Menapaki langkah-langkah kecil…
Menelusuri setapak demi setapak…
Bukan aku sedang menghitung jumlah kerikil,
Tapi hanya tengah menghitung…telah seberapa langkah itu…
Tersentak aku dalam sadar,
Langkah-langkah itu belumlah seberapa…
Dan sungguh jauh kutertinggal…
Sangat jauh…
Amat sangat jauh…
Ada satu sisi di hati, datang melemahkan…
“Ah, kau takkan mungkin bisa mengejar segala ketertinggalan itu… Terlalu jauh… Terlalu jauh ketimpangan itu…”
Tapi, ada lagi satu sisi hati yang berontak,
Tapi, ada lagi satu sisi hati yang berontak,
“Kau semestinya bisa! Setiap orang punya peluang yang sama! Sama banyaknya! Tinggal kau merebut peluang itu saja!”
Ah, memang tak perlu sama, wahai diriku…
Tapi, kau tetap saja punya peluang untuk menjadi lebih baik dari hari-hari kau yang pernah ada…
Cukuplah itu jadi pemantik, untuk menyulutkan semangatmu…
Bukan menyurutkan, tapi menyulutkan…
Tidakkah kau yakin, bahwa kau BISA mengejar?
Bukan saja melangkah cepat, bahkan kau bisa BERLARI, wahai diriku!
Berlarilah, kejarlah…
Katakanlah, KITA BERLOMBA (DALAM KEBAIKAN)!
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked