Selamat Jalan Pak Yek Tercinta

“Jooon, pek wuak dang, Jon.”
Itu suara khas Pak Yek (Kakek) yang masi terekam jelas di dalam lokus memori. “Jon” adalah panggilan special dia untuk almarhumah adikku tercinta, Yuna… “Pek wuak dang” maksudnya, beliau baru saja sekembali dari menangkap ikan menggunakan jerat dari bambu di Luwa. Dan Luwa itu sendiri adalah dataran yang agak rendah, tanahnya liat, mengandung air, dan biasanya tempat berdomisilinya para ikan. Aku juga sering memetik buah Murbei (makanan si Ular yak? Hihi…) di Luwa itu semasa kecil dulunya, ketika aku masih tinggal bersama Pak Yek. Ketika itu ibuku harus menempuh pendidikan pasca-S1 di UIN Syarif Hidayatullah… Dan tinggallah aku dan almarhumah adikku bersama Kakek dan Nenekku (Pak Yek dan Ayek ku).

Berbilang masa, terlalu banyak kenangan yang tertinggal di sini. Di hati ini. Tentang kisah dongeng bersambung yang tiap malam Pak Yek ceritakan. Ini adalah masa paling favorit bagi kami. Disuapi makan malam sambil mendengar dongeng dari Pak Yek. Kisahnya bersambung! Jadi, selalu mengundang penasaran kami. Aku dan Yuna tak pernah tau, bahwa mungkin saja sambungan cerita itu baru saja beliau karang ketika akan menceritakannya kepada kami. Tapi begitulah, tetap saja kami menyukai sesi cerita bersambung sehabis maghrib itu…

 Mungkin dongeng itu pula yang kemudian menstimulasi hadirnya tokoh-tokoh imajinatif di dunia kecil kami dulunya… Tokoh Protagonis dan Antagonis yang kami mainkan di dunia imaji masa kanak-kanak… Dan yang paling terkenang sekali adalah tokoh antagonis yang kami ‘ciptakan’ dan dinamai Indit, Endel, Cengkongkeng… Mungkin sebuah nama yang lucu. Aku bahkan tidak tahu, kenapa ketiga nama itu muncul padahal sama sekali tak pernah ada di televisi maupun di radio, apalagi lingkungan sekitar… Entah terinspirasi dari apa…
Sampai kini pun, nama Indit, Endel, Cengkongkeng masih mengundang sekulum senyum ketika mengenangnya… Ah, masa kecil yang bahagia…

Berbilang masa setelah itu…
Hingga, Sabtu, ketika adzan Asyar berkumandang…
Innalillaahi wainna ilaihi rooji’un…
Pak Yek telah pulang… Pak Yek telah pulang pada-Nya….
Semoga Allah ampunkan dosa-dosa beliau, smoga Allah terima segala amalan beliau, semoga Allah lapangkan kubur beliau…dan Smoga Allah jadikan tempat peristirahatan beliau sebagai tempat peristirahatan yang indah…


Selamat Jalan Pak Yek tercinta…
Semoga Allah pertemukan kita kembali Pak Yek…
Semoga Allah pertemukan kita di tempat yang lebih baik dari pada dunia ini…
Allahumma aamiin…


Selamat Jalan Pak Yek...
semoga Allah pertemukan kita lagi, di tempat terindah....
Allahumma aamiin...

2 comments:

  1. pak yek....
    mengingatkan na pada Umi...
    Jon.... nama itu antik bagi yuna...
    turut berduka cita kak..
    moga dilapangkan Allah kubur pak yek....
    aamiin...

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked