Yaah, masi seputar koper. Wkwkwkwk... FYI, koper kemarin itu yang aku ceritakan di blog sebelumnya alhamdulillah bisa direfund. Kalo kepo tentang ceritanya, boleh baca
di sini (siapa juga yang kepo sih Fathel wkwkwkwkwk 🤣🤣🤣)
|
Koper koper koper |
Nah, ternyata pengetahuanku belum lengkap ketika hunting koper berikutnya. Hehe... Padahal sudah merasa nge-search se detil-detilnya. Ya karena pengetahuan yang minim, ga tau apa lagi yang mesti di search. Jadi, ada yang missing lagi missing lagi.... Intinya, aku ga tau keyword apa yang mesti dicari ketika melihat spesifikasi koper yang bagus. Awam bangetlah intinya!
Kalau kita tau keyword apa yang harus kita cari, maka ini pasti lebih mudah. Dan masalahnya, kita ga ada pengetahuan atau pengalaman tentang sesuatu. Sudah pasti, kita ga akan berpikir untuk search atau survey tentang hal tersebut kan yaa. Makanya pengetahuan itu mahal harganya. Ga hanya dibayar dengan uang. Kadang harus dibayar dengan sesuatu yang intangible: waktu, tenaga, pikiran, perasaan.
Oleh sebab keminiman ilmu itulah kita akhirnya salah beli lagi, salah beli lagi! Heuheu... Bukannya pengen perfeksionis tapi cuma pengen yang tahan lama aja dan satu lagi, belinya pas lagi diskon! buahahaha... modis banget yaak (baca: MOdal DISkon). Ga harus brand-brand mihil yang bahkan harga kopernya jauh lebih mahal dari isinya wkwkwkwk... Yang penting kokoh dan tahan lama, in shaa Allah... Kami tidak ke supermarket lagi. Tapi ke toko khusus koper. Al Shamasy nama tokonya. Owner nya adalah penduduk asli. Begitu kami masuk ke tokonya, "wow, ma shaa Allah!!" itu komen kami. Takjub liat banyak koper-koper bagus dijual di sini. Banyak juga yang branded dan in shaa Allah original. Malah bingung milihnya. Hahaha... Tokonya juga besaaaar.
|
Koper yang nginep semalam di rumah ehehehe (abaikan latarnya yg berantakan 😂) |
Kami bingung memilih karena waktu itu aku berpikir kalo bahan koper hardside itu semuanya polycarbonate. Atau ABS itu sama dengan atau bagian dari polikarbonat. Ternyata enggak sodara-sodara! Hihihi... Aku baru menyadarinya ketika sudah 5 koper bermalam di rumah kami 🙈😂, tapi tak satupun yang menjadi milik kami karena di refund lagi.... ekekekeke...🤣. Pas refund yang terakhir, mau beli yang sesuai dengan kriteria tapi musim diskonnya sudah berlalu... Emak Aafiya ogah rugi, ga mau beli harga normal kecuali udah terpaksa dan butuh banget. Misal kalo sudah harus berangkat traveling. Kalo masih sekitaran Saudi mah masi mengandalkan koper yang ada aja karena kita biasanya berkendara sendiri. Apa-apa barang bawaan di mobil yaa pakek kresek aja cukuplaah.... Wkwkwkwkwk... Aku masih setia menunggu musim diskon berikutnya ahahaha... 🤣🤣🤣 (in shaa Allah, jika masih ada umur...). Harap dimaklumi yaa, emak-emak pasti mikirnya yang ekonomis. Beli-beli pas lagi musim SALE ajah... Asalkan bukan SALE yang mark up. Hehehe...
Naaah, biar ga kecolongan atau salah beli berikut aku share hasil pencarian, menelusuranku dan survey langsung, serta setelah bolak balik pegang bahan koper. Rangkuman tentang hal-hal yang harus diperhatikan dengan seksama ketika memilih koper khususnya koper tipe hardside alias koper yang bahannya kayak plastik gituuh... 😂. Bukan soal brand sodara-sodara, ga perlu brand mahal lah, yang penting spesifikasinya memenuhi, in shaa Allah akan tahan lama...
Berikut tips-tipsnya versi emak Aafiya, mudah-mudahan shahih dan bermanfaat...
1. Bahan Koper
Pilih bahan yang 100 % polycarbonat
seperti yang aku bilang sebelumnya bahwasannya awalnya aku pikir semua koper hardside itu polycarbonat.. ternyata aku salah besar... bahan koper itu macam-macam. Di antaranya:
- aluminium; ini paling berat jadi ga banyak yang pakek aluminium ini... 1 koper sendiri bs 8-10 kg beratnya... tapi dia paling kuat dan paling mantep lah soal ketangguhan...
- polycarbonate : yang policarbonat ini paling top cerr untuk bikin koper saat ini, sangat kuat dan lentur (bahkan diinjak mobil sekalipun sama dilempar dari ketinggian 7 meter tetep utuh, dan bahkan juga menurut video yang aku lihat, anti peluru juga). Keuntungannya, ga seberat aluminium tapi memberikan ketangguhan yang hampir sama dengan aluminium. Secara harga, lebih mahal dari 2 bahan berikutnya.
- prophylene : bahan propilen ini di bawahnya policarbonat ketangguhannya, lebih kaku tapi lebih ringan, ga sekuat polycarbonate.
- ABS : Bahan ABS ini bahan paling ga tahan di antara 4 bahan ini... Biasa suka di combine sama policarbonat utk bikin dia kuat. Tapi secara harga paling murah dan common untuk bikin koper hardshell... dan juga ringan...
Kalau ingin membeli koper yang tahan lama dan kuat, jangan lupa cek bahannya dan make sure itu 100% polycarbonate
2. Lock
Make sure lock nya adalah TSA.
TSA kepanjangannya Transportation Security Administration yang merupakan salah satu prasyarat koper kalo bepergian ke Amerika dan Eropa (kalau tidak salah... cmiiw). Jadi kalo ada yang "mencurigakan" security bandara bisa buka karena pnya kunci universal, ga dibuka paksa koper kitah.. Dan lebih kuat juga penampakannya TSA lock ini sih...
3. Kenali ciri khas brand yang mau kita beli.
Tiap produser pnya ciri khas, misal di bagian roda, di zipper, di bagian frame. Perlu kita kenali ciri khas tiap produk tersebut jika mereka punya web untuk produk mereka. Lalu bandingkan dengan yang mau kita beli. Kalau punya waktu banyak, hari pertama gunakan untuk melihat dan tandai. Lalu lakukan survey di rumah, kenali ciri khasnya dan model yang sama di web nya. Hari selanjutnya baru beli. Atau, kalau tak punya banyak waktu, cukup short survey di web yang bersangkutan asalahkan kriteria bahan dan ciri khas memenuhi, angkuuutt...
|
zipper biasanya punya ciri khas masing-masingnya |
4. Harga mahal tak selalu berbanding lurus dengan kualitas.
Harga mahal belum tentu jaminan koper itu topcerrr... Yang terpenting
kita tau materialnya, liat key nya.. masalah merek terkenal atau tidak not too mandatory...
Aku liat (cuma liat lho yaa, ga beliii hahaha) koper 1 set isi 3 pcs yg harga 1200 sar malah bahannya ABS
tapi koper seharga 850 SAR bahannya 100% policarbonat... Mungkin karena yang 1200 sar ini lebih branded ketimbang yang 850 sar. Tapiii, ngaoain mahal-mahal "beli brand" kalo ga sesuai dengan spesifikasi yang kita inginkan! Toh harga diri juga ga tergantung seberapa branded barang yang dipakai. Kalau masih menilai seseorang dari brand yang dipakainya, berarti nilai diri kita yang menilai cuma seharga brand tersebut. Padahal kualitas diri, kualitas hati itu jauh, jauh dan sangat jauh nilainya melebihi brand-brand. Nilai seseorang bukankah adalah ketaqwaannya. Bukan seberapa branded pakaian yang melekat di tubuhnya...
Jd no matter what the brand, the most important things is the material...
5. Jika ada diskon besar-besaran...,
Jika ada diskon besar-besaran, sebenarnya waktu yang tepat untuk membeli koper. Jadi, boleh ajaaa kita hunting pas diskon tapi jangan lupa cek dulu dengan sedetil-detilnya bahan, key, roda, dan sebagainya sesuai ga dengan kriteria koper yang baik... Harus dilihat sedetil-detilnya, jangan tergoda dengan diskon semata.
Demikian tipsnya, berharap ada yang beroleh manfaat. Terutama sebagai catatan buat sendiri aja ketika suatu saat memilih koper (lagi).
Bukan tips untuk hal yang penting-penting banget sih. Cuma soal memilih koper. Tapi, hey tunggu dulu! Untuk hal yang bukan penting-penting banget aja, kita (aku terutama) sangat butuh pengetahuan. Ketiadaan pengetahuanlah yang akhirnya membuat aku salah beli koper yang tak sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Alhamdulillah bisa direfund kembali. Sampai pada titik ini aku tercenung cukup lama. Tentang satu hal. Aduhai diriku, untuk koper yang bisa direfund, bisa beli kapan-kapan lagi, bisa beli baru kalo rusak saja butuh pengetahuan, apalagi soal mendidik anak!
Mustahil mendidik anak itu tak butuh pengetahuan atau hanya mengandalkan naluriah semata. Sangat butuh ilmu. Sangat butuh belajar. Tidak bisa sekedar dan sekenanya saja. Apalagi ini tanggungjawabnya langsung ke pada Allah nantinya.
Koper yang rusak, bisa dibeli lagi. Yang salah beli, bisa direfund lagi. Tapi, kalau anak yang terlanjur rusak, dapatkah kita menjemput kembali masa-masa pengasuhan yang berlalu? Bagaimana cara kita membayarnya dan kembali ke masa itu. Tentu saja tidak bisa! Ini tamparan keras sebenarnya buat aku.
Semangat BELAJAR
dan
Semangat BERSABAR
Semangat memperbanyak SYUKUR
dalam mendidik anak...
percayalah wahai diriku, masa-masa ini hanya sebentar saja. Tapi, sebentar ini, adalah masa yang sangat menentukan.