Lebih dari 3500 KM Bersamamu (last part)

Alhamdulillaah tsumma alhamdulillaah.
Riyadh-Madinah-Makkah-Jeddah-Yanbu-Umluj-Al Ula-Ha'il-Buraydah-Ushaiqer-Shaqra-Riyadh. Beberapa kota telah dilewati bersama dengan total jarak tempuh lebih dari 3500 KM (sesuai dengan judul series ini hehehe).
Postingan ini khusus untuk yang tercinta, Zaujiy. Jazakallahu khair yaa Zaujiy atas wonderful journey ini. Tidak mudah tentunya menempuh ribuan kilo apalagi di masa pandemi ini (yang alhamdulillah case di Saudi memang sudah menurun dan semoga gak naik lagi). Banyak tantangan yang dihadapi. Apalagi perjalanan bersama 3 wonderful girls yang tidak selalu anteng sepanjang jalan. Si kakak yang sekoah di mobil pas jalan. Ada kalanya Maryam yang rewel dan nangis yang bikin panik dan merasa berada dititik ga pengen lanjut jalan. Tapi juga banyak kenangan manis tak terlupakan. Alhamdulillah mostly sepanjang perjalanan mereka kooperatif. Ada Cerita. Nostalgia. Sejauh jalan yang kita tempuh. Thanks for fulfill my wish list and accompany me for this adventure journey yaa Zaujiy. Bagi yang ga suka jalan, menempuh ribuan kilo ini sama seperti melawan arus gradien, butuh effort 2x lipat tentunya. But it's well done ma shaa Allah. Semoga Allah senantiasa melimpahi banyak keberkahan, kebaikan, dan kesehatan untukmu wahai kekasih hati. Dan semoga pula kebersamaan ini sampai pada kehidupan setelah dunia dan Allah kumpulkan kita kembali di Jannah-Nya. Aamiin yaa Rabb.
Salah satu hal yang agak nyesek adalah ... aku tidak membawa kamera DSRL! Banyak potret yang sayang untuk dilewatkan. Apalagi yang butuh zoom in hingga 300 mm. Kebayang sambil mbatin, "duuh kalo pakek lensa 70-300 mm ini bakalan kelihatan banget gambarnya!" Sebab zoom menggunakan HP juga terbatas kan yaaa. Karena (seperti yang sudah aku bilang di awal series ini bahwa ini adalah unplan journey) maka aku tidak menyiapkan "peralatan tempur" berupa kamera. Tapi 'ala kulli haal alhamdulillaah. Masih bisa motret dengan HP yang hasilnya juga alhamdulillah tidak mengecewakan. Alhamdulillah ada dokumentasi video (yang masih mentahan) yang in shaa Allah juga akan aku aplod di channel youtube sebagai kenang-kenangan aja. Aku bukan youtuber juga koq. Hehe. Lebih banyak buat konsumsi sekeluarga aja dan sekedar hobbies. Belum di monetize juga.

Next Journey in shaa Allah ke Saudi Sharqiyah, biidznillah. Mudah-mudahan sisa 1 pekan cuti suami masih bisa di-claim. Journey ke arah Sharqiyah ini sudah lama bangeeett, pas si kakak masih bayi. Dan pernah ke Hofuf juga tapi ga nyampe yang timur bangeet kaan. Karena kebanyakan kita ke arah barat aja kalo jalan. Mudah-mudahan plan ke Sharqiyah juga bisa terwujud. Aamiin.

Salah satu hal yang berkesan bagiku adalah, sepertinya benar apa yang disampaikan oleh orang-orang tentang sepasang anak manusia yang terikat dalam pernikahan. Katanya, mereka akan saling mempengaruhi satu sama lain dan bisa jadi pada satu titik akan bertukar karakter. Aku merasakan sangat. Dulu aku extrovert sangat sekarang aku merasa lebih introvert. Siapa lagi yang jadi the most influencer in the world kalau bukan seseorang tercinta yang menemani hampir 24/7? Dan kayaknya the most 'lebay-er' in the world (kekeke ini istilah kami aja) sudah berganti posisi sekarang 🤣🤣🤣. Dan suatu saat in shaa Allah hobi jalan dan adventurer nya aku juga fully terinsisi ke Abu Aafiya wkwkwkwkwk. Sebagaimana aku juga berharap hobi olah raganya beliau juga terinsisi (gak perlu fully) ke aku biar ga mager aja bawaannya sehingga timbangan nganan terus kekekeke. Setidaknya untuk sekedar treadmill atau jalan kan yaa. Hehehe.

Tapi yang paling terpenting tentunya adalah saling mempengaruhi dalam kebaikan. Aamiin yaa Rabb. Karena sesungguhnya semua yang aku sebutkan di atas hanyalah bunga perhiasan dunia kan yaa. Sedangkan dunia tidaklah abadi. Sesungguhnya akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya. Maka, sudah seharusnya yang menjadi cita-cita adalah bagaimana agar kita semua bisa kembali berkumpul di Jannah. Meski itu berat. Meski itu harganya sangat mahal. Meski banyak tantangan dan ujiannya. Dan diri ini yang penuh dengan salah dan kelalaian. Semoga, berkumpulnya kita, bersamanya kita, adalah tentang berkumpulnya kebaikan. Bukan semakin menjauhkan dari-Nya. Na'udzubillaah.

Now back to routine.
Semangat!
Semangat!
Semangat!

Sampai jumpa di next journey in shaa Allah 😍



===
Beberapa potret jalanan yang di-capture di perjalanan. Tentang gurun, bebatuan, dan pasir.

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked