Maha Agung Allah yang telah menciptakan manusia dengan begitu sempurna. Tubuh yang begitu cerdas, dan tentu saja melebihi jauh melebihi kemampuan berpikir kita. Seperti yang telah kuulang-ulang sebelumnya, jikalah segala mekanisme biologi dan biokimia tubuh ini diatur oleh diri kita, oleh perintah dari diri kita, maka, sungguh tak satu pun manusia dapat hidup di dunia ini. Akan tetapi, Allah menciptakan mekanisme biokimia tubuh dengan maha sempurna, hingga akan selalu ada mekanisme umpan balik, mekanisme imunologis, mekanisme pertahanan, dan segenap reaksi-reaksi lainnya… Maha Besar Allah…
Lantas, mengapa tidak mengambil pelajaran dari ini semua? Dari diri kita sendiri? Bukankah segala ciptaan-Nya bukanlah sesuatu yang sia-sia? Bukankah Dia senantiasa menyertakan hikmah luar biasa pada setiap penciptaan-Nya? Ya, begitu banyak pelajaran yang semestinya kita petik. Tak perlu jauh-jauh, cukup dengan melihat diri kita sendiri saja…
Ketika diri kita terpapar suatu benda asing, maka dengan segera tubuh melakukan pertahanan diri dengan begitu canggih dan luar biasa! Setelah system pertahanan itu membentengi dengan begitu jor-joran, lalu akan ada salah satu chip memory untuk mengidentifikasi si musuh besar itu. Sel T-memory! Chip ini akan bertindak untuk mengenali jikalau suatu saat nanti ‘musuh’ yang sama mencoba membobol pertahanan tubuh kembali. Allahu akbar! Betapa luar biasanya ini semua…
Lantas, mengapa kau tak mengambil pelajaran dari ini semua, wahai diriku?
Bukankah kau pernah begitu terkapar, ketika di hadapkan dengan sesuatu yang menghadang mekanisme pertahanan hatimu?
Bukankah kau pernah terkapar, bahkan nyaris tak lagi bisa bertahan?
Dan, ketika kau telah melewati itu semua, bukankah sel T-memory sudah sangat mengenali jenis penyerang ini?
Ah, tidak!
Bukankah kau tak ingin lagi terkapar?
Bukankah kau benar-benar tak lagi ingin menghadapi serangan itu?
Duhai diriku, jika memang kau tak pernah ingin lagi menghadapinya dan terkapar kembali, maka segeralah kau perkuat benteng pertahananmu… Mungkin kau juga perlu meningkatkan sensitifitas sel T-memory-mu, agar lebih peka mengenali corpus alliance itu…
Sekali lagi, kembalilah pada asholah itu…
Sederhana saja, cukup dengan meletakan fitrah pada lokusnya saja…
Tak lebih dari itu…
Ketahuilah wahai diriku, bahwa sehalus-halusnya kehinaan di sisi-Nya, adalah tercerabutnya kedekatan dengan-Nya…
Astaghfirullaah…
Lalu, apakah kau akan membiarkan dirimu memasuki ranah ini?
Tidak! Tidak boleh!
Sulit memang, karena begitulah sunnatullahnya…
Tapi bukan berarti tak bisa…
Telah banyak yang melewatinya…
Ketahuilah wahai diriku, dunia ini hanyalah sejenak saja…
Akan ada hari-hari panjang yang kua lewati sesudahnya…
Relakah kau menukar kenikmatan yang sedikit dengan kesengsaraan yang panjang?
Tidaak! Tentu takkan pernah rela!
Maka, biarlah kau berpeluh payah hari ini, untuk kenikmatan yang tiada taranya esok, setelah masa yang sejenak ini berlalu…
Semoga kau adalah bagian dari itu…
Allahumma aamiin…
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked