Lebih dari 3500 KM Bersamamu (4)

Setelah ke Jabal Fiil kami melanjutkan perjalanan dengan hunting apartemen untuk penginapan di Al Ula. Berbeda dengan penginapan-penginapan yang biasanya kami booking online lewat booking.com, kali ini kami langsung mencari on the spot. Karena booking an online tidak banyak pilihan. Lebih bagus memang langsung on the spot dan bisa lihat dulu kondisi apartemennya kayak gimana. Sama seperti sebelumnya, kami memilih yang ada dapurnya hehe.
Alhamdulillah muter-muter satu kali, kita dapat apartemen yang bagus, bersih dan luas. Ma shaa Allah. Dua kamar. Dua kamar mandi. Dapur dengan segala perlatannya dan juga peralatan laundry (mesin cuci, jemuran dan setrikaan). Anak-anak happy banget alhamdulillaah ma shaa Allah. Ada baqala (semacam mini market) dekat dengan apartemen untuk membeli keperluan masak memasak seperti nugget, ayam dan camilan. Alhamdulillaah sangat memudahkan.
Kami juga sudah membooking untuk tour di Al Ula melalui website resmi experiencealula.com dan mengambil slot jam 9 pagi. Dan syaratnya harus udah ada di winter park (spot untuk meeting point dan transfer menuju Al Hegra dan lain-lainnya).
Subuh kami dengar hujan sangat deras. Alhamdulillaah. Subhanallaah. Hujan adalah berkah. Namun kami bingung dengan tour apakah bisa ditunda atau tiketnya bakalan hangus. Apalagi jarak ke Winter Park lumayan juga. Sekitar 30 menit. Belum lagi banjir. Di sini memang hujan sebentar saja bisa menyebabkan banjir (bukan banjir yang dalam) di beberapa ruas jalan. Karena sistem drainase nya tidak dirancang untuk kota hujan. Berhubung di sini sangat jarang hujan. 

Teman sudah berangkat duluan ke Winter Park dan menginfokan bahwa tour tetap jalan meskipun hujan. Ya, bisa dimaklumi sih yaa karena di sini hujan adalah favorit. Bahkan kalau hujan pada mfoto-foto hujan. Hehehe. Karena berasal dari negeri yang sering hujan, aku ga ikutan moto-moto hujan jugaaa. Ekekekeke... Kami harus buru-buru mencapai winter park jam 9 dan bus akan jalan jam 9.30. Alhamdulillaah tepat jam 9.01 kami mencapai winter park dan segera menuju konter tournya. Alhamdulillaah tiket ga jadi hangus. Hehehe.
Dari Winter Park kita naik bus menuju Hijaz Railway station. Sedikit cerita; dahulu pernah dibangun jalur kereta Hijaz antara kota Madinah menuju Al Ula (yang kabar-kabarnya harusnya sampai ke Syam) tapi berhenti di Al Ula. Cukup membantu distribusi dan transportasi kala itu. Sampai sekarang Hijaz Railway Station ini masih ada (sebagai museum) di Madinah maupun Al Ula. Alhamdulillah kami sudah mengunjungi keduanya. Dari Hijaz Railway stasiun ini kita di transfer lagi dengan bus yang berbeda menuju Al Hegra yaitu Jabal Ithlib, Jabal Al Banat, AlFegeer Mud House, Tomb of Lihyan son of Kuza, Jabal AlAhmar, dan Jabal Alkhuraymat. Ada tour guide juga yang memberi penjelasan tentang kerajaan Nabatean yang hidup di abad pertama masehi. Al Hegra berarti Al Hijr yang artinya adalah batu.
Setelah itu kita balik lagi ke Winter Park dan ready untuk tour kedua yaitu ke peninggalan Dadan Kingdom dan Transkrip kuno di Jabal Ikmah. Kerajaan Dadan eksis pada abad ke 6-7 masehi yang kemudian dikuasai oleh romawi setelahnya. Baru kemudian cahaya islam datang menerangi ketika kekuasaan romawi ditaklukkan oleh Islam dibawah pimpinan Khalid bin Walid.
Sorenya kita kembali ke apartemen dan gak sempat lagi mampir ke mana-mana karena sampai di apartemen sudah hampir maghrib. Bersiap untuk berangkat besoknya ke Buraydah. (Bersambung ke postingan berikutnya in shaa Allah).

Beberapa fotografi di Hegra, Dadan Kingdom dan Jabal Ikmah

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked