Vacation kali ini adalah vacation paling berkesan bagiku, dan bagi kami sekeluarga. Kami menyebutnya "unplan holiday". Dari yang awalnya cuma 3 hari di Madinah saja sebagai plan utama, akhirnya extend jadi 12 hari. Ma shaa Allah.
Ceritanya, cuti suami masih nyisa 3 pekan lagi. Mau ambil 2 pekan aja. Niatnya cuma rehat aja. Paling jalan ke Sharqiyah (Saudi wilayah timur) aja niat awalnya. Dan sudah sempat booking hotel di Kota Dammam juga. Tapi, akhirnya plan berubah jadi ke Barat yaitu ke kota Madinah. Alhamdulillaah umrah sudah diperbolehkan di masa pandemi ini tapi harus registrasi dulu dan menginstall beberapa aplikasi. Alhamdulillah sebenarnya umrah dari dalam Saudi persyaratannya tidak sebanyak jika kita datang dari Indonesia misalnya. Asalkan berusia 18-65 tahun dan tidak terecord terkena covid-19 yang sudah terdata di akun kementrian dalam negri, in shaa Allah bisa mendaftar. Tidak perlu test swab juga. Sayangnya, mendaftaran slotnya selalu penuh. Karena memang dibatasi ya. Mungkin kerinduan orang² akan Baitullah sudah begitu membuncah sehingga berbondong-bondong untuk mendaftar umrah.
Karena tidak mendapatkan slot umrah, akhirnya kami memutuskan untuk ke Madinah saja, plus 2 hari ke manaaa gitu (apakah Yanbu atau Jeddah). Intinya ... belum pasti. Hehe. Tapi, pas lagi masak 3 hari menjelang keberangkatan, aku buka aplikasi eatmarna lagi (yaitu aplikasi untuk mendaftar umrah, permit untuk shalat di raudah, permit untuk shalat di masjidil haram, dan juga permit untuk ziarah ke makam nabi bagi laki-laki). Ketika itu langsung sumringah melihat slot umrah terbuka dan waktunya bertepatan dengan jadwal vacation. Allahu akbar! Rasanya sangat bahagia. Alhamdulillaah yaa Rabb. Akhirnya kami langsung mendaftar dan juga membuat permit untuk shalat di Raudah, prophet visit/ziyarah dan shalat di masjidil haram sekalian. Alhamdulillaah. Setelahnya baru booking hotel di Makkah. Yang penting amankan slot terlebih dahulu hehe.
Madinah terasa lebih sepi dibanding sebelum pandemi. Pelatarannya kosong saja di pagi hari akan tetapi tetap ramai di waktu maghrib dan isya. Tapi tentu gak seramai hari biasanya. Anak-anak tidak diperbolehkan masuk ke masjid, hanya diizinkan di pelataran saja.
Permit untuk shalat di masjidil haram juga hanya dibolehkan 1 hari saja. Harus atur strategi juga gimana biar optimal ke Harom nya mengingat anak-anak tidak diijinkan memasuki masjid di masa pandemi ini. Kami memtuskan untuk memilih permit berbeda hari. Aku di hari pertama kedatangan dan suami di hari berikutnya.
Umrah di masa pandemi tentu sangat berbeda dengan umrah di masa sebelum pandemi. Ada protokol kesehatan. Dan lebih teratur juga. Umrah dapat diselesaikan dengan cepat dibanding hari biasanya. Dan juga salah satu hal berkesan lainnya adalah setelah hampir 7 tahun di Saudi, baru pertama kali aku merasakan hujan deras di masjidil haram. Di sini memang hujan agak langka yaa. Dalam setahun bisa dihitung jari berapa kali.
Setelah dari Makkah, kami memutuskan untuk ke Jeddah terlebih dahulu. Di Jeddah mampir ke Restaurant Balado lalu ke Fakih Aquarium
Di Jeddah, sempat maju mundur apakah akan melanjutkan vacation atau balik ke Riyadh aja karena suami kebetulan lagi panas dalam. Alhamdulillaah enggak demam dan juga alhamdulillaah bukan gejala covid-19. Mungkin karena agak sedikit capek sehabis safar lebih dari 1000 km. Tapi, kata suami gapapa lanjut aja vacationnya. Dan tujuan kami selanjutnya adalah ke Yanbu.
Yanbu adalah kota pelabuhan untuk jamaah haji pada zaman dulu. Yang paling berkesan bagi anak-anak adalah kota Yanbu ini karena mereka bebas berenang di pinggir pantai yang memang disediakan untuk anak-anak. Semacam teluk gitu yang disediakan untuk berenang. Mereka happy banget ma shaa Allah. Sampai-sampai Maryam (my 2 yo little girl) ga mau diajak keluar laut. Hehehhe.
Pantainya bersih (tak ada sampah dibuang sembarangan), ada petugas penjaganya. Disediakan jg toilet yang bersih dan tempat mandi/bebersih sehabis berenang. Dan juga mushalla di pinggir pantai. Anak-anak sampai bilang "nanti kita ke sini lagi yaa ... " 😁😁😁
(Bersambung ke postingan berikutnya).
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked