap orang, tak peduli apapun agamanya (jangan bilang aku menyamakan semua agam yah! Tentu saja berbeda!!). Tapi, ini soal fitrah atau hati kecil, siapa pun itu pasti sangat menyukai kebaikan dan apapun yang baik2 dan membenci keburukkan. Aku hanya sedikit belajar dari “fikroh” novel terjemahan ini bahwa nilai2 baik itu merupakan God-Spot setiap orang. tentang apaaaaaaa ajah yang baik-baik.
Dan, sungguh-sungguh sangat beruntung seorang muslim, bahwa Allah telah menyempurnakan diin ini dan telah memberikan seorang khudwah yang luar biasa! Yang ada pada diri beliau adalah kebaikan, kebaikan dan kebaikan! Sungguh beruntung seorang muslim bahwa selain penjelasan secara tertulis juga telah Allah hadirkan contohnya langsung, yang semestinya setiap peri kehidupan beliau adalah sesuatu yang harus kita idolakan dan kita tiru.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَة ٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرا ً
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
(Qs. AL Ahzab : 31)
Nah, jika seorang yang diluar Islam pun bisa mengaplikasikan nilai-ilai kebaikan itu (tergambar dari isi bukunya si Malory Towers), maka seyogyanya umat Islam tentulah HARUS LEBIH BAIK DARI ITU! Iya tho?
Tapi, yang membuat hati miris itu adalah…ternyata pelaku kejahatan pun banyak juga dari kalangan muslim yah? Yang koruptor tapi muslim. Yang memenuhkan penjara juga kebanyakan muslim. Yang mengumbar aurat, juga seorang muslim. yang banyak tawuran juga remaja muslim. Lha?? Tanya kenapaaa….
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked