Akhirnya, Kita Bertemu Juga


Jika bukan karena urusan laptopku yang rusak itu, barangkali aku memang tak akan ke Padang minggu ini (juga untuk dua bulan kemudian barang kali). Dan pada awalnya pun aku sudah memutuskan untuk tidak ke Ar-Risalah, melainkan ke wisma saja. Sungguh, ini sudah menjadi scenario-Nya. Scenario yang indah. Subhanallaah…

Aku tidak nyangka, akhinyaaa, akhirnyaa kami bertemu juga. Bukan di Smansa Papa ketika reunian, bukan pula di Salemba Raya atau Pramuka, Jakpus. Bukaaan! Tapii, di Ar-Risalah! Sungguh pertemuan yang tak terduga, tapi indah. Meski…meski…hanya setengah jam, untuk membayar empat tahun!

Alhamdulillaah. Akhirnya kita bertemu juga, Yama. Heeee... Aku masih ingat, terakhir kali kita bertemu ketika awal semester 3 (tahun 2006). Ketika itu ada momen Unand Award, dan aku sedang kuliah. Hoho, aku bela-belain bolos jam terakhir Kuliah Biokimia (dengan tentengan urine buat pratikum T_T) demi bertemumu, Yama. Dan itu yang terakhir, sebelum kita bertemu di Ar-Risalah. (Dari pertama kali dulunya ke Ar-Risalah hingga sekarang, tempat ini tetap menjadi suatu tempat luar biasa bagiku, Yama… Betahnyaaa, berlama-lama di sini…heee).

Dulu, waktu reunian lebaran, aku mengajakmu, tapi kamu ga datang. Lalu, ketika aku ke Salemba dan ngajak ketemuan, eeh..dirimu malah di Bogor. Tapi, tiba-tiba, malam-malam dirimu SMS kalo dirimu akan k Ar-Risalah besok. Waah, andai dirimu tau betapa “terlonjaknya” aku. Aku memutuskan untuk ke Ar-Risalah jugah dan membatalkan niat ke wisma. Demi apa coba? Demi ketemu kamu. Heee…(jangan GR yaaah!). betapa euphorianya akuu!

Hmmm…, dirimu semakin manis saja. Lebih dewasa! Meski orang2 bilang dirimu itu pendiam. Tapiii, kenapa di mataku dirimu adalah seorang sanguinis? Haha. (masih ingat tidak, masa2 kita bimbel dulunya. Di kamar paling pojok. Dan dirimu paliiing demen bikin nasi goring. Hehe. Aku selalu tersenyum jika mengingatnya. Lalu kemudian kamu melepaskan kelulusan SPMB-mu di Fakultas Kedokteran demi STAN! Hehehe, banyak yang menyayangkanmu! Tapii, aku sangat paham apa alasanmu memilih STAN! Bahkan, jikalau pun dirimu akhirnya lulus di pilihan pertama, dirimu akan tetap memilih STAN. Lalu apa gunanya dirimu ikut SPMB, coba?? Aaah, itu cerita lalu. Toh kini dirimu sudah bekerja sebagai seorang lulusan STAN. Haha, kudo’akan semoga ditempatkan di Padang –meski kutahu, dirimu gak mau di Padang--. Hihi. Sekarang pertanyaannya, kapan dirimu wisuda baju merah?? Hehehe)

Aihh, setengah jam saja. Setelah itu, aku harus kembali lagi ke Bukittinggi (huummpphh, Bukit Tinggi terlihat lebih menyeramkan di mataku. Huhu. Betapa aku ingin mengatakan kepada waktu agar cepat berlalu. Wah…wah…, tampak2nya aku harus berjuang keras untuk PKP RS niiih. Hooo…, harus berjuang keras, memeras tenaga dan pikiran, juga dompet. Huhu. Semangat! Semangat!)

Aah, yang penting aku sangat bahagia, untuk pertemuan kita ini. Untuk empat tahun. Hehe, meski aku tak pernah bisa “menggombalimu” tapiiii, aku sungguh menyayangimu sebagai seorang sahabat, sebagaimana aku juga menyayangi  teman2 qta yang lain.Aku mencintaimu karena Allah, saudariku...

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked