Jurang

Ah, selalu saja ada harga untuk sebuah kepantasan itu, Fathel…
Jika kau tak ingin rasakan kembali betapa tidak menyenangkannya sebuah luka, maka kau tak perlu dua kali mengulangi kesalahan yang sama…
Ya, tetap saja Allah akan mengujimu di titik terlemahmu… Sampai kau punya immunoglobulin untuk memproteksi dirimu dari antigen-antigen itu… Sampai ruhiyahmu punya immunitas untuk itu…


Sudahlah Fathel…
Kau tidak perlu bermain di pinggir jurang, jika kau tak ingin terjerambab ke dalamnya, kendatipun terasa menyenangkan sekali bermain di sana…
Sudahlah, Fathel…
Jika kau percaya bahwa takdir dari-Nya adalah seindah-indah takdir—seberat apapun itu—kau tentu tak perlu sedikitpun merasa khawatir, bukan?!


Sekali lagi, bukan…bukan kepada manusia kau perlu labuhkan harap…
Bukan!
Sekali lagi bukan!
Tapi, cukup pada-Nya saja…
Ya, pada-Nya saja…
Sudah berulang kali ini perlu digaungkan pada dirimu sendiri, Fathel…

Pesan di dinding kamar^^

1 comment:

  1. iya Fathel,saat jari ini mudah untuk menunjuk.tapi langkah tak mudah di ayuh.capek fathel

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked