Preman Waria


Betapa mengherankannya!

Anting, identitas perempuan.
Rambut panjang, juga identitas perempuan.

Tapi kenapaaaa?
Kenapa ketika seorang laki-laki, berambut gondrong (rambut panjang) dan memakai anting dikatakan : PREMAN yang bener2 “bagak” (baca : menyeramkan dan menakutkan) ?? Kenapa dengan morfologisnya yang sangat cewe’ banget itu, justru lebih dicap “jantan” and “bagak bana ko haaaa.” Bukankah sebaliknya? Cowo beranting dengan rambut panjang seharusnya adalah seorang “waria”?? jangan-jangan entar, laki-laki berkebaya dan “bakodek” malah dicap “PREMAN!!”. Aihhh.., parahnyaaa!

Waaah…., ada-ada saja dunia!
Alah tabaliak sado halah’e!


Dari Ibnu Abbas ra., berkata : “Rasulullah saw mengutuk orang laki-laki yang menyerupai orang-orang perempuan, dan orang-orang perempuan yang menyerupai orang-orang laki-laki.” Dalam riwayat lain dikatakan, “Rasulullah saw mengutuk orang-orang lelaki yangmeniru orang-orang perempuan, dan orang perempuan yang meniru orang-orang laki-laki.
(HR. Bukhari)

Dari Anas ra berkata: “Sesungguhnya kamu sekalian sekarang melakukan perbuatan-perbuatan yang kamu anggap sangat enteng padahal pada masa Rasulullah saw perbuatan-perbuatan semacam itu kami anggap termasuk hal-hal yang merusak agama.” (Hadits Riawayat Bukhori)

2 comments:

  1. assalamu'alaikum...mungkin sedikit koreksi aja..tentang pendapat antum bahwa rambut panjang itu adalah identitas perempuan secara mutlak...identitas perempuan mungkin malah rambutnya tidak kelihatan oleh yang bukan muhrim/mahramnya

    Imam Ahmad rahimahullah taala berkata : memanjangkan rambut itu adalah sunnah, seandainya kita mampu pasti kita sudah memanjangkannya. Akan tetapi hal ini butuh beban dan perhatian.

    Ibnu Qayim dalam kitabnya (Zadul Maad) berkata: Rasulullah tidak diketahui membotak kepala , kecuali dalam ibadah (haji dan umrah).

    Anas bin Malik berkata;

    كان شعر رسول الله صلى الله عليه وسلم بين أذنيه وعاتقه

    Maksudnya;
    “Rambut Nabi SAW panjang nya antara telinganya dan bahunya

    Anas bin Malik meriwayatkan;

    أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يضرب شعرُه منكبيه

    Maksudnya;
    "Sesungguhnya Nabi Shollallahu 'alaih wa salam mencecah rambutnya ke kedua bahunya"

    Al-Barra’ bin ‘Azib mengatakan;

    كان رسول الله صلى الله عليه وسلم له شعر يبلغ شحمة أذنيه

    Maksudnya;
    “Nabi SAW mempunyai rambut sehingga mencecah cuping dua telinganya”

    namun tentu saja memanjangkan rambut bagi laki-laki (bagi saya ) tetap mempunyai aturan yang mesti dilihat :

    1.Ikhlas karena Allah dan dalam upaya mengikuti beberapa sunnqah yang datang
    2.Tidak untuk niat riya' / ujub /sombong /ittiba' fashion
    3.jangan lupa untuk membersihkan dan merapikan rambutnya serta membelahnya di tengah (jangan sampai bau rambut menganggu orang hehehe)

    beberapa ulama islam dahulunya juga dikenal berambut panjang seperti yang paling masyhur adalah imam Al-Ghazali

    semoga ini bukan apologi dan justifikasi atas rambut ana yang kebetulan juga gondrong


    wallhu a'alam bish-showab

    ReplyDelete
  2. Hooo..iya.., trima kasih....

    hmm...walau begitu, di Indonesia pun sebenarnya image mayarakat terhadap gondrong'ers masih sangat buruk...

    dan, itu tentu saja sangat berpengaruh terhadap assement..karena hal ini bukan terlalu "prinsip"...

    Allahu'alam

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked