Tentang Si Pengemudi di Suatu pagi
Musim hujan beginiii, memang kadang-kadang bikin kesal. Hehe, bukan kesal sama ujannya loh (karena aku suka hujan, hehe…), tapi kepada si pengemudi mobil dan motor yang senaknya saja mengemudikan mobil atau motornya dengan kencangnya, lalu kemudian melewati genangan air. Akibatnya??? Kita si pejalan kaki jadi kecipratan air becek yang udah kotor dan coklat ituuuh. Huhu. Apalagi, pake seragam putih pulak.
Tapiii, pagi inii, aku menemukan pengemudi yang baikkkkkk hati banget. Jarang dan langka banget kejadian seperti nii. Si mobil itu sepertinya cukup bergegas karena dari kejauhan udah keliyatan kalo dia mengemudikan dengan kencang. Aku dan kakak2 yang PKP di RSSN udah pada siap-siap niih, nyari tempat agar ga kecipratan air. Apalagi kami kan pake seragam putih gituuuh. Eeh…, tak dinyana, ternyata ketika melewati kami, si mobilnya eeh bukan si sopirnya ding, memperlambat kecepatan mobilnya, lalu setelah melewati kami, kembali dia menekan pedal gas.
Masya Allah, itu orang baik banget. pikirku. Soalnya, emang saaaangaaaat jarang ada mau toleransi dan mikirin nasib si pejalan kaki macam kami niiih. Aku sering dicipratin air becek sama mobil2, motor dan para angkot. Huhu. Dan, bagiku ini kejadian yang cukup langka.
Pelajaran yang dapat diambil, segeralah beli mobil dan kita harus jadi pengemudi yang baik, jangan jipratin air ke orang lain. Hehehehe, ga nyambung banget! aih, becanda ding!
Si pengemudi itu mengajarkanku bahwa, “terkadang hal-hal kebaikan yang kita anggap kecil itu, jusru memberikan ruang kebahagiaan yang besar bagi orang lain. Hanya orang-orang yang memiliki sensitivitas hati saja yang mampu memahami kesusahan orang lain dibalik sikapnya. Dan, hanya orang-orang yang mampu mendalaminya saja yang mampu melakukannya"
Terima kasih bapak pengemudi yang baikk.
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked